Jenderal Tito: Kapolri adalah pekerjaan paling stressful di dunia
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan. Tito menyampaikan Kapolri merupakan pekerjaan yang paling stres di dunia.
"Saya sampaikan menjadi Kapolri, pekerjaan terstres karena ini Polri terbesar di dunia setelah Tiongkok. Saya pribadi pekerjaan menjadi Kapolri adalah pekerjaan yang paling stressful di dunia," jelas Tito, Senin (17/7).
Tito juga menegaskan tidak akan masuk ke dunia politik setelah pensiun dini dari jabatan orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Dia mengklaim tidak tertarik terjun ke dunia politik karena berpotensi memiliki banyak musuh.
-
Kenapa Tiko menghindari wartawan? Dalam usahanya untuk menghindari sorotan kamera awak media yang mencoba mengajukan pertanyaan, Tiko Aryawardhana terus berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
-
Siapa yang menolak jadi jenderal? Bambang Widjanarko adalah Seorang Perwira KKO, kini Marinir TNI AL Dia menjadi ajudan presiden Sukarno tahun 1960-1967.
-
Kenapa Kolonel Bambang menolak jadi jenderal? Bambang menolak menerima begitu saja pangkat jenderal dari presiden, tanpa prosedur yang berlaku. Itu justru akan membuatnya dicemooh oleh sesama perwira dan merusak sistem yang berlaku.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Kenapa Tito kritik keras Pemkab Mimika? 'Di Papua, Mimika. APBD hampir Rp7 atau 8 triliun untuk 200 ribu orang. Tapi ya kemajuan enggak banyak terjadi. Belanjanya enggak efektif dan efisien,' kata Tito, dalam acara Musrenbangnas Bappenas, di JCC, Senayan, Jakarta, di kutip Selasa (7/5). Tito menyebut, tak ada kemajuan di Mimika, lantaran belanja APBD yang dilakukan Pemda Mimika tak efektif dan efisien.
-
Apa yang membuat Kris Dayanti ragu untuk maju sebagai calon Walikota Batu? Ketika mengumumkan mundur, Kris Dayanti mengaku sedang banyak pikiran tentang meninggalkan suami dan anak-anaknya jika maju sebagai Walikota Batu. 'Saya dihadapkan dengan posisi perempuan, istri, ibu yang mengalami transisi besar dan akan jadi tanggung jawab yang besar. Saya merasa tahun ini dihadapkan dengan kontestasi legislatif dan juga eksekutif, terus terang jelang purna di DPR RI pasti ada sedikit keraguan dan kecemasan,' ucapnya.
"Apalagi alau masuk ke politik. Polri saya saya banyak musuhnya politik itu lebih banyak musuhnya lagi makin stres kita saya tidak tertarik ke politik," jelas dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya telah memilih jalur karir yang akan dijalankan setelah pensiun. Tito mengaku tertarik berkiprah di dunia pendidikan dengan mengabdi ke almamaternya di Nangyang Technological University di Singapura.
"Saya hanya tertarik ke dunia pendidikan. Saya sampaikan seperti itu dan saya sebutkan kalau boleh saya ingin ke almamater saya yaitu Nangyang Tech Singapura University. Singapura itu sangat menghargai pendidikan, sektor favorit kalau di kita pendidikan sektor yang tidak favorit," paparnya.
Pensiun dini, dikatakan Tito, menjadi hal yang lumrah di dunia barat. Namun, dia heran istilah pensiun dini justru aneh di kultur birokrasi di Indonesia.
"Sekaligus saya tambahkan, dalam kultur Indonesia pensiun sebelum waktunya itu dianggap aneh tetapi saya lama sekolah di luar negeri terutama barat yang pensiun dini biasa karena mereka menganggap setelah bekerja keras ingin lebih rileks," tambahnya.
Jawaban Tito mendapat respon dari anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Wenny Warouw. Wenny mengingatkan sebenarnya pertanyaan soal pensiun dini itu sederhana. Akan tetapi, Wenny curiga, pernyataan Tito itu ingin berisi pesan pesan tertentu seperti untuk terjun ke dunia politik.
"Bapak jangan menganggap pertanyaan tadi sesederhana itu. Mungkin bapak menyampaikan pesan kepada seseorang?" tanya Wenny.
Tito menegaskan, tak ada maksud atau pesan apa pun di balik pernyataannya itu. Dia melanjutkan, rencana pensiun dini itu tidak terkait dengan besarnya beban tugas atau ingin terjun ke dunia politik.
"Saya seorang Kapolri jendral bintang empat. Apa yang saya sampaikan disini dilihat oleh media saya tidak akan berbohong, itu yang saya sampaikan tidak ada tekanan itu natural. Dan sama apakah bapak akan lari ke politik? Saya tidak tertarik pada politik," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto mengaku menjadi seorang pengusaha lebih berat daripada jadi jenderal
Baca SelengkapnyaNamun, mantan Panglima TNI itu tidak merinci tekanan apa yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku sempat tidak mau menjadi presiden jika negara Indonesia penuh kerusuhan dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaAwalnya, Prabowo menyinggung sulitnya mengajukan kredit di bank.
Baca SelengkapnyaMegawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaDia pun merasa heran kenapa saat Indonesia sudah merdeka justru banyak orang yang lebih stress
Baca SelengkapnyaSosok ini dikenal sebagai seseorang yang nasionalis.
Baca SelengkapnyaHendropriyono menganggap orang toxic adalah pihak yang anti kemapanan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Baca Selengkapnya