Kapolda Jateng Kejar Pelaku Pengeroyokan Kasatreskrim Wonogiri
Merdeka.com - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel berjanji akan memproses hukum para pelaku pengeroyokan Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani. Dia juga meminta kedua kelompok massa yang bentrok, untuk tidak termakan pemberitaan yang memprovokasi dan tak sesuai kenyataan.
"Tentu pelakunya harus diproses secara hukum," ujar Rycko, seusai mendatangi ruang perawatan Aditia, di ICU Rumah Sakit Dr Oen Solo Baru, Kamis (9/5) sore.
Terhadap dua kelompok massa yang bertikai, Kapolda meminta agar diselesaikan secara kekeluargaan atau melalui proses hukum. Ia juga meminta masing-masing pihak agar bisa menahan diri serta tidak turun ke jalan dan melakukan tindak kekerasan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang meminta kolaborasi KPK-Polri? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
"Kita selesaikan secara hukum semuanya, tidak perlu turun ke jalan. Kan sudah ada korban dari masyarakat dan kepolisian. Ini kan hanya masalah-masalah sepele saja," ucapnya.
Terkait pemicu bentrokan, Kapolda tidak menyebutkan secara rinci. Namun dia memastikan, pemicu bentrokan karena permasalahan sepele. Sehingga bisa diselesaikan secara hukum atau kekeluargaan.
"Untuk penanganan berikutnya, hari ini para pimpinan cabang dan ranting berkumpul. Baik dari Terate maupun Winongo kumpul di Polresta Surakarta untuk duduk bersama-sama, membicarakan masalah ini agar masing-masing pihak bisa menahan diri," katanya.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun di kepolisian menyebutkan, gesekan kedua kubu sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Gesekan yang berujung bentrokan dipicu adanya pengerusakan tugu lambang salah satu kelompok perguruan beladiri di wilayah Kecamatan Ngadirojo, Slogohimo dan Sidoharjo, Wonogiri, yang dilakukan oleh kelompok perguruan beladiri lainnya.
Bentrokan yang terjadi Rabu (8/5) malam tersebut melibatkan ribuan warga, tak hanya dari Wonogiri, namun juga dari wilayah Solo Raya, Kabupaten Magetan, Ponorogo, Pacitan Jawa Timur.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaAda dua peristiwa yang membuat geger. Pertama anggota Densus 88 buntuti Jampidsus dan kedua anggota Brimob geruduk Kejagung
Baca SelengkapnyaRonny menyebut kecurangan TSM bisa dilihat dari adanya pengerahan atau mobilisasi kepala desa untuk mendukung salah satu paslon di Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca Selengkapnya