Kapolri Sebut Penyerang Polisi di Polsek Wonokromo Terindikasi Jaringan JAD
Merdeka.com - Untuk menguak teror di Surabaya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku sudah meminta pada Densus 88 anti teror Mabes Polri dan Polda Jatim untuk bergabung mengembangkan jaringan tersangka. Sebab, tersangka terindikasi sebagai pendukung dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Indikasi ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Ia menyatakan, dari penyidikan sementara, pelaku serangan polisi di Polsek Wonokromo pada Sabtu (17/8) lalu, terindikasi sebagai pendukung kelompok JAD. Untuk itu, ia pun meminta pada Densus 88 dan Polda Jatim untuk bergabung mengembangkan penyidikan jaringan tersebut.
"Pelaku terorisme sudah ditangkap saat itu juga. Saya sudah minta Densus 88 dan Polda Jatim bergabung untuk mengembangkan jaringannya. Saat ini kita identifikasi yang bersangkutan terkait pendukung JAD. Sehingga saya minta jaringannya kejar dan tangkap," tegasnya, Senin (19/8).
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang meminta kolaborasi KPK-Polri? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
Soal jaringan JAD di Jawa Timur, Kapolri menyatakan jika jaringan tersebut masih ada. Ia menegaskan, jika jaringan itu berkaitan dengan jaringan yang melakukan pemboman di gereja-gereja di Surabaya beberapa tahun lalu.
"Ada (jaringan JAD) tapi kita tidak perlu sebutkan. Karena nanti jaringan ini tahu. Yang jelas ada masih berkaitan dengan jaringan yang ada di bom gereja. mungkin teman-teman masih ingat. Masih ada pendukungnya dan akan kita kejar terus," tambahnya.
Kapolri menambahkan, soal insiden teror di Surabaya pihaknya juga menengarai adanya campuran self radicalism. Sebab, tersangka diketahui belajar dari online. Namun demikian, ia juga ditengarai belajar dengan jaringan orang per orang.
"Ada campuran antara self radicalism belajar dari online. Tapi juga dia bergabung dengan jaringan orang per orang. Detailnya kita akan jelaskan setelah pengembangan," katanya.
Soal anak dan istri pelaku yang sempat diamankan? Kapolri menjelaskan, jika saat ini masih dilakukan pendalaman. Ia pun menjanjikan merilisnya jika sudah terungkap semua.
"Anak bersangkutan, ada yang sudah bekerja ada yang masih sekolah. Yang satu lagi hafiz Alquran. Nanti setelah didalami semua, kalau sudah terungkap, akan ada rilis tersendiri," tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan anggota Kepolisian yang terluka akibat teror tersebut, Kapolri menyatakan akan berikan penghargaan khusus, berupa kenaikan pangkat luar biasa.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaBerencana akan beroperasi untuk menggagalkan Pemilu 2024 yang akan datang.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaPerintah pengamanan Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata diusulkan oleh seorang jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya