Kapal China Temukan Kawah di Dekat KRI Nanggala 402 Tenggelam
Merdeka.com - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksda Iwan Isnurwanto merilis sejumlah temuan baru, hasil investigasi lanjutan penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala 402 saat jumpa pers di Bali. Salah satunya, dari hasil temuan kapal China yang ikut membantu proses evakuasi.
"Ini adalah perkembangan dari investigasi bersama bantuan kapal China Tan Suo Er Hao," kata Iwan saat jumpa pers disiarkan daring, Selasa (18/5).
Iwan menjelaskan, Kapal Tansuo melakukan survei bawah laut dengan kedalaman lebih dari 800 meter. Dari data diperoleh, hasil pemetaan diketahui hampir sama dengan apa yang didapat oleh KRI Rigel.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
"Kami temukan hal yang tak jauh beda dengan KRI Rigel, ditemukan semacam kawah dengan kedalaman 10-15 meter yang belum kami ketahui apa di dalamnya," jelas Iwan.
Iwan merinci, saat ini Kapal Tansuo memiliki sejumlah agenda dalam operasi penyelamatan KRI Nanggala 402 di utara peraian Bali. Diketahui, ada lima operasi yang dilakukan, berikut rinciannya:
Dive operation pertama: Kapal Tansuo melakukan investigasi memeriksa betul dengan deep vehicle dengan kedalaman 839 meter.
Dive operation kedua: Kapal Tanuso melakukan pengkuran dan pemetaan.
Dive operation ketiga: Kapal Tansuo menitik beratkan kepada pengangkatan dimana tali slink bisa disangkutkan untuk mengangkat temuan bagian kapal.
Dive operation keempat: Kapal Tansuo berfokus ke kawah misterius untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya karena situasinya yang tertutup lumpur dan posisinya gelap.
Dive operation kelima: Kapal Tansuo berfokus dalam kawah dan meluaskan pencarian dengan sonar.
Angkat Beban 80 Ton
Selain itu, Laksda Iwan Isnurwanto merinci temuan tiga bagian Kapal Selam KRI Nanggala 402.
"Ada tiga bagian, pertama Bow Section atau bagian haluan. Kedua ada Sail Section atau anjungan, ketiga ada Stern Section atau bagia buritan," kata Iwan.
Iwan mendetil, pada bow section sudah terlihat ruang torpedo dan patahan di depan pintu masuk kapal. Kemudian pada bagian anjungan atau sail section, terlihat pintunya di sebelah kanan telrihat yang terlepas.
"Pada stern section (buritan) terlihat kemudi selam, propeller juga terlihat, ini di dalam kedalaman 839 meter," jelas Iwan.
Iwan menambahkan, usaha Kapal Tan Suo saat melihat tiga bagian tersebut adalah mencoba melakukan pengangkatan. Salah satunya, adalah bagian anjungan seberat 18 ton.
"Tan suo sudah coba angkat anjungan dengan berat 18 ton, bayangkan dibawa ke atas dengan robot dikaitkan dengan slink, hari pertama dicoba putus slinknya mereka pikir mampu tapi putus sehingga mereka kalkulasi ulang jadi mungkin beratnya (ternyata) lebih 20 ton, dan saat ini masih coba mengangkat dengan menambah slink yang ada," ungkap Iwan.
Berhasil Angkat Life Raft
Menurut Iwan, sejumlah perintilan pasca insiden KRI Nanggala 402 sudah ada yang ditemukan dan diselamatkan. Salah satunya yang terbaru adalah life raft, sebuah benda penting dalam fungsi penyelamat di sebuah kapal.
"Life raft juga terlihat dan sudah diangkat oleh Kapal Tan Suo, beratnya 700 kg.Sudah kami simpan dengan baik di KRI Teluk Banten," Iwan menandasi.
Selain itu, rinci Iwan, sejumlah benda lain yang turut diselamatkan Kapal Tan Suo adalah antena kapal, pelindung kabel torpedo yang ada di kemudi vertikal, hidropon yang ada di haluan, dan buku panduan.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaPemberian tanda kehormatan ke tunggul KRI Nanggala-402 tersebut dilakukan di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Sabtu (28/9/2024)
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaSelain dikenal karena pesona alam yang memukau, Kepulauan Karimunjawa ternyata juga punya berbagai peninggalan harta karun.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaHarta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI pun langsung menyematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca Selengkapnya