Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolres Kampar diduga bela perusahaan, warga demo di depan Mapolda Riau

Kapolres Kampar diduga bela perusahaan, warga demo di depan Mapolda Riau Demo warga di Polres Kampar. ©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani

Merdeka.com - Puluhan masyarakat yang berasal dari Desa Koto Aman Kabupaten Kampar berunjuk rasa di depan Mapolda Riau, Rabu (12/9). Masyarakat menilai Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira berpihak pada PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL) yang bersengketa soal lahan dengan mereka.

Warga juga merasa kecewa, sebagai seorang aparat negara, AKBP Andri justru malah tidak mengayomi masyarakat yang merasa lahannya seluas 1500 hektare dirampas oleh PT SBAL.

Pantauan merdeka.com, massa membakar keranda sebagai simbol matinya keadilan di Kabupaten Kampar atas persekutuan AKBP Andri dengan PT SBAL.‎ Mereka berteriak agar Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo mencopot Andri dari jabatannya.

Koordinator aksi unjuk rasa, Dapson El mengatakan, aksi mereka bertujuan meminta pertanggungjawaban Polda Riau untuk mengusut dan mencopot AKBP Andri.

"Perkara perampasan tanah masyarakat oleh PT SBAL seluas 1.500 hektare lebih sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pihak perusahaan dengan masyarakat," kata Dapson dalam orasinya.

demo warga di polres kampar

Demo warga di Mapolda Riau©2018 Merdeka.com/Abdullah Sani

Dia menyebutkan, PT SBAL sebelumnya mengakui adanya tanah masyarakat tersebut dan berjanji akan mengembalikannya. Namun, saat warga menagih janji itu, PT SBAL malah berbalik arah dan menolak untuk mengembalikan tanah tersebut.

"Cara yang digunakan mereka juga sangat keji bagi kita, yakni memecah belah masyarakat dan memanggil dua orang warga mewakili masyarakat Koto Aman melalui Polres Kampar sebagai lembaga hukum," jelasnya.

Namun setelah adanya upaya pemanggilan warga itu, Polres Kampar tiba-tiba menetapkan dua orang warga menjadi tersangka. Kedua perwakilan warga itu yakni Irfan Caniago dan Akmal. Saat ini, keduanya sedang diperiksa polisi.

"Selama 6 hari 6 malam kita menuntut keadilan, tidak sedikit pun kita melakukan pengrusakan atau kekerasan. Jadi kita menduga tuntutan kepada dua rekan ini adalah tuntutan bohong," ketus Dapson.

Dalam menyelesaikan perkara ini, kata Dapson, sebelumnya Pemkab Kampar sudah empat kali melakukan pemanggilan terhadap PT SBAL untuk berdialog bersama warga. Namun tak sekalipun pihak perusahaan tersebut hadir.

"Lahan kita luasnya perkirakan lebih dari 1500 hektare yang sudah dikuasai oleh PT SBAL puluhan tahun lalu untuk perkebunan sawit. Bahkan saat ini tanaman sawit sudah hampir replanting," ucapnya.

Selain itu, pihak perusahaan sempat melarang masyarakat pada saat itu menanam sawit dan menggunakan lahan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS). Dalam aturan perundang-undangan pertanian, DAS tidak boleh ditanami sawit.

Namun, kenyataannya setelah tim Pemkab Kampar melakukan pengecekan dan mengambil titik simpul lokasi yang bermasalah beberapa waktu lalu, pemerintah menemukan seluruh dinding sungai ditanami sawit oleh PT SBAL tersebut.

"Kita tak tahu bukti apalagi yang diperlukan pemerintah untuk mengusut kasus ini. Kita tegaskan jika Kapolres Kampar masih menahan dua warga kami dengan tuduhan palsu, maka kita akan perjuangkan hingga ke presiden," tegasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat  Rusak Hutan Demi Lahan Sawit
Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat Rusak Hutan Demi Lahan Sawit

SR melakukan perambahan hutan konservasi guna menanam kelapa sawit. Untuk memuluskan aksinya tersebut, SR meminta persetujuan kepada tersangka AA.

Baca Selengkapnya
Polisi Dinarasikan Serbu Tempat Salat di Masjid Raya Sumbar, Kapolda: Itu Aula Pertemuan
Polisi Dinarasikan Serbu Tempat Salat di Masjid Raya Sumbar, Kapolda: Itu Aula Pertemuan

Lokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe

Baca Selengkapnya
Gubernur Sumsel Janji Tak Akan Keluarkan Izin Alih Fungsi Lahan Gambut jadi Kebun Sawit
Gubernur Sumsel Janji Tak Akan Keluarkan Izin Alih Fungsi Lahan Gambut jadi Kebun Sawit

"Tidak satu jengkal pun lahan gambut boleh dialihfungsikan," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru,

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak "Gubernur Jahat"

Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).

Baca Selengkapnya
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun
Nusron Ungkap 537 Perusahaan Kelapa Sawit Beroperasi Tanpa Izin Selama 8 Tahun

Penyelesaian masalah terhadap 537 perusahaan kelapa sawit yang tidak memiliki hak guna usaha (HGU) tuntas pada Desember.

Baca Selengkapnya
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata

Buntut warga Pulau Rempang bentrok dengan polisi, sejumlah orang jadi tersangka.

Baca Selengkapnya
FOTO:  Menentang Ekspansi Kelapa Sawit, Masyarakat Adat Papua dan Aktivis Lingkungan Sampaikan 253.823 Petisi di Mahkamah Agung
FOTO: Menentang Ekspansi Kelapa Sawit, Masyarakat Adat Papua dan Aktivis Lingkungan Sampaikan 253.823 Petisi di Mahkamah Agung

Aksi ini dilakukan untuk mencabut izin dua perusahaan kelapa sawit di Boven Digoel dan Sorong yang mengancam hutan adat.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos
Terungkap, Ini Kisah di Balik Tagar 'All Eyes on Papua' yang Menggema di Medsos

Tagar 'All Eyes on Papua' menggema di media sosial setelah 'All Eyes on Rafah' digemakan oleh warganet untuk menyuarakan empati untuk warga Palestina.

Baca Selengkapnya
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi
Tegas, Said Didu Menolak Mediasi dengan Apdesi

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menolak mediasi yang diinisasi pimpinan pusat Asosiasi Pemerintah Desa Serluruh Indonesia (Apdesi)

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus Mega Korupsi Surya Darmadi, Koruptor yang Dendanya Dipangkas MA jadi Rp2,2 Triliun
Perjalanan Kasus Mega Korupsi Surya Darmadi, Koruptor yang Dendanya Dipangkas MA jadi Rp2,2 Triliun

Namun MA memperberat hukuman pidana Surya Darmadi, dari 15 tahun menjadi 16 tahun penjara.

Baca Selengkapnya