Kartini modern, TNI dan Polwan berani ringkus penjahat
Merdeka.com - Perempuan kini tak lagi terkungkung. Mereka berhak mendapatkan pendidikan layaknya kaum adam. Bahkan tak sedikit kaum perempuan kini berprofesi di kepolisian dan TNI.
Kemajuan ini tidak terlepas dari buah pemikiran Raden Adjeng Kartini. Saat itu Kartini merasa perempuan selalu menjadi nomor dua. Tak ada kebebasan untuk menuntut ilmu layaknya pria.
Berkat itu oleh Presiden Soekarno Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
Kini bisa dilihat bagaimana perempuan tangguh bermunculan. Bahkan dua kaum hawa ini layak disebut pemberani karena berhasil membuat penjahat bertekuk lutut.
Adalah Brigadir Marlina (31) sempat berhadapan dengan jambret di Jalan Bambu Kuning, Bekasi Timur beberapa waktu lalu. Marlina mengejar pelaku dengan berlari sambil berteriak jambret.
"Mungkin karena refleks pakai kaki kanan nendang, dia kekeh enggak mau kasih tas saya. Akhirnya saya pukul saja mukanya," tandasnya.
Tak hanya Polwan, cerita wanita pemberani ini juga datang dari anggota TNI wanita, Dia adalah Letkol Kesjas TNI AU, Yuni Sukmawati. Mantan orang nomor satu di lingkungan Wanita Angkatan Udara (Wara) itu pernah menjabat sebagai Komandan Sepadik Kadik Skuadron Pendidikan 105 Wara Lanud Adi Sutjipto 2009-2010. Dia mengungkapkan pengalamannya kepada merdeka.com saat melumpuhkan dua orang preman suruhan anak buahnya di TNI AU.
Anak buahnya itu juga didikannya di dojo Jiu Jitsu Kai di lingkungan TNI AU. Yuni menguasai ilmu beladiri itu hingga meraih sabuk Dan V. Dia menekuni bela diri itu sejak masih berseragam putih abu-abu di Surabaya.
Topik pilihan: TNI | polwan cantik | Polwan Berjilbab
"Waktu di Surabaya dulu, anak buah saya tiba-tiba nyuruh orang lain, preman. Dua orang mau mencelakai saya. Saya dikeroyok dua orang kanan dan kiri saya, menghentikan saya," kata Yuni.
Yuni hanya merasa yakin dengan ilmu beladiri Jiu Jitsu Kai dia tekuni sejak 1986 itu. Hanya dengan dua jurus, dia dengan mudah melumpuhkan kedua preman. Kedua lelaki itu langsung lari ketakutan.
"Saat itu saya menjadi pelatih Jiu Jitsu Kai di Lanud Sidoarjo, Surabaya sekitar tahun 2002. Saya telusuri usai anak buah saya itu mencoba-coba ilmu saya. Saya tahu karena selama keseharian berlatih dengan saya, dia terlihat tidak menyukai dengan sistem bela diri dan metode melatih saya di Lanud Sidoarjo, Surabaya dulu," ujar Yuni.
Yuni juga kerap didapuk menjadi juri dan wasit di gelaran pertandingan bela diri dalam ajang Kejurnas dan Sea Games. Meski begitu, anak buahnya tidak langsung meminta maaf karena sang preman sudah mengakui dia disuruh mengerjai Yuni. Seiring berjalannya waktu, anak buahnya pun akhirnya meminta maaf kepada Yuni.
"Baru pindah ke Yogya, tahun 2006 dia menghadap ke saya. Minta maaf. Saya tidak mempersoalkan tapi saya berpesan, kepada siapapun jangan seperti itu ke orang lain," ujar ibu dari Felicia Nafirstya Deyzitta itu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Sigi memfasilitasi keluarga korban agar pelakunya diproses hukum.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaKorban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Samaritan Palu.
Baca SelengkapnyaDua anggota KKB yang terlibat penembakan warga sipil dan aparat TNI di Puncak Jaya, Papua Tengah ditangkap
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca Selengkapnya14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Prajurit TNI Terlibat Pengeroyokan Warga Sipil di Depan Polres Jakpus
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca Selengkapnya20 Prajurit TNI tersangka tersebut masuk dalam kategori pangkat tamtama sampai bintara.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca Selengkapnya