Kaltim Dikepung Asap, Gubernur Isran Noor Tak Percaya Warga Bakar Lahan
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, 99 persen terjadi akibat ulah manusia. Kesimpulan itu diambil Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo saat memimpin rapat koordinasi di Palangka Raya awal Agustus 2019.
Doni mengambil kesimpulan itu setelah dia dan rombongan berada di atas Kalimantan Tengah, di mana terlihat kebakaran hutan dengan luasan sekitar 1,5 kilometer. Ia menduga kebakaran hutan itu disengaja dan letaknya ada di posisi tertentu.
Hari ini, sebagian besar Kalimantan Timur masih berselimut kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Meski ditemukan titik api di Kaltim, pemerintah menganggap kobaran api itu sebagai kejadian alam, bukan sengaja dibakar manusia.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
"Saya belum percaya juga itu, itu kelalaian manusia," kata Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, ditemui wartawan di Samarinda, Senin (16/9).
Pernyataan Isran bukan tanpa alasan. Mantan Bupati Kutai Timur itu mengetahui, dahulu pernah terjadi kemunculan api di tengah hutan, yang tidak berpenghuni.
"Dulu ada api di tengah hutan, lain (kelalaian disengaja) manusia. Artinya, kejadian alam," ujar Isran.
Isran menerangkan, dari informasi diperoleh, kabut asap yang menyelimuti Kalimantan Timur, merupakan kiriman dari daerah lain di Kalimantan Timur. Sejauh ini pun, penanganan dan penanggulangan Karhutla mengacu Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Ada standarnya. Kita sudah ada di UPTD masing-masing Kabupaten dan Kota menangani Karhutla, bersama TNI dan Polri," ucapnya.
Data diperoleh merdeka.com, dari informasi peringatan kebakaran hutan dan lahan yang diolah citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dari hasil citra satelit, di Kalimantan Timur hingga pukul 14.18 WITA tercatat memiliki 118 titik panas (hotspot)
Dari 118 titik panas yang terdeteksi di Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Ulu hingga Kabupaten Berau itu, 27 diantaranya memiliki tingkat prosentase lebih 80 persen merupakan titik api Karhutla.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaKondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca Selengkapnya