Jokowi malas komentari 'Jokowi Undercover' karena sumber tak jelas
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi peredaran buku 'Jokowi Undercover' yang ditulis Bambang Tri Mulyono. Jokowi mengisyaratkan, pembuatan buku tersebut tidak berdasarkan kaidah ilmiah.
"Setiap pembuatan buku pasti ada kaidah ilmiah, ada materi, ada data-data yang harus diperdalam di lapangan, ada sumber-sumber yang kredibel, yang bisa dipercaya yang bercerita tentang itu. Kalau data-datanya tidak ilmiah, sumbernya tidak jelas, kenapa saya harus baca dan kenapa saya harus komentari," kata Jokowi saat ditanya terkait tanggapannya atas pembuatan buku 'Jokowi Undercover' di Aula Gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1).
Saat ini, pihak kepolisian masih mengusut kasus buku 'Jokowi Undercover'. Bambang Tri sudah ditahan di Polda Metro Jaya sejak bulan lalu.
-
Kenapa Jokowi teken Publisher Right? Pemerintah mengatur hubungan bisnis antara perusahaan pers dan platform digital dengan semangat untuk meningkatkan jurnalisme yang berkualitas,' pungkasnya.
-
Siapa yang mendesak Jokowi tentang Publisher Right? 'Setelah semua ada kesepahaman, mulai ada titik temu ditambah lagi dewan pers yang mendesak terus, perwakilan perusahaan dan perusahaan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin saya meneken perpres tersebut,' ungkapnya.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan buku 'Jokowi Undercover' dibuat agar penulisnya terkenal. "Motifnya itu hanya ingin terkenal, dikenal. Supaya masyarakat tahu kalau buku itu yang buat dia," ungkap Rikwanto di kantor Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/1).
Rikwanto menandaskan, buku 'Jokowi Undercover' tak dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, pembuatan buku tersebut tidak melalui studi akademis yang komprehensif dan tidak menggunakan data primer maupun sekunder.
"Dari keterangannya dia (Bambang Tri) mengambil bahan buku ini dari medsos (media sosial) atau dari obrolan dunia maya," jelas Rikwanto.
Dari bahan obrolan tersebut, Bambang Tri kemudian menyimpulkan sendiri. Hasil kesimpulan pribadi lalu diolah menjadi sebuah narasi hingga akhirnya dituangkan dalam buku 'Jokowi Undercover'. "Jadi narasi-narasi itu seolah sebuah kebenaran yang dituangkan dalam sebuah buku," terang Rikwanto.
Jenderal Bintang satu ini menambahkan, semula Bambang Tri membawa buku 'Jokowi Undercover' ke penerbit untuk diterbitkan. Namun, karena isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan, penerbit menolak.
"Ditolak karena sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan isinya. Dia mengaku mencetak buku di tempat fotokopian," kata Rikwanto.
Usai difotokopi dalam jumlah yang banyak, buku 'Jokowi Undercover' dipasarkan melalui media sosial. Buku itu ditulis sendiri oleh Bambang Tri. Kemampuan menulisnya sudah dibekali sejak dia menjadi wartawan.
"Kita sedang lacak cetaknya di mana, dia juga promosikan lewat internet. Sore ini kita akan periksa, sudah berapa pemesan, siapa saja, tentunya ada alamat lewat internet," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
e-book sebanyak 22 halaman itu menjabarkan deretan fakta dan informasi yang diduga menjadi langkah Jokowi melanggengkan Gibran jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet yang beredar di publik.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan tangkapan layar akun Instagram resmi Presiden Jokowi yang mengunggah film Ice Cold.
Baca SelengkapnyaUnggahan berdurasi 4 menit 33 detik itu sudah memperoleh 141.000 tayangan dan 3.200 komentar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengatakan agar kabar tersebut ditanyakan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung selalu mengkritik kebijakan Jokowi. Bahkan kritik terakhirnya dinilai menghina Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaBenny sebelumnya mengaku sudah mengungkap sosok T saat agenda rapat terbatas (ratas) yang kala itu dihadiri Presiden Jokowi dan Kapolri.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Soal Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Presiden Tidak Mau Mengadu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menganggap ucapan kasar Rocky sebagai hal kecil. Kepala negara memilih untuk fokus bekerja saja.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi melaporkan pengamat politik Rocky Gerung, imbas video dugaan menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya,
Baca Selengkapnya