Kasus Pemukulan Pemilik Kafe saat Razia PPKM, Pemkab Gowa Ragu Korban Sedang Hamil
Merdeka.com - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang melakukan pemukulan terhadap pemilik kafe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sudah dilaporkan ke polisi. Salah seorang pelapor disebut tengah hamil 9 bulan saat mengalami tindak kekerasan itu.
Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa meragukan korban sedang hamil dan sengaja membangun opini.
Kepala Diskominfo Gowa Arifuddin Saeni menduga korban sengaja membangun opini dengan menyebut anggota Satpol PP Gowa memukul wanita hamil saat razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Apa yang dilakukan Polwan tersebut terhadap suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Apa yang dilakukan petugas Satpol PP? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
"Hasil tes dia tidak hamil. Ketika mau di USG yang bersangkutan tidak mau. Ini kan berarti membangun lagi opini bahwa Satpol PP ini memukul orang hamil, padahal tidak," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (15/7).
Sementara itu suami korban, Nur Halim, mengaku istrinya dalam kondisi hamil 9 bulan. Dia menjelaskan, saat razia PPKM, warkop atau kafe miliknya sebenarnya sudah tutup. Namun, saat itu dirinya bersama istrinya sedang menggunakan perangkat musik.
"Awal kejadiannya saya sama istri lagi live (endorse) musik. Karena dengar ada suara musik, mereka (tim PPKM) masuk. Cuma saat itu kami sudah tutup dan tidak ada pengunjung," ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/7) malam.
Saat itu, tim PPKM datang menegur dan menasihati agar mematuhi aturan, yaitu tutup pada pukul 19.00 Wita. "Ada satu anggota Satpol masuk dan tunjuki istriku. Sudah itu dia tampar saya, berdiri kulawan dan langsung ditampar istriku padahal lagi hamil," bebernya.
Nur Halim mengaku tidak melawan dan memilih untuk merekam kejadian pemukulan itu. Namun, dia sudah divisum di rumah sakit untuk menjadi bukti saat melapor ke polisi.
"Dia tampar keras pipiku dan istriku. Ada bukti visum dari rumah sakit," kata dia.
Akibat kejadian itu, Nur Halim ingin anggota Satpol PP Gowa yang melakukan kekerasan terhadapnya dan istrinya dipidanakan. "Pokoknya anggota Satpol PP itu harus dipidanakan. Saya tidak terima, makanya saya tempuh jalur hukum," kata dia.
Nur Halim bersama istrinya pun sudah mendatangi Polres Gowa untuk melaporkan kejadian itu. Apalagi aksi kekerasan itu viral di medsos.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bajeng Inspektur Dua Haryanto mengaku pihaknya sudah mendapatkan laporan tentang adanya penganiayaan dilakukan seorang petugas PPKM. Dia mengaku korban telah melaporkan kejadian itu ke pihaknya dan diarahkan untuk ke Polres Gowa.
"Kami bersama tiga fungsi mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) dan menginterogasi pemilik kafe atau dalam hal ini korban. Karena korban ingin menggunakan hak hukumnya, jadi kami arahkan untuk ke Polres (Gowa)," ujarnya kepada wartawan.
Haryanto menyatakan, saat pemeriksaan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Gowa, korban yang sedang hamil 9 bulan pingsan. Akibatnya, dia langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Saat tiba di SPKT, beliau (korban) kurang sehat. Jadi laporannya di pertengahan dihentikan karena korban harus dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Meski demikian, saat pemeriksaan awal di TKP, korban sudah menunjukkan hasil visum dari RS Thalia Irham Gowa. Hasil visum tersebut menjadi salah satu barang bukti, selain bangku yang terbuat dari drum.
"Korban sudah menunjukkan hasil visum dari RS," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu hamil yang tertembak sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.
Baca SelengkapnyaPenyergapan kurir narkoba di Tanjung Jabung Barat, Jambi diwarnai insiden tak diinginkan. Seorang ibu hamil terluka akibat diterjang peluru petugas.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri di Kediri menjadi korban dugaan pengeroyokan gerombolan pemuda setelah melihat konser musik di GOR Jayabaya Sabtu (29/6)
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini akhirnya melahirkan di dalam mobil polisi.
Baca SelengkapnyaIdentitas pelaku didapat setelah petugas mengecek tangkapan layar dari CCTV di sekitar TKP penemuan jasad RN.
Baca SelengkapnyaSuami yang melakukan penganiayaan terhadap istri yang tengah hamil muda akhirnya jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di rumah korban di Kecamatan Kertapati, Palembang, Selasa (17/9) siang.
Baca SelengkapnyaDMS mengaku KDRT yang dilakukan suaminya itu telah terjadi sejak awal pernikahan mereka.
Baca Selengkapnya