Kalau TNI sudah pakai narkoba, gimana kalau perang bela NKRI?
Merdeka.com - Selama dua hari terakhir, Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) gencar melakukan penggerebekan terhadap lokasi yang diduga menjadi sarang narkoba. Lokasi yang disambangi adalah Kompleks Kostrad di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Dalam penggerebekan hari pertama, Senin (22/2), tim yang dibentuk Kostrad berhasil membekuk empat prajurit TNI yang diduga mengonsumsi narkoba. Mereka rata-rata masih berpangkat bintara. Tak hanya itu, mereka juga menangkap seorang warga sipil yang merupakan anak dari veteran TNI.
Temuan itu tak menghentikan Kostrad untuk memberantas peredaran narkoba di institusinya, penggerebekan dilanjutkan pada Selasa (23/2). Hasilnya cukup mengejutkan, mereka menemukan tiga anggotanya terlibat narkoba, tak hanya itu, ditemukan juga lima polisi dan delapan warga sipil, salah satunya seorang politikus berinisial I.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
-
Siapa saja yang pakai seragam TNI? Gak sendirian, Chef Juna juga bareng Chef Renatta dan Chef Arnold. Mereka pakai seragam TNI saat syuting MasterChef Indonesia.
-
Apa yang dibagikan kepada prajurit TNI? Nasi berbungkus daun pisang dibagikan.
Mayor Jenderal (Purn) Tubagus Hasanuddin mengungkapkan prajurit TNI juga menjadi sasaran para bandar narkoba untuk disusupi. Meski begitu, jumlahnya dia yakini masih cukup kecil.
"Kalau setahu saya, TNI yang terlibat narkoba itu relatif kecil. Walaupun ada, kecil. Tapi mereka kan sulit kalau tinggal di luar siapa awasi, kan seperti masyarakat biasa. Misalnya masuk kantor pagi pulang jam 3, setelah itu jadi masyarakat biasa di luar kemudian ketemu orang-orang. Jadi susah (mengawasi)," ujar Hasanuddin saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (23/2) malam.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini mengungkapkan, personel yang menjadi pecandu narkoba tak ubahnya pengganggu di medan berat. Apalagi jika dalam sebuah operasi tempur harus melalui medan berat dan berliku.
"Kalau sudah pecandu beban juga, bawa senjata operasi bawa-bawa alat berat, percuma kalau sampai ikut operasi," ucapnya.
Tak heran, jika ditemukan menjadi pecandu atau bahkan pengedar, sanksi keras dan berat akan dijatuhkan bagi personel tersebut. Tentunya, lanjut Hasanuddin, hukuman tersebut bergantung pada tingkat kesalahannya masing-masing.
"Nanti ada hukuman yang kalau ini narkoba dibawa ke pengadilan militer, apakah penjara atau pemecatan itu tergantung pada kesalahannya," bebernya.
Meski demikian, Hasanuddin menambahkan, upaya untuk memberantas peredaran narkoba di tubuh TNI terus dilakukan. Mulai dari melakukan apel setiap pagi, bahkan mengambil sampel yang waktunya dilakukan secara acak.
"Kalau sudah tahu dan diprediksi kan satuan-satuan diadakan uji sampel secara tiba-tiba. Biasanya ketat. Bawa senjata tapi pakai narkoba tidak mungkin (mampu)," pungkasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaBukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Baca SelengkapnyaDia menegaskan jika pihaknya kembali terlibat judi online, akibatnya akan dikenakan sanksi ringan, berat, hingga ditahan
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca Selengkapnya