Kasus Mahasiswa Tewas di Kendari, Polisi Uji Balistik ke Belanda dan Australia
Merdeka.com - Pihak kepolisian masih mendalami kasus tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), akibat tertembak saat demonstrasi menolak RUU KPK dan RUU KUHP di Gedung DPRD Sultra. Proyektil peluru pun telah ditemukan.
"Ya (sudah ditemukan)," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).
Asep menyampaikan, pihaknya melakukan uji balistik peluru tersebut hingga ke Belanda. Asep tidak merinci jumlah temuan peluru tersebut. Hanya saja, timah panas itu memang ditemukan di sekitar lokasi korban tertembak.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Apa yang terbakar di TPA Putri Cempo? Luas lahan TPA yang mengalami kebakaran mencapai dua hektare.
-
Apa yang ditemukan di lokasi tersebut? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
"Proyektil yang menyebabkan kematian Randi dan yang tembus di kaki ibu hamil, maka proyektil ini diuji ke Belanda dan Australia," jelas dia.
"Tentunya kita mengharapkan dari teknologi secara lab ini dapat menghasilkan hasil yang benar-benar konkret dan nyata. Proyektil ini kan didapat di sekitaran korban. Ini masih didalami," tambah dia.
Membawa proyektil peluru ke Belanda dan Australia, lanjut Asep, menjadi bentuk keseriusan Polri untuk mengungkap siapa pelaku penembakan mahasiswa saat demonstrasi menolak RUU KPK dan RUU KUHP di Gedung DPRD Sultra.
"Ini upaya kita membuktikan secara profesional siapa pelaku penembakan," Asep menandaskan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaKorban yang belakangan diketahui inisial AK (17) ditemukan di depan rumah warga di Alang-Alang Lebar Palembang.
Baca SelengkapnyaPisau itu salah satu barang bukti ditemukan polisi saat menggelar olah TKP kematian anak perwira TNI di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaLima jenazah terduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai. Selanjutnya kelima jasad tersebut akan dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki sederat barang bukti termasuk pisau dari lokasi jasad CHR ditemukan.
Baca SelengkapnyaKeluarga menemukan luka memar di dahi dan leher. Mereka menduga anaknya tewas akibat kejahatan.
Baca SelengkapnyaIP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca Selengkapnya