Kak Seto: Jangan Sampai Anak Pengungsian Gunung Semeru Stres
Merdeka.com - Psikolog Anak, Seto Mulyadi mengingatkan agar anak-anak korban bencana Gunung Semeru tidak stres selama di pengungsian. Anak-anak harus bahagia dan tidak dibebani lagi masalah yang membuatnya semakin tertekan.
"Jangan sampai anak stres, karena dampaknya akan lebih parah lagi. Ciptakan suasana gembira, pulihkan suasana bahagia pada anak-anak," ungkap Seto Mulyadi di sela menghibur anak-anak korban bencana Gunung Semeru di Pengungsian Lapangan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jumat (10/12).
Seto yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengaku masih menemukan anak-anak yang dalam kondisi tertekan, walaupun sebagian besar sudah menunjukkan kebahagiaan dengan lepas bergurau bersama teman-temannya.
-
Bagaimana cara mengatasi stres anak? Berikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam mencari solusi masalahnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membuat mereka merasa lebih terlibat dalam proses penyelesaian masalah.
-
Bagaimana liburan atasi stres anak? Menurut Charlotte Gerber, Bachelor of Science dari Empire State Collage, New York, Amerika Serikat, jalan-jalan atau liburan dapat mengurangi kadar stres pada anak.
-
Apa saja penyebab anak stres? Penyebab stres pada anak bukan hanya merupakan masalah kecil, tetapi juga dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik mereka.
-
Bagaimana cara membantu anak menghadapi tekanan negatif? Ajarkan anak-anak untuk berani menolak dan mengatakan 'tidak' jika mereka merasa ditekan untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keluarga mereka.
-
Bagaimana cara orangtua bantu remaja stres? Orangtua bisa memiliki peran yang sangat besar dalam membantu mengatasi stres yang dialami oleh anak remaja ini.
-
Apa arti kata "Semeru" bagi masyarakat setempat? Dalam konteks Gunung Semeru di Pulau Jawa, nama tersebut mencerminkan keindahan dan spiritualitas yang melekat pada gunung ini. Arti 'Selalu Meru' dapat diinterpretasikan sebagai keabadian atau keagungan gunung ini, yang dianggap sebagai tempat suci dan mistis di kalangan masyarakat setempat.
"Sebagian sudah bahagia tetapi masih ada yang tertekan juga," tegasnya.
Seto berjanji dalam waktu dekat akan kembali ke Lumajang untuk membantu memulihkan kondisi anak-anak di pengungsian. Ia telah berkoordinasi dengan Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) guna memberikan treatmen secara tepat.
"Terpenting ciptakan suasana gembira penuh semangat dan sugesti-sugesti positif. Jangan dibebani masalah, termasuk jangan dibebani dengan kurikulum. Karena suasana belajar seperti ini memang tidak terlalu nyaman. Yang penting anak gembira dan nyaman dulu," urainya.
Seto juga mengungkapkan bahwa bencana letusan gunung api seperti Semeru ini dapat menimbulkan tekanan atau stres tidak terkecuali pada anak-anak. Meski anak-anak, bukan berarti mereka tidak tahu atau tidak berdampak pada mereka.
"Sangat bisa, karena intinya apa, karena anak terdengar petir saja sudah kaget, pintu ditutup dengan keras saja kaget, apalagi ini sesuatu dengan lahar panas dengan korban-korban teman-teman mereka juga," jelasnya.
Seto mengajak semua pihak untuk ikut menciptakan suasana nyaman bagi anak-anak. Situasi sekarang masih dalam fase treatment untuk pemulihan pasca bencana erups Gunungi Semeru, Sabtu (4/12).
Sementara itu selama di tenda pengungsian, Seto mengajak anak-anak tertawa dengan bernyanyi dan bermain sulap. Sesekali Seto memberikan pertanyaan untuk mengajak anak-anak menyampaikan aspirasi lewat jawaban-jawabannya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaPesan Puan inipun relevan dengan momen Hari Anak Sedunia Tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 20 November.
Baca Selengkapnya"Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua."
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, Juliati menyalurkan bantuan berupa makanan hingga kebutuhan anak-anak.
Baca SelengkapnyaDengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaSosok Kak Seto cukup populer di kalangan anak-anak tanah air.
Baca SelengkapnyaKak Seto berharap polisi agar selalu mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak
Baca SelengkapnyaDulunya ingin masuk kedokteran, pria yang berdiri di samping Megawati kini menjadi sosok ternama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPemkot Surabaya menggagas klinik sahabat sebagai ruang aman bagi anak-anak untuk berbagi cerita dan berkeluh kesah
Baca SelengkapnyaPuan Maharani berpesan kepada Pemerintah agar tetap memperhatikan pendidikan anak-anak pengungsi dampak erupsi Gunung Lewotobi.
Baca SelengkapnyaPeran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.
Baca Selengkapnya