Kapolri: Terorisme di Indonesia dipengaruhi teroris luar negeri
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan bahwa ancaman teror di Indonesia dominan dipengaruhi dinamika terorisme di luar negeri khususnya Syiria dan Afganistan.
"Sehingga kelompok-kelompok yang dulunya mereka menganut ideologi di Indonesia mendapat udara baru," kata Tito di Universitas Bhayangkara, Bekasi, Kamis (27/9).
Polri, kata dia, membagi dua dua kelompok terorisme di Indonesia yang berafiliasi ke teroris di luar negeri. Di antaranya Jamaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi ke kelompok Al Kaidah di Afganistan, dan Jamaah Ansarut Tauhid (JAD) yang berafiliasi kepada ISIS di Syiria.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
"Sekarang yang lebih banyak bermain adalah kelompok JAD yang berafiliasi ISIS," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Ia menyebutkan, ada dua cara menangani terorisme di Indonesia yaitu menggunakan cara keras melalui penegakan hukum, dan menggunakan cara lembut melalui pembinaan atau deradikalisasi.
"Penegakan hukum harus ada empat syarat, diantaranya kemampuan diteksi, pengananan penyelidikan secara ilmiah karena harus dibawa ke pengadilan, kemampuang straight edge yang bisa beroperasi di segala medan baik di perkotaan maupun dipegunungan, dan undang-undang yang kuat," kata dia.
Sedangkan cara lembut, Tito menyebut yaitu membentuk ideologi terorisme melalui deradikalisasi, kontra radikalisasi, kontra ideologi, program untuk menangani jaringan sistem internet yang digunakan kelompok-kelompok itu, dan menangani permasalahan-permasalahan lokal yang membuat ideologi ini berkembang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaAgus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca Selengkapnya