Kapuspen Jelaskan Vaksin Nusantara Bukan Program TNI
Merdeka.com - TNI angkat bicara terkait polemik Vaksin Nusantara digagas mantan Menkes Terawan Agus Putranto. TNI menyatakan vaksin Nusantara bukanlah program TNI.
"Pada kesempatan ini dengan berbagai hal yang didiskusikan, dibicarakan di berbagai media, terkait vaksin Nusantara, perlu saya sampaikan sebagai berikut, bahwa program vaksin Nusantara bukanlah program dari TNI," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Ahmad Riad saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/4).
Meski demikian, Riad memastikan TNI akan berkomitmen mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Menurut Riad, terkait dengan adanya inovasi obat-obatan penanganan Covid-19 termasuk vaksin, TNI menyatakan akan terus mendukungnya.
-
Siapa Menteri Kesehatan Pertama RI? Presiden Soekarno menunjuk langsung Boentaran sebagai Menteri Kesehatan Pertama RI Kabinet Presidensial. Itu karena Soekarno melihat latar belakang dan kemampuan intelektualnya di bidang kesehatan.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tugas Kementerian Kesehatan? Tugasnya membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
"Dengan catatan telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga harus ada tiga kriteria penting yang harus dipenuhi. Yaitu Keamanan, efikasi, dan kelayakannya," kata dia.
Sebelumnya mantan Menkes Terawan Agus Putranto memprakarsai vaksin Nusantara. Vaksin ini dikembangkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Semarang.
Terawan mengklaim vaksin yang disebut AV-Covid-19 ini merupakan solusi bagi para pengidap komorbid berat serta orang yang memiliki autoimun karena sel dendritik bersifat personalized atau menyesuaikan kondisi setiap pasien. Dia juga mengklaim vaksin Nusantara sangat aman karena sifatnya individual.
Eks Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto ini mengungkapkan bahwa sebenarnya dia sudah mengembangkan sel dendritik sejak tahun 2015 di Cell Center RS Karjadi, Semarang. Hasil penelitiannya juga sudah diunggah ke Jurnal Internasional, namun pada saat itu dikembangkan dan diteliti untuk penyakit kanker.
"Ini terus berkembang, lalu ketika ada ide dendritik vaksin untuk Covid-19, kami lakukan uji binatangnya melalui pihak ketiga di Amerika sehingga ini bisa berjalan baik dan membuat kami mantap (untuk kembangkan)," kata Terawan beberapa waktu lalu.
Terawan mengatakan vaksin yang merupakan hasil kerja sama Aivita Biomedical dari Amerika Serikat, Universitas Diponegoro dan RSUP dr Kariadi Semarang ini sudah melewati uji klinis tahap pertama.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andani Eka Putra, mengakui Vaksin Nusantara sudah digagas Terawan Agus Putranto saat masih menjabat Menteri Kesehatan. Pemerintah pun disebut mengetahui gagasan itu.
"Iya setahu saya sudah menjabat sudah menjalani," kata Andani dalam diskusi virtual, Sabtu (17/4).
Menurut dia, pemerintah sudah mengetahui adanya gagasan vaksin yang digagas Terawan. Vaksin itu semula ditujukan untuk vaksin nasional seperti Vaksin Merah Putih.
"Sudah ada prosesnya tapi saya enggak tahu persis, vaksinnya seperti sama Merah Putih, dengan tujuan vaksin nasional, tujuannya seperti itu," bebernya.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati
Baca SelengkapnyaTerawan sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan periode 23 Oktober 2019 hingga 23 Desember 2020.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaTerawan Agus Putranto menjadi Penasihat Khusus Presiden di bidang kesehatan
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaNilai proyek yang mencapai nilai triliunan Rupiah tersebut untuk pengadaan 5 juta set APD.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya