Jokowi ke Para Rektor: Perguruan Tinggi Harus Fasilitasi Mahasiswa Kembangkan Talenta
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para rektor perguruan tinggi untuk memberikan fasilitas untuk mengembangkan talenta para mahasiswa. Hal tersebut seiring dengan terjadinya revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, pandemi yang mempercepat gelombang besar perubahan dunia.
"Sehingga yang terjadi adalah ketidakpastian itu sangat tinggi sekali. Sekali lagi, ketidakpastian itu menjadi tinggi sekali. Oleh sebab itu, pendidikan tinggi harus memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan talentanya," katanya saat memberikan arahan dalam pertemuan majelis rektor perguruan tinggi Indonesia dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Selasa(14/9).
Dia meminta agar pola-pola pembelajaran di kampus harus ditinggalkan. Jangan sampai, kata Jokowi mahasiswa dipagari terlalu banyak program studi di fakultas.
-
Apa kegiatan Jokowi di UKM saat kuliah? Di sampingnya, Iriana tampak mendampinginya sejak dulu. Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Jokowi menyelesaikan kuliah? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
"Jangan mahasiswa dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas. Ini saya kira sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi akan saya ulang terus," tegasnya.
Mantan Wali Kota Solo tersebut pun menegaskan sekali lagi agar mahasiswa diberikan fasilitas terbaik. Sebab kata dia belum tentu talenta yang dimiliki sesuai dengan pilihan program studi para mahasiswa.
"Karena kita ingat pilihan prodi, jurusan, dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta. Ketidakcocokan itu kadang-kadang terasa saat kuliah. Karena yang kita tahu orang bisa berkarier yang jauh dari ilmu di ijazahnya," bebernya.
Dia pun mencontohkan hal tersebut seperti yang dialami Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang saat kuliah menimba ilmu di fakultas teknik fisika nuklir. Tetapi ketika bekerja di lapangan berprofesi sebagai banking.
"Tapi nyatanya juga bisa melesat sampai menduduki tangga paling puncak direktur utama Bank mandiri. Melompat lagi jadi menteri kesehatan. Sehingga menurut saya, sejak S1 itu mestinya bakat-bakat itu difasilitasi," bebernya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Baca SelengkapnyaKampus-kampus tersebut tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kualitas riset memang masuk dalam salah satu visi-misi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mempunyai mimpi-mimpi besar
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan agar anggaran besar tidak dibagikan ke dinas-dinas terkait
Baca Selengkapnya"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, guru senantiasa mendedikasikan diri kepada anak-anak bangsa.
Baca SelengkapnyaDua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.
Baca Selengkapnya