Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Penembakan Haji Permata, Kepala Bea Cukai Tembilahan Diperiksa Polisi

Kasus Penembakan Haji Permata, Kepala Bea Cukai Tembilahan Diperiksa Polisi Kepala Bea dan Cukai Tembilahan Ari Wibawa Yusuf. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau memeriksa Kepala Bea dan Cukai KPPBC TMP C Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Ari Wibawa Yusuf. Dia datang bersama sejumlah staf. Saat istirahat dari pemeriksaan, Ari mengaku tidak tahu saat ditanyakan soal prosedur dan tindakan anak buahnya yang menembak Haji Jumhan alias Haji Permata.

Ari juga lebih banyak diam saat ditanya insiden tewasnya pengusaha asal Batam tersebut. Penembakan itu terjadi saat pihak Bea Cukai Tembilahan melakukan upaya penggagalan penyelundupan rokok ilegal yang diduga dilakukan Permata.

"Belum tahu, belum tahu," ujar Ari saat ditanya siapa nama anak buahnya yang menembak Haji Permata, Kamis (21/1).

Ari juga enggan mengungkapkan apakah anak buahnya yang menembak Haji Permata sudah sesuai prosedur atau tidak. Dia mengaku tidak tahu apakah anak buahnya sudah diperiksa secara internal Bea Cukai atau belum.

"Belum tahu," kata Ari lagi.

Ari tampak berjalan cepat dan terburu-buru meninggalkan sejunlah wartawan yang menanyakan keprofesionalan petugas Bea dan Cukai dalam menindak pelaku penyelundupan rokok Ilegal. Sebab, dalam penangkapan itu, pengusaha asal Batam Haji Permata tewas dengan lima proyektil di dadanya. Bahkan, tiga anak buah Permata juga ditembak, salah satunya ikut tewas bernama Bahar.

"Nanti saja ya, belum selesai. Tunggu hasil pemeriksaannya," jelas Ari.

Penyidik Ditreskrikum Polda Riau mengagendakan pemeriksaan tujuh petugas Bea Cukai hari ini. Namun baru Ari Wibawa yang hadir diperiksa.

"Hari ini kita memeriksa tujuh petugas dari Bea Cukai Tembilahan dan Kepri. Namun, yang datang hanya satu, Kepala Bea Cukai Tembilahan. Yang lain belum ada konfirmasi," kata Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Teddy Ristiawan.

Dia mengatakan pemeriksaan dilakukan terkait insiden saat pengejaran kasus dugaan penyelundupan rokok ilegal di Tembilahan. Saat itu, Permata diduga tewas tertembak dan berujung laporan oleh pihak keluarga Haji Permata.

Sementara itu,sebanyak 6 orang petugas Bea Cukai Tembilahan diperiksa secara internal. Mereka diduga terlibat penembakan yang mengakibatkan tewasnya H Permata dan seorang nahkoda kapal Bahar tewas. Saat itu, petugas Bea Cukai Tembilahan dan Kepulauan Riau bergabung mengungkap penyelundupan rokok ilegal.

Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai sedang melakukan pemeriksaan secara internal terhadap 6 petugas yang terlibat pada malam penindakan H Permata dan kawan-kawan.

"Ada enam petugas (Bea Cukai Tembilahan) itu sedang diperiksa di pusat. Diperiksa secara internal. Namanya pemeriksaan kepatuhan," ujar Kasi Penyidikan Kanwil Bea Cukai Riau Satrianto saat mendampingi dua pejabat BC dari Tembilahan dan Balai Karimun yang diperiksa polisi di Mapolda Riau, Kamis (21/1).

Satria menjelaskan, pihak BC sendiri telah memberikan bantuan hukum untuk para petugas yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Riau. Dua orang yang diperiksa itu yakni Kepala KPPBC Tembilahan Ari Wibawa Yusuf, dan Kasi Penindakan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun Gunar Wiratno.

"Ada bantuan hukum yang diberikan dalam pemeriksaan ini. Kalau saya sendiri mendampingi, yang dari kantor Tembilahan dan Balai Karimun. Ini sedang berlangsung pemeriksaan," jelasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Kejagung Periksa Mantan Gubernur Babel Diperiksa Terkait Kasus Timah
Alasan Kejagung Periksa Mantan Gubernur Babel Diperiksa Terkait Kasus Timah

Febrie mengatakan dari pemeriksaan itu, penyidik ingin mengetahui sejauh mana tata niaga timah ini yang dikelola.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Menteri Desa Abdul Halim Iskandar soal Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Jatim
KPK Periksa Menteri Desa Abdul Halim Iskandar soal Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Jatim

Halim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.

Baca Selengkapnya
Alasan Rapat Paripurna, Mbak Ita Absen Panggilan Penyidik KPK
Alasan Rapat Paripurna, Mbak Ita Absen Panggilan Penyidik KPK

Pemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.

Baca Selengkapnya
Jadi Saksi Dugaan Pemerasan Firli Bahuri pada SYL, Direktur Gratifikasi KPK Dicecar 13 Pertanyaan
Jadi Saksi Dugaan Pemerasan Firli Bahuri pada SYL, Direktur Gratifikasi KPK Dicecar 13 Pertanyaan

Direktur Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK, Herda Helmijaya diperiksa selama tiga jam

Baca Selengkapnya
Ini yang Dicecar KPK dari Pj Gubernur NTB
Ini yang Dicecar KPK dari Pj Gubernur NTB

Lalu Gita ditanya pemberian izin terhadap salah satu perusahaan dalam mengikuti proses lelang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Bima.

Baca Selengkapnya