Jokowi akui lebih sulit kendalikan media sosial daripada media massa
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku, cukup kesulitan mengendalikan informasi yang seliweran di media sosial. Kehadiran media sosial tersebut cukup memusingkan karena tidak ada regulasi tegas dan kode etik yang memagarinya.
"Saya ditanya oleh beberapa negara, Jokowi media sosial (di Indonesia) kejam enggak? Kejam banget saya jawab. Ya negara bisa kendalikan mainstream media, tapi medsos tidak bisa. Semua negara enggak bisa kendalikan itu. Malaysia, Iran, Singapura. Saya juga kaget kok," kata Jokowi.
Ia menyampaikannya dalam orasi ilmiah puncak Dies Natalis Universitas Padjadjaran (Unpad) ke-60, di Graha Sanusi, Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (11/9).
-
Dimana Jokowi berada saat Dies Natalies UGM? Jadi begini sebenarnya UGM itu mengundang beliau. Cuma sampai tadi malam beliau masih di Jepang ya.
-
Siapa yang menyampaikan ucapan selamat dari Jokowi di dies natalies UGM? Ada empat menteri (dikabinet Jokowi) yang menjadi anggota MWA (Majelis Wali Amanat UGM) dan hadir (di Dies Natalis UGM ke-74). Beliau mengucapkan selamat (Dies Natalis UGM ke 74) lewat beliau-beliau itu,' lanjut Andi.
-
Apa yang dilakukan Jokowi untuk dies natalies UGM? 'Jadi begini sebenarnya UGM itu mengundang beliau. Cuma sampai tadi malam beliau masih di Jepang ya. Jadi waktunya tidak cukup untuk sampai ke Yogyakarta. Meskipun sebenarnya beliau sangat berkeinginan untuk memberikan pidato langsung ke UGM,' ucap Andi saat dihubungi, Selasa (19/12).
-
Kapan Jokowi diundang untuk hadir di dies natalies UGM? Jadi begini sebenarnya UGM itu mengundang beliau. Cuma sampai tadi malam beliau masih di Jepang ya. Jadi waktunya tidak cukup untuk sampai ke Yogyakarta.
-
Siapa yang mengucapkan selamat ulang tahun ke Jokowi? “Bapak Presiden ku.. Selamat Ulang Tahun yah bapak.. Selalu sehat bapak.. Panjang Umur.. banyak bahagia.. Doa yang terbaik selalu untuk bapak Jokowi & Keluarga “ - tulis salah seorang warganet.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang cukup aktif di media sosial. Ini bisa dilihat dari hampir 50 persen warganya yang sudah terkoneksi dengan internet. Jika orang menggunakan internet dengan hal positif, tentu itu dampaknya luar biasa. Tapi jika internet terutama media sosial digunakan untuk negatif, inilah yang bisa membawa dampak buruk bagi tatanan kehidupan sosial.
Dia mengatakan, tengah mendorong pihak kampus-kampus di Indonesia untuk bisa memiliki jurusan yang spesifik ihwal media sosial. Hal itu bukanlah tidak mungkin karena media sosial kini sudah jadi komoditas yang baik juga untuk meningkatkan ekonomi negara.
"Kita harus berani mengubah itu. Padahal yang dibutuhkan, ekonomi ritel manajemen, toko online, itu-kan perubahan. Ini harus dipahami. Kita harus mengantisipasi kalau enggak mau kalah dengan negara lain," terang Jokowi.
Menkominfo Rudiantara menambahkan, media sosial adalah fenomena yang terjadi di seluruh dunia. Setiap negara memiliki cara untuk mengatasi dampak buruk dari media sosial. "Ada negara yang pemerintah dan parlemennya segera membuat undang-undang. Tapi Kalau di kita membuat undang-undang khusus untuk mengadres hoax atau medsos itu perlu waktu," terangnya.
"Makanya pemerintah melakukan upaya di hilir supaya pembatasan apakah itu pembatasan akses bahkan sampai pernah di blok kalau memang perlu karena isinya membahayakan buat negara," jelasnya.
Dia sepaham dengan pimpinannya agar pihak kampus juga bisa berkontribusi nyata untuk memberikan edukasi literasi media sosial.
"Kalau ini bagaimana orang sehat makanannya empat sehat lima sempurna. Inilah yang dinamakan edukasi literasi, dan presiden memberikan tantangan ini kepada Unpad kepada fakultas komunikasi khususnya dan FISIP," terangnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat ini kepada seorang mahasiswa lain yang memakai topeng wajah Jokowi.
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaSebenarnya Jokowi berkeinginan untuk hadir langsung dalam perayaan Dies Natalis UGM ke-74.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaSivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca Selengkapnya