Kapal LCT Karam di Samarinda, 120 Ton CPO Diduga Tumpah Cemari Sungai Mahakam
Merdeka.com - Kapal Landing Craft Tank (LCT) Mulia Mandiri 07, karam di Sungai Mahakam, kawasan Mangkupalas, Samarinda, Kalimantan Timur, pagi tadi. Diduga, 120 ton minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) tumpah ke sungai. Satu ABK dalam pencarian SAR gabungan.
Pantauan merdeka.com di lokasi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WITA. LCT berlayar dari arah Palaran, menuju dermaga Mangkupalas sekitar Jembatan Mahkota II. Tiba-tiba air masuk dari bagian depan kapal.
"Di atas LCT ada 8 ABK. Kejadiannya cepat, kemudian kapal tenggelam," kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi, ditemui sekitar lokasi LCT tenggelam, Sabtu (10/4) sore.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang disebut terselamatkan? Jadi, demikianlah deretan potret dan kabar terbaru Nadya Arifta yang disebut netizen terselamatkan.
-
Siapa yang selamat dari KM Soneta? Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
Riqi menerangkan, 7 ABK selamat dari peristiwa itu. Sementara, satu ABK lainnya, Jufri (30), hilang usai kejadian. "ABK yang hilang ini sedang dalam pencarian SAR gabungan. Kalau dari keterangan ABK selamat yang kami temui, LCT tidak sedang bermuatan," ujar Riqi.
Merdeka.com bergeser menelusuri tumpahan minyak CPO sampai ke arah kawasan Palaran, yang diduga imbas dari LCT karam. Ceceran CPO itu masih ditemukan berjarak lebih dari 9 kilometer, dan beraroma tidak sedap.
"Ini minyak CPO dari LCT tenggelam dekat Jembatan Mahkota II itu. Jam 6 pagi, minyak CPO ini sudah ada. Kalau begini, air sungai tidak bisa kami gunakan buat MCK (Mandi, Cuci dan Kakus)," kata Capli (62), warga RT 30 Kelurahan Rawa Makmur, Palaran.
Dari lokasi kejadian tumpahan minyak diperoleh informasi, LCT itu berkapasitas 120 ton CPO, yang lalu lalang berlayar di Sungai Mahakam setiap harinya. Warga pun tidak bisa berbuat banyak mengatasi tercemarnya sungai.
Kasat Polair Polresta Samarinda AKP Iwan Pamuji belum merespons tiga kali upaya konfirmasi merdeka.com, terkait peristiwa LCT tenggelam di perairan Sungai Mahakam itu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya