Kasus DBD Tangsel Naik Sepanjang Juli-November 2021
Merdeka.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan, mengalami peningkatan pada periode Juli hingga November 2021. Angka ini naik tajam dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Meski, secara kumulatif sejak Januari hingga November tahun 2020 masih lebih tinggi jumlahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Alin Hendarlin menekankan, pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3 M, terhadap tempat - tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa virus mematikan itu.
"Tetap kita waspadai karena curah hujan sedang tinggi. Tempat-tempat penampungan yang menjadi sarang nyamuk harus ditiadakan, tetap dengan 3M, menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk. Pokoknya program kita satu rumah satu jumantik harus digalakkan," terang Kepala Dinkes Tangsel, Alin Hendarlin dikonfirmasi, Selasa (23/11).
-
Kapan kasus DBD meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Kenapa demam berdarah rentan muncul di musim hujan? Salah satu ancaman utama adalah demam berdarah dengue, yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air hujan.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan puncak kasus DBD di Indonesia? Hingga minggu ke-41 tahun 2024, atau sekitar bulan Oktober, tercatat 203.921 kasus dengue dengan 1.210 kematian.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
Dia menerangkan, berdasarkan perbandingan data tahun 2020 dan 2021 lalu, angka kasus DBD pada tahun ini masih lebih sedikit, dibanding tahun 2020 lalu. Namun, hal itu juga mesti diwaspadai karena periode saat ini pergantian musim hujan tengah terjadi.
"Dari bulan Juli sampai November ini memang mengalami peningkatan kasus (DBD). Berdasarkan data ada sebanyak 349 kasus DBD yang terjadi dari 1 Januari 2021 hingga 15 November 2021. Secara tren, kasus DBD di Tangsel pada tahun ini mengalami peningkatan sejak pertengahan tahun, dibandingkan tahun sebelumnya," kata dia.
Lebih rinci dia menyebutkan, kalau peningkatan kasus DBD di Tangsel, terjadi sejak Juli 2021 dengan jumlah kasus sebanyak 29 kasus.
"Agustus 2021 ada 30 kasus, 32 kasus di bulan September dan semakin mengalami peningkatan pada Oktober 2021 dengan 43 kasus. Hingga memuncak pada bulan berikutnya, tercatat dari 1 November hingga 15 November terdapat 63 kasus DBD," terang dia.
Dengan jumlah itu, maka data kenaikan kasus DBD di Tangsel, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 kemarin. Dari Juli hingga November 2020 masing-masing yakni 24 kasus, 14 kasus, delapan kasus, enam kasus, dan 27 kasus.
"Tetapi secara keseluruhan akumulasi jumlah memang tahun sekarang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu kasus DBD ada 498, tahun 2021 hingga November ini 349 kasus," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Depok meningkat. Namun, Dinas Kesehatan setempat belum bisa memastikan penyebab peningkatan itu.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca Selengkapnya