Kapal China langgar batas wilayah, TNI AL perkuat perairan Natuna
Merdeka.com - Pascainsiden masuknya kapal penjaga pantai milik China ke teritorial Indonesia dan penggagalan penyitaan KM Kway Fey 10078 berbendera China di Laut Natuna, TNI AL secara tegas akan tetap bertugas mengamankan perairan Natuna dengan kekuatan penuh, serta melakukan pengawasan secara ketat terhadap kapal asing yang masuk ke laut Indonesia.
"Berapa jumlah kekuatan kita, di mana posisi pengamanan, tidak boleh dibeberkan. Tetapi yang pasti pengamanan di perairan perbatasan kita kuat," tegas Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV/Tanjung Pinang, Letkol Josdy Damopolii di Pangkal Pinang, Selasa (22/3).
Selain itu, Josdy mengaku permasalahan China dengan Indonesia bermula di perairan Natuna diambil alih oleh Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sebab itu dia enggan mengomentari permasalah itu karena sudah ranah politik.
-
Apa yang diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
-
Apa kekuatan timnas Indonesia? Menurut kapten timnas Australia, Mathew Ryan, Timnas Indonesia merupakan lawan yang memiliki kualitas baik. Kiper berusia 32 tahun itu mengamati bahwa Skuad Garuda telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa waktu terakhir.
-
Apa kekuatan utama TNI? Situs pemeringkat kekuatan militer Global Fire Power (GFP) menaikkan peringkat TNI menjadi tentara ke-13 terkuat di dunia.
-
Apa yang dicuri JM? Peristiwa itu bermula saat pelaku berkeluh kesah dengan temannya, SA (DPO), yang kebingungan membayar sewa traktor. Bukannya meminjami uang, SA justru mengajak pelaku mencuri sepeda motor.
-
Kenapa Timnas Indonesia dijaga ketat? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
"Kami (TNI AL) tidak memiliki kewenangan untuk mengomentarinya, karena sudah memasuki wilayah politis," ucap Josdy.
Lebih jauh Josdy memaparkan, seluruh kebijakan terkait permasalahan muncul akibat intervensi kapal penjaga pantai terhadap petugas TNI AL dan KKP di perairan Natuna diputuskan Kementerian Luar Negeri dan KKP.
"Kami sudah mendapat arahan dari pusat," katanya singkat seperti dilansir Antara. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaTactical Floor Game digelar di GOR Yudomo Denpasar
Baca SelengkapnyaApakah TNI masih menjadi yang terkuat di Asia Tenggara?
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaLuhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca Selengkapnya