Jokowi: Setiap Tahun Kita Rugi Rp 65 T Gara-gara Macet di Jabodetabek
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas mengenai Pengelolaan Transportasi Jabodetabek. Jokowi mengatakan kemacetan lalu lintas hingga kini masih melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Berdasarkan laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, total kerugian materil akibat kemacetan di Jabodetabek mencapai Rp 65 triliun setiap tahun.
"Hitungan Bappenas yang saya terima, setiap tahun kita ini kehilangan kurang lebih Rp 65 triliun di Jabodetabek gara-gara kemacetan. Rp 65 triliun per tahun," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/1).
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Bagaimana Jokowi menangani jalan rusak di Lampung? Perintah Jokowi Tegas! Perbaikan jalan rusak di Lampung, langsung diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum.
Jokowi menyesalkan total kerugian materil akibat kemacetan sangat besar. Jika anggaran Rp 65 triliun itu dialokasikan untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), maka pembangunan infrastruktur Jabodetabek berkembang pesat.
"Nggk mungkin hal-hal seperti ini kita teruskan, kita harus berani memulai, harus berani rancang agar bisa selesai sehingga Rp 65 triliun itu betul-betul jadi barang bukan asap yang memenuhi kota," ucap dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta, ke depan kementerian dan pemerintah daerah terkait segera membenahi tata kelola moda transportasi umum Jabodetabek. Jokowi juga meminta pemeliharaan jalur transportasi dilakukan secara terintegrasi antara kementerian dan pemerintah daerah.
Jokowi juga menginginkan setelah pembangunan LRT, MRT, kereta bandara sudah rampung, masyarakat didorong menggunakan moda transportasi umum. Dengan demikian penggunaan kendaraan pribadi di Jabodetabek bisa berkurang.
"Betul-betul masyarakat kita dorong untuk masuk ke transportasi massal yang telah kita siapkan ini sehingga mobil-mobil di jalanan berkurang secara besar-besaran," kata dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo menyebut pembangunan LRT, MRT, dan kereta cepat membutuhkan biaya yang banyak
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan besaran tarif akan dihitung terlebih dahulu oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, potensi kerugian ekonomi cukup besar akibat kemacetan
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepala daerah menyiapkan rencana transportasi massal di kotanya.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaJakpro menuding, LRT Jakarta menjadi salah satu penyebab BUMD tersebut tak kunjung laba atau untung.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi publik, untuk mengurangi polusi.
Baca SelengkapnyaJokowi pun bersyukur kini LRT yang mengintegrasikan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi sudah bisa dioperasionalkan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca Selengkapnya