Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus dugaan Ahok nista agama dianggap ganggu demokrasi Indonesia

Kasus dugaan Ahok nista agama dianggap ganggu demokrasi Indonesia Ahok di Kejaksaan Agung. ©2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Kasus penistaan agama melanda Basuki T Purnama alias Ahok, mengganggu konsep demokrasi di Indonesia. Banyak pihak melihat ini menjadi masalah perlu perhatian serius. Apalagi banyak negara luar tidak lagi memakai aturan ini.

Andreas Harsono dari Human Rights Watch menuturkan, ada tiga poin penting dalam demokrasi harus dipegang, yakni masalah kemerdekaan, persaudaraan dan persamaan. Hadirnya kasus penistaan agama menunjukkan lunturnya tiga pegangan itu.

"Demokrasi itu berikan berikan tiga syarat, kemerdekaan, persaudaraan, persamaan. Kasus penistaan agama menunjukkan tidak tersentuhnya tiga syarat itu," kata Harsono saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/12).

Harsono menyebut kasus penistaan agama hingga membuat publik turun ke jalan, merupakan hal yang menghabiskan energi. Padahal peraturan mengenai penistaan agama telah banyak dihapus di pelbagai negara. Hanya seperempat negara masih menerapkan aturan itu, termasuk Indonesia.

"Pemikiran ketidakadaan penistaan agama sudah tidak ada sejak ratusan tahun lalu. Sekarang terjadi itu (kasus Ahok) harus menjadi nasib. Ini menjadi nasib gelap kita, semoga kita bisa melewati ini," jelasnya.

Masalah penghapusan mengenai pasal penistaan agama sebenarnya telah dilakukan pada tahun 2009. Ada empat tokoh mengajukan uji materi terhadap undang-undang Nomor 1 tentang pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama. Keempat orang itu, di antaranya Abdurahman Wahid alias Gus Dur, Maman Imanul Haq, Musdah Mulia dan Dawam Raharjo.

Menurut Harsono, Gus Dur kala itu merasa bahwa hanya manusia yang bisa dihina. Sementara agama tidak bisa. Ini karena agama merupakan ajaran sehingga tidak akan hilang maupun besar meski dicerca atau dipuja.

"Agama tidak bisa dihina, itu kan ajaran. Katakan semua orang menghina agama, tidak berarti membuat agama itu kecil," ujarnya.

Terkait penghapusan itu, lanjut dia, Gus Dur juga merasa bahwa pasal penistaan agama tidak akan membuat Indonesia maju. Sehingga lebih baik dihilangkan lantaran dianggap tidak cocok bagi tanah air bahkan cenderung membuat agama minoritas didiskriminasi maupun dimanfaatkan sebagai alat politik.

"Kalau Indonesia mau maju, pasal ini harus dihilangkan. Hanya mendiskriminasi orang-orang minoritas, dan dia (pasal penistaan agama) rentan dipolitisasi," ujarnya.

Uji materi diajukan Gus Dur dan tiga rekannya akhirnya kalah. Padahal saat itu ketua Mahkamah Konstitusi tengah diisi Mahfud MD, dikenal sebagai orang dekat Gus Dur dan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama.

Untuk itu, Harsono melihat Ahok bakal sulit lolos dari kasus dugaan penistaan agama dilakukannya saat berada di Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. Selain karena hukumnya dianggap tidak benar, ada intervensi politik mewarnai kasus ini.

"Kecil dia bisa lolos, karena hukumnya memang tidak benar, dan in dipakai kepentingan politik," terangnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui
VIDEO: Ahok Sempat Kesal Masih Gubernur Aktif & Teman Presiden Masuk Bui "Saya Terlalu Sombong"

Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa

"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"

Baca Selengkapnya
Mungkinkah Duet Anies-Ahok Terwujud di Pilgub Jakarta?
Mungkinkah Duet Anies-Ahok Terwujud di Pilgub Jakarta?

Keduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?

Baca Selengkapnya
BPIP Kaji Fenomena Paradoks Negara Beragama Tapi Pejabatnya Abaikan Etika, Begini Rekomendasinya
BPIP Kaji Fenomena Paradoks Negara Beragama Tapi Pejabatnya Abaikan Etika, Begini Rekomendasinya

Hasilnya, nilai-nilai universal agama dianggap menjadi salah satu sumber moralitas tertinggi dan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024
Pekerjaan Rumah Indonesia jelang Pemilu 2024

Kondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024
Ahok Bicara Pemimpin Jakarta, Pengamat Nilai Cek Ombak Jelang Pilgub 2024

Persoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Ungkap Ada Pihak yang Ingin Sahkan Perkawinan Sejenis: Dosa pada Anak Cucu Kita
Hakim MK Ungkap Ada Pihak yang Ingin Sahkan Perkawinan Sejenis: Dosa pada Anak Cucu Kita

Arief mengingatka Indonesia memiliki ideologi Pancasila sehingga perkawinan sesama jenis tidak boleh dibairkan.

Baca Selengkapnya
Anies di Debat Capres: Banyak Aturan Ditekuk Sesuai Kepentingan Penguasa, Hukum Bengkok, Ini harus Diubah!
Anies di Debat Capres: Banyak Aturan Ditekuk Sesuai Kepentingan Penguasa, Hukum Bengkok, Ini harus Diubah!

Anies mengatakan, perubahan harus dilakukan karena negara ini adalah negara hukum

Baca Selengkapnya
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern

Apakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Anies Bicara Rezim Otoriter: Rasa Takut Hilang, Rezim Tumbang
Anies Bicara Rezim Otoriter: Rasa Takut Hilang, Rezim Tumbang

Anies Baswedan mengungkap masih ada masalah kebebasan berekspresi di Indonesia hari ini.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi

Mahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.

Baca Selengkapnya