Jurus ngeles Miryam di kasus e-KTP bikin hakim Tipikor jengkel
Merdeka.com - Mantan anggota Komisi II DPR, Miryam S Haryani terus berkelit ketika bersaksi di Pengadilan Tipikor dalam kasus e-KTP. Dia mencabut seluruh berkas berita acara pemeriksaan karena merasa ditekan penyidik KPK.
Seluruh majelis hakim terperangah. Hakim anggota, I Frangky Tumbuwan, mencecar alasan yang diutarakan politikus Partai Hanura itu. Saking jengkelanya Frangky menyebut Miryam pandai mengarang.
"Kenapa dicabut? Jawaban ibu bagus, sistematis, kalau orang mengarang seketika tidak bisa sebagus ini. Berarti ibu pandai mengarang, mungkin dulu pas sekolah pelajaran mengarang dapat nilai 10," cecar Frangky.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
"Waktu penyidik nanya saya, diancam segala macam saya sampai mencret-mencret sampai muntah. Ya udah saya asal ngomong aja yang penting saya biar selesai pemeriksaan," jawab Miryam.
Kesal mendengar jawaban Miryan, Frangky menyindir Miryam. "Ibu ini anggota dewan terhormat, ibu tidak layak mengarang seperti ini," tegasnya.
Hakim kembali bertanya. "Diancam seperti apa?" tanyanya.
"BAP isinya tidak benar semua karena saya diancam sama penyidik tiga orang, diancam pakai kata-kata. Jadi waktu itu dipanggil tiga orang penyidik," jawab Miryam sambil menangis.
"Siapa saja?" tanya Hakim. "Satu namanya Pak Novel, Pak Damanik, satunya saya lupa," jawab Miryam.
"Ditekannya seperti apa?" tanya Hakim.
"Baru duduk sudah ngomong 'ibu tahun 2010 mestinya saya sudah tangkap', kata Pak Novel begitu. Saya takut. Saya ditekan, tertekan sekali waktu saya diperiksa," jawab Miryam.
Ketua majelis hakim, Jhon Halasan Butar-Butar sempat memperingatkan agar Miryam tidak berbohong. "Kalau ibu tidak berikan keterangan yang benar ancamannya 7 tahun bu. Coba ibu pikirkan ini enggak sedikit anggaran Rp 5,9 triliun," ujar Hakim Jhon kepada Miryam, Kamis (23/3).
Hakim Jhon juga meminta jaksa penuntut umum KPK menghadirkan seluruh penyidik yang menginterogasi Miryam saat proses penyidikan. "Belum (selesai) saya minta nanti tes verbal dengan yang meriksa (penyidik), dengan saudara saksi ini," ujarnya.
Hakim Jhon merasa tidak puas dan menilai perbuatan Miryam merupakan tindakan tidak terpuji. "Kami beri ibu kesempatan untuk menenangkan diri, tapi jawabannya sama baiklah kami tidak akan memaksa," ucap Jhon.
Senada dengan hakim Jhon, hakim anggota IV Anshor Syaifudin mengingatkan Miryam tentang pasal keterangan palsu di persidangan. "Kalau ibu mempersulit bisa saja kena pasal ini (Pasal 22 Undang-Undang Tipikor)," kata Hakim Anshori.
Tidak hanya majelis hakim yang meminta Miryam dikonfrontir, pihak kuasa hukum terdakwa Irman, mantan Dirjen Kemendagri, dan Sugiharto mantan Pejabat Pembuat Komitmen Kemendagri, juga meminta kesempatan untuk menghadirkan saksi agar bisa dikonfrontir dengan Miryam.
"Yang mulia majelis hakim kami pantau kesaksian ibu ini sangat merugikan terdakwa II (Sugiharto), kami mohon agar bisa menghadirkan saksi juga untuk dikonfrontir," ucap Soesilo Aribowo, kuasa hukum Irman dan Sugiharto.
Di pihak jaksa KPK pun mengamini permintaan majelis hakim mendatangkan seluruh penyidik yang memeriksa Miryam. "Kami akan hadirkan seluruh penyidik jika satu kami akan datangkan, jika tiga, tiga-tiganya kami datangkan," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencegahan bepergian itu diterbitkan berdasarkan keputusan pimpinan KPK sejak 30 Juli 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaFirli dilaporkan oleh Ketua Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki), Edy Susilo ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaMantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memenuhi panggilan Dewan Pengawas (Dewas) KPK sebagai saksi dalam dugaan pelanggaran etik Firli Bahuri
Baca SelengkapnyaEdy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaDjamaludin mengaku belum mengetahui secara mendetail tujuan penyidik memanggil kembali kliennya.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri terlihat menghindari sorotan kamera awak media dengan bersembunyi di mobil dan menutupi wajah dengan tas dan tangan.
Baca SelengkapnyaPenyitaan dokumen LHKPN setelah Firli diperiksa sebagai saksi kasus dugaan pemearasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri dinyatakan terbukti bersalah melanggar etik karena bertemu dengan Eks Mentan SYL.
Baca SelengkapnyaKehadiran Firli saat ini diperlukan untuk meminta keterangan tambahan.
Baca SelengkapnyaKetua nonaktif KPK Firli Bahuri dinyatakan bersalah melanggar etik.
Baca SelengkapnyaTindakan Firli yang terkesan menghindari kerumunan awak media, bukan berarti malu.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri melalui kuasa hukumnya meminta penyidik Polri untuk menjadwal ulang pemeriksaan.
Baca Selengkapnya