Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'JK sudah bukan faktor utama bagi Jokowi meraih suara di Indonesia timur'

'JK sudah bukan faktor utama bagi Jokowi meraih suara di Indonesia timur' Jokowi-JK buka puasa bersama keluarga besar TNI-Polri. ©2018 Merdeka.com/Titin Supriatin

Merdeka.com - Saat mencalonkan diri pada Pilpres 2014, Joko Widodo atau Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla atau JK. Salah satunya untuk meraup suara di wilayah Indonesia timur dan tengah mengingat JK berasal dari Sulawesi Selatan.

Namun hal itu dinilai tak lagi berpengaruh pada Pilpres mendatang walaupun Jokowi tak lagi didampingi JK. Hal ini disampaikan Sulaiman Haikal dari Rumah Gerakan 98 dalam diskusi 'Gugatan Masa Jabatan Presiden/Wapres Untungkan Siapa?' di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).

Haikal mengatakan isu terkait gugatan uji materi persyaratan pencalonan capres dan cawapres khususnya Pasal 169 e dan Pasal 227 i UU Nomor 17 tahun 2017 tentang Pemilu itu dapat menjadi beban bagi Jokowi. Ada anggapan bahwa gugatan ini muncul karena JK masih tetap diinginkan menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

"Isu ini justru menjadi beban bagi Pak Jokowi. Jadi di saat beliau membangun, tengah bagus membangun infrastruktur, persatuan di antara rakyat Indonesia, kok direpotkan oleh isu ini. Kenapa? Padahal kalau dari sisi upaya mendapatkan suara di Indonesia timur saya rasa Pak Jokowi sekarang sudah maksimal. Jadi Pak JK itu sudah bukan menjadi faktor utama lagi untuk meraih suara dukungan di Indonesia timur," jelasnya.

Selain karena dinilai berhasil membangun infrastruktur di Indonesia timur, Haikal yang juga relawan Jokowi ini mengklaim Jokowi mendapatkan endorsment dari BJ Habibie.

"Walaupun tidak secara eksplisit, namun dari bahasa tubuh dan kunjungan-kunjungan Pak Habibie, kelihatan bahwa Pak Habibie meng-endorse Jokowi," ujarnya.

"Jadi Pak Jokowi jangan khawatir untuk dukungan di Indonesia timur. Kalaupun tidak bersama Pak JK, insyaallah masih kuat suara Pak Jokowi di Indonesia timur," tambahnya.

Dalam gugatan ini, ia berharap MK tak terjebak pada formalisme hukum tapi harus melihat dari jiwa lahirnya amandemen Pasal 7 UUD 1945, dimana tegas dibatasi jabatan presiden dan wakil presiden maksimal hanya dua kali. Pasal itu merupakan buah dari reformasi.

"Karena kita punya pengalaman abuse of power, personalitas kekuasaan pada figur Soeharto, sehingga dia dipilih sebanyak 7 kali, 7 periode. Terakumulasi sebanyak 32 tahun," ujarnya.

Dia melihat tidak ada pihak yang diuntungkan dalam gugatan di MK tersebut. Malah dapat berdampak negatif. Jika gugatan itu dikabulkan MK, maka dapat menghambat kaderisasi kepemimpinan nasional.

"Yang kedua efek negatifnya ini seolah-olah membuat publik berpikir kalau Pak JK seorang yang haus akan kekuasaan. Janganlah kita menempatkan beliau di posisi seperti itu. Pak JK itu sudah capek, sudah terpenuhi dalam hidupnya," kata Haikal.

Selain itu, lanjutnya, hal ini dapat jadi preseden buruk di kemudian hari. "Mungkin presiden atau wakil presiden yang sudah menjabat dua periode mencalonkan kembali sebagai presiden atau wakil presiden," tutupnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya
Analisis Gibran Tinggi di Survei Pilpres: Jokowi Effect hingga Rakyat Tak Terpengaruh Isu Politik DInasti
Analisis Gibran Tinggi di Survei Pilpres: Jokowi Effect hingga Rakyat Tak Terpengaruh Isu Politik DInasti

Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.

Baca Selengkapnya
'Sebagian Besar Pendukung Jokowi Kelas Menengah ke Bawah Enggak Peduli Isu Putusan MK'
'Sebagian Besar Pendukung Jokowi Kelas Menengah ke Bawah Enggak Peduli Isu Putusan MK'

PDIP kerap mengeluarkan strategi offensif terhadap putusan MK.

Baca Selengkapnya
Pesan Bahlil ke Para Capres: Kalau Berbeda dengan Pak Jokowi, Risikonya Kalian Tahu
Pesan Bahlil ke Para Capres: Kalau Berbeda dengan Pak Jokowi, Risikonya Kalian Tahu

Bahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahagia Ridwan Kamil Didukung Effendi Simbolon
VIDEO: Bahagia Ridwan Kamil Didukung Effendi Simbolon "Dia Kan Kader PDIP Dukung Kita"

Ridwan Kamil mengatakan dukungan dari Effendi Simbolon, berarti mendapat dukungan dari perkumpulan masyarakat Batak se-Jakarta.

Baca Selengkapnya
Beredar Video Jokowi Sebut 'Saya Ridwan Kamil', Langsung Direspons RK: Jelas Dukung Saya
Beredar Video Jokowi Sebut 'Saya Ridwan Kamil', Langsung Direspons RK: Jelas Dukung Saya

Ridwan Kamil mengklaim pernyataan Jokowi adalah bentuk kejelasan dukungan kepadanya di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional
Jokowi Diisukan Masuk Golkar, Airlangga: Bagus-Bagus Saja, Beliau Tokoh Nasional

Menurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Effect Bisa Jadi Kunci Kemenangan Luthfi–Taj Yasin di Pilkada Jateng 2024
Jokowi Effect Bisa Jadi Kunci Kemenangan Luthfi–Taj Yasin di Pilkada Jateng 2024

Menurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada

Baca Selengkapnya
Hashim Kenang Mati-matian Bareng Prabowo Kampanye Menangkan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012
Hashim Kenang Mati-matian Bareng Prabowo Kampanye Menangkan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012

Jokowi-Ahok yang diusung Gerindra-PDIP menang lawan Foke-Nara di putaran kedua di Pilkada DKI Jakarta 2012.

Baca Selengkapnya
Terang-terangan Jokowi Endorse Ridwan Kamil: Rekam Jejak Punya, Ilmu Punya, Kurang Apalagi?
Terang-terangan Jokowi Endorse Ridwan Kamil: Rekam Jejak Punya, Ilmu Punya, Kurang Apalagi?

Pertemuan keduanya dilakukan di sebuah restoran di bilangan Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Hadiri Kampanye Akbar di Jakarta, Ridwan Kamil: Waktu Bersamaan dengan Kampanye di Jateng
Jokowi Bakal Hadiri Kampanye Akbar di Jakarta, Ridwan Kamil: Waktu Bersamaan dengan Kampanye di Jateng

Usai mengundang Jokowi, RK kemudian berharap agar nantinya mantan Wali Kota Solo itu dapat hadir nantinya.

Baca Selengkapnya