Kapolri sebut ancaman anggota Polri dari bom, senjata sampai sianida
Merdeka.com - Bukan lagi dengan bom, baru-baru ini sekelompok teroris mengancam akan menghabisi anggota Polri dengan racun sianida. Ancaman itu datang, setelah kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin dengan racun sianida ramai diberitakan media.
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti tak membantah jika ancaman kelompok teroris itu terinspirasi dengan kasus Mirna yang tewas akibat diduga diracun oleh sahabatnya, Jessica Kumala Wongso.
"Bisa saja itu terjadi. Makanya saya katakan ancaman terhadap anggota Polri bisa dengan bom, penembakan, senjata tajam, bisa racun," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/2).
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Menurut Badrodin, ancaman terhadap polisi dengan menggunakan racun bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, di Polsek Kemayoran pun ancaman seperti itu pernah terjadi.
"Semua yang bisa dilakukan. Menggunakan racun bukan yang pertama karena dulu pernah dilakukan di Polsek Kemayoran," ucapnya.
Badrodin kembali menyampaikan kalau target operasi dari teroris saat ini adalah Polri. Bahkan, dia yakin para teroris bakal melakukan segala cara untuk menyerang anggota polisi.
Oleh karena itu, Badrodin menginstruksikan kepada seluruh jajaran korps bhayangkara untuk selalu waspada. Dia meminta, anak buahnya menggunakan body sistem saat menjalankan tugas.
"Saya sudah instruksikan kepada seluruh jajaran untuk selalu waspada dalam melaksanakan tugasnya kemudian menggunakan body system. Body system itu satu orang menggunakan petugas dan satu yang mengawasi," jelas dia.
Selain itu, untuk mengantisipasi serangan teroris melalui racun, Badrodin juga mengaku sudah mengimbau seluruh anggota polisi agar mewaspadai semua makanan dan minuman.
"Kita sampaikan ke seluruh jajaran untuk menghadapi ancaman teror yang memang ditujukan untuk polri. Memang ditujukan ke markas polri termasuk pejabat polri," tandas mantan wakapolri ini.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaKepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Irjen Pol. Zahwan Pandra Arysad saat dikonfirmasi di Batam, Rabu, membenarkan adanya pemeriksaan itu.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaSudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca Selengkapnya