Jokowi Ingin Semakin Banyak Elang Jawa Dilepasliarkan di Merapi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Taman Nasional Gunung Merapi Jurang Jero, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (14/2). Dalam kesempatan itu, Jokowi juga melepas liarkan sepasang elang Jawa.
Berdasarkan pantauan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tiba di lokasi sekitar pukul 08.53 WIB. Jokowi bersama Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Doni Monardo terlebih dahulu meninjau kebun bibit.
Di sana, Jokowi sempat menjelaskan sejumlah bibit buah-buahan dan tanaman yang cocok untuk menunjang perekonomian masyarakat. Misalnya, bibit durian, bibit jengkol, hingga jambu kristal.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Jokowi kembali ke Solo? Presiden Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi resmi pulang ke kampung halaman, Solo usai purna tugas, Minggu (20/10) malam.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kemudian, barulah Jokowi melepas sepasang elang Jawa yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Sepasang elang itu berusia tiga tahun yang diberi nama Abu dan Rossy.
"Elangnya kan udah dilepas. Sudah lihat semua kan. Elangnya tadi dilepas sepasang, jelas," ucap Jokowi di lokasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin ke depannya semakin banyak elang yang dilepasliarkan. Dengan begitu, mereka bisa kembali ke habitatnya.
"Jadi kalau kita ada lagi elang lagi kita lepas lagi. Yang dilepas pun bukan elangnya saja, tapi juga burung-burung kecil yang dipakai untuk makanan elang," kata dia.
Selain itu, Jokowi turut melakukan penanaman pohon Pulai Alstonia scholaris bersama masyarakat setempat. Menurut dia, hal itu bagian untuk menjaga ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi
"Saya kira memang kita ingin mulai hal-hal yang berkaitan dengan ekosistem satwa flora fauna," ujar Jokowi.
Reporter: Lizsa Egeham (Liputan6.com)
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan proses pelepasan burung elang Jawa di alam.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai komitmen korporasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini, bila promosinya sudah bagus maka berapapun akomodasi ke Maros turis akan sanggup membayar.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya keberadaan danau kecil di sebuah kota.
Baca SelengkapnyaDalam momen libur sekolah ini, presiden menghabiskan hampir satu minggu di kampung halamannya
Baca SelengkapnyaWilayahnya terdiri dari hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, terlihat aksi kocak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaSatwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaElang bondol, si maskot DKI Jakarta saat ini populasinya sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca Selengkapnya