Kasus Covid-19 Kembali Naik, Satgas Ingatkan Masyarakat dan Pemda Tak Lengah
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk berhati-hati dan tidak lengah menyusul kasus Covid-19 yang kembali meningkat. Dalam tiga pekan terakhir, kasus positif Covid-19 kembali meningkat diikuti kasus aktif.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, meskipun tak signifikan, namun kenaikan kasus Covid-19 pada gelombang yang telah dilalui sebelumnya sudah seharusnya menjadi pembelajaran bersama.
"Harus diwaspadai adanya kenaikan dalam jumlah yang sekecil apapun," kata Wiku dalam konferensi pers dikutip Kamis (9/4).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Wiku menjelaskan, dari grafik data per 5 Juni 2022 secara nasional, menunjukkan terjadi kenaikan kasus positif mingguan, bertambah 571 atau 31 persen dibandingkan pada 22 Mei 2022. Yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.
Hal yang sama terjadi pada kasus aktif harian, kenaikannya bertambah 328 kasus atau 10 persen dibandingkan 2 Juni 2022. Dari 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.
Meski demikian, kata Wiku, kenaikan kasus positif dan aktif tidak diikuti peningkatan tren keterisian tempat tidur (BOR) isolasi harian di rumah sakit yang masih stagnan. Tren kematian mingguan juga terus menunjukkan penurunan.
Kasus Covid-19 di 5 Provinsi Meningkat
Bila melihat perkembangan tingkat provinsi, ada 5 provinsi menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus aktif pada minggu terakhir. Antara lain, DKI Jakarta naik 30 persen, Banten naik 38 persen, Jawa Barat naik 18 persen, DI Yogyakarta naik 45 persen, dan Jawa Timur naik 37 persen.
Jika mencermati letak geografisnya, kelima provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dengan aktivitas masyarakat mulai kembali normal. Wiku menduga, kenaikan kasus aktif dipicu aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal.
"Mohon dicermati bagi seluruh pemerintah daerah maupun masyarakat pada provinsi tersebut," tegas Wiku.
Namun ada kabar baiknya, angka kematian pada provinsi-provinsi tersebut cenderung menunjukkan penurunan. Persentase BOR masih terjaga di bawah 3 persen. Kecuali DI Yogyakarta, kematian mingguannya bertambah, dari 1 menjadi 3 dalam minggu terakhir.
Kepala Daerah Diminta Memitigasi Kenaikan Kasus Covid-19
Wiku meminta para gubernur, bupati, wali kota, segera memantau dan memitigasi kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi. Segera evaluasi kebijakan dan peraturan yang berlaku apabila diperlukan.
Sementara kepada masyarakat yang sedang euforia karena aktivitas kembali normal, agar tidak lengah. Masyarakat harus tetap disiplin memakai masker dan rajin mencuci tangan.
Masyarakat juga diminta segera beristirahat di rumah dan periksakan diri ke dokter apabila kurang sehat maupun mengalami gejala Covid-19. Bagi masyarakat yang belum vaksinasi, diharapkan segera mendapatkan dosis ketiga untuk semakin meningkatkan kekebalan komunitas.
"Virus masih ada di sekitar kita. Ingat, protokol kesehatan adalah kunci keberhasilan di masa pemulihan ekonomi dan aktivitas masyarakat ini," pungkas Wiku.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya