Kabar NA Tersangka Sate Sianida: Tak Dikunjungi Keluarga, Kondisi Psikologisnya Labil
Merdeka.com - NA, tersangka kasus sate beracun mengandung sianida, masih menjalani penahanan di Polsek Bantul. Selama ditahan, NA belum sekalipun dikunjungi keluarga. Termasuk saat Lebaran.
Kapolsek Bantul, Kompol B Ayom mengatakan, keluarga NA hingga saat ini belum menjenguk. Bahkan selama ditahan sejak 1 Mei lalu, NA belum pernah mendapatkan kiriman makanan dari keluarga.
"Kalau dari keluarga, belum ada yang ke sini (menjenguk NA)," kata Ayom kepada wartawan, Senin (17/5).
-
Kenapa Siskaeee ditahan? Perlu diketahui dalam kasus ini hanya Siskaeee yang ditahan oleh penyidik, karena dianggap tidak kooperatif dalam proses penyidikan yang mana telah menetapkannya sebagai tersangka.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana Sidik tinggal? Ia menjalani kehidupan sederhana bersama keluarganya, termasuk di rumah mereka yang terletak di kawasan Depok, Jawa Barat.
Bahkan untuk pakaian NA tak ada yang mengirimkan. Selama ini NA memakai baju tahanan sementara. Sedangkan celana diberi oleh penyidik. Karena tak ada kiriman pakaian untuk NA.
Polisi memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menjenguk NA. Hanya saja karena masa pandemi, tidak bisa bertatap muka langsung. Namun melalui video conference. Sedangkan untuk mengirimkan pakaian atau makanan diperbolehkan.
Ayom menyebut kondisi psikologis NA terkadang labil. Dia meminta kepada tiga Polwan di Polsek Bantul untuk melakukan pendampingan psikologis.
"Kondisinya baik. Tapi itu untuk NA harus pintar-pintar menghiburnya karena terkadang labil juga. Karena itu kita punya Polwan tiga, kita minta untuk melakukan pendampingan psikologis," ucap Ayom.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yekti menegaskan Lapas Klas II A Tangerang, akan menindak tegas N, jika nantinya berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaNapi N merupakan terpidana kasus pidana umum. Pihak lapas belum mau membeberkan secara rinci kasus yang menjerat N
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaKeterangan yang disampaikan para pelaku sudah diuji di pengadilan bahkan sampai tingkat kasasi.
Baca SelengkapnyaPemuda 28 tahun itu tampak ketakutan ketika lokasi persembunyiannya diketahui polisi.
Baca SelengkapnyaInformasi terakhir, pelaku kabur dan bersembunyi di hutan untuk menghindari kejaran petugas.
Baca SelengkapnyaPelaku punya riwayat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum mau menyimpulkan apakah pelaku dan korban ini sama-sama penderita gangguan kejiwaan. Semua akan terjawab setelah tes kejiwaan terhadap E.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan ogah keluar dari penjara dengan alasan betah. Polisi yang bertugas bahkan sempat mengusir dan memintanya untuk segera berkemas pulang.
Baca SelengkapnyaVideo penangkapan hingga wajah sang pelaku pun belakangan beredar luas di media sosial. Tampang sang pelaku lantas menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaLinda dikenal sosok yang pendiam. Keluarga tak pernah melihat wanita berkurudung itu memiliki teman pria alias pacar ataupun teman dekat.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca Selengkapnya