Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kalemdikpol sebut polisi bermasalah hanya 0,01 persen dan itu biasa

Kalemdikpol sebut polisi bermasalah hanya 0,01 persen dan itu biasa Ilustrasi Polisi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), Komjen Pol Syafruddin menegaskan, ada 425 ribu anggota Polri di Indonesia. Dari jumlah itu ditemukan ada yang bermasalah tapi tidak sampai 0,01 persen dan itu hal biasa.

"Polisi yang bermasalah itu hanya oknum. Masih ada 425 ribu anggota Polri lain. Kalau hanya 0,01 persen yang bermasalah itu biasa," kata Komjen Pol Syafruddin dengan nada agak tinggi saat ditanya wartawan usai menanam bibit pohon bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar di halaman Masjid Al Markaz Al Islami, Makassar, Sabtu, (19/3).

Dia menegaskan, tidak ada korelasi antara polisi-polisi bermasalah seperti terjerat kasus narkoba, disersi, bunuh diri, dengan konsep pendidikan Polri. Menurutnya, konsep pendidikan sudah sangat maksimal.

Orang lain juga bertanya?

Anggota Polri yang bermasalah, kata dia, adalah tanggung jawab pimpinannya masing-masing seperti Kapolda dan Kapolres.

"Begitu polisi diwisuda lalu ditempatkan di wilayah, di tempat tugasnya, di strukturnya dia, itu tanggung jawab pimpinan. Oleh karenanya pimpinan yang harus bertanggungjawab bukan lembaga pendidikan. Di kita sendiri, sudah maksimal sampai setiap tahun dapat label ISO (The International Organization for Standardization)," tandasnya.

Menurutnya, untuk menyikapi kasus polisi-polisi bermasalah, tidak berarti harus ada materi tambahan dalam proses perekrutan anggota polri maupun di lembaga pendidikannya karena semuanya sudah lengkap.

"Pemeriksaan sudah berlapis mulai dari daerah hingga pusat. Juga ada pemeriksaan kesehatan jiwa yang di instansi lain tidak ada. Hanya ada di Polri. Jadi gilanya polisi itu setelah dinas. Gilanya bukan sebelum masuk dan itu tanggung jawab pimpinannya," kata Syafruddin.

Lebih jauh dia mengatakan, konsep pendidikan Polri sudah cukup bagus, terbuka dan tiap tahun mendapat ISO (sistem managemen mutu).

"Yang terbaru tahun lalu dapat ISO 1915. Sistem rekruitmennya terbuka, bisa disaksikan pengawas eksternal, internal. Seperti di Sekolah Polisi Negara (SPN), sekolah bintara itu sangat terbuka, hasil psikotesnya dibuka sehingga satu sama lain bisa saling tahu," katanya.

Menurutnya, di lembaga pendidikan juga demikian, dosen-dosen pengajarnya bukan hanya dari pihak internal tapi juga eksternal. Yang internal hanya 25 persen, 75 persen lainnya pengajar dari pihak eksternal Polri.

"Jadi kalau soal rekruitmen tidak ada masalah juga di lembaga pendidikannya. Saya rasa lembaga yang terstruktur dan terbuka itu Polri," pungkasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Anak Kapolda NTT Lulus Akpol Meski Nilai Rendah, Ini Penjelasan Polisi
Viral Anak Kapolda NTT Lulus Akpol Meski Nilai Rendah, Ini Penjelasan Polisi

Ada seseorang peserta dengan nilai bagus namun gagal lulus seleksi calon taruna (catar) Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda NTT.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Kepercayaan Publik Pada Polri Membaik, Faktor Keamanan Tertinggi
Survei Indikator: Kepercayaan Publik Pada Polri Membaik, Faktor Keamanan Tertinggi

Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri kini berada di angka 76,4 persen.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: 84 Persen dari Koruptor di Indonesia Itu Adalah Lulusan Perguruan Tinggi
Mahfud MD: 84 Persen dari Koruptor di Indonesia Itu Adalah Lulusan Perguruan Tinggi

Berdasarkan data KPK, jumlah koruptor di Indonesia mencapai 1.300 orang dan 900 orang dari jumlah tersebut yang merupakan lulusan perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri
Survei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri

Lebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas

Baca Selengkapnya
VIDEO: Beda Dengan Ganjar, Bambang Pacul Tegas Kinerja Penegak Hukum: Baik-Baik Saja!
VIDEO: Beda Dengan Ganjar, Bambang Pacul Tegas Kinerja Penegak Hukum: Baik-Baik Saja!

Menurut Bambang, justru penegakan hukum baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas: 87,8% Masyarakat Puas Kinerja Polri
Survei Litbang Kompas: 87,8% Masyarakat Puas Kinerja Polri

Namun, layanan pengaduan pelanggaran anggota memang masih perlu diperbaiki.

Baca Selengkapnya
Pamen Polisi Ditanya Sudah 10 Tahun AKBP Padahal Teman Seangkatan Sudah jadi Jenderal, Jawabannya Keren Banget
Pamen Polisi Ditanya Sudah 10 Tahun AKBP Padahal Teman Seangkatan Sudah jadi Jenderal, Jawabannya Keren Banget

Meski telah bertugas selama 10 tahun, dia disorot lantaran masih tetap berpangkat AKBP.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas
Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas

Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Baca Selengkapnya
Masyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi
Masyarakat Parepare Puas dengan Kinerja Polisi

Survei ini dilakukan sejak 20 Desember 2023 hingga 5 Januari 2024 dengan melibatkan 2.000 responden di Kota Parepare.

Baca Selengkapnya
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso
Menteri Luhut Soal OTT KPK Dianggap Tidak Sukses: Pemikiran Kampungan, Ndeso

"Saya sangat tidak setuju, itu kampungan menurut saya kalau pemikiran itu, ndeso," kata Luhut

Baca Selengkapnya
PBNU Nilai Kejaksaan Jadi Oase Baru Penegakan Hukum di Tanah Air
PBNU Nilai Kejaksaan Jadi Oase Baru Penegakan Hukum di Tanah Air

Publik percaya kepada 'Korps Adhyaksa' lantaran kerja-kerja yang dilakukan riil dan dapat independen

Baca Selengkapnya
Polri Optimalkan Pengawasan Melekat, Kepuasan Publik Naik Jadi 87,8 Persen
Polri Optimalkan Pengawasan Melekat, Kepuasan Publik Naik Jadi 87,8 Persen

Pengawasan melekat (Waskat) untuk mencegah penyimpangan di lingkungan Polri ini membuat kepuasan publik terhadap institusi ini sudah mencapai 87,8 persen.

Baca Selengkapnya