Kasus Penganiayaan Pelayan kafe, Pengusaha Travel di Riau Laporkan Balik ke Polisi
Merdeka.com - Pengusaha travel umrah di Riau, Muhammad Dawood mengaku penganiayaan yang dilakukan terhadap karyawan kelab Angel’s Wing atau Kafe Karambia lantaran sebelumnya dia mendapat umpatan. Hal tersebut diungkapkan dalam video klarifikasinya yang diunggah di sosial media.
Dalam video berdurasi 56.02 menit itu, Muhammad Dawood menyampaikan klarifikasi terkait video CCTV saat kejadian yang sempat viral.
Di rekaman CCTV, terlihat seorang pria mendatangi meja di depannya, dan menampar seseorang yang diketahui adalah Jevi Martin (18), pelayan kelab malam Angel’s Wing, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Hari itu saya shift hanya berdua saya dan teman saya. Pada saat saya sedang bekerja anaknya bos saya (pelaku) datang dari luar masuk ke dalam toko dan duduk di sofa, dan berapa menit kemudian abang grabfood datang membawa makanan dan pelaku minta saya untuk antar makanannya ke dalam kamar pribadinya.
Peristiwa penamparan itu berujung pelaporan ke Polresta Pekanbaru. Jevi Martin didampingi kuasa hukum Taufik Tanjung, melaporkan Muhammad Dawood dengan tuduhan dugaan tindak pidana penamparan, pengeroyokan sesuai Pasal 170 KUHPidana.
Muhammad Dawood sebagai pihak terlapor tidak terima atas pelaporan tersebut. Pengusaha travel umrah ini lalu melapor balik pihak pihak yang sudah melaporkan dirinya, termasuk manajer dan pemilik kafe Karambia/Angel’s Wing ke Ditreskrimsus Polda Riau dengan tuduhan tindak pidana ITE.
Pihak penyebar video Muhammad Dawood yang sampat viral itu hanya menampilkan kejadian yang hanya beberapa detik. Tidak tampak apa yang menyebabkan dia mendatangi pelapor dan lalu menamparnya.
"Kalau tidak ada asap, tak kan ada api. Pelayan itu mengatai saya anjing. Lalu saya hampiri mejanya, lalu saya tanyakan apa kalau kau bilang? Lalu pelayan itu menjawab; anjing," kata Dawood saat memberikan klarifikasi kepada sejumlah wartawan di Pekanbaru, Senin (19/7).
Dawood menegaskan sebenarnya yang sepatutnya memarahi Jevi Martin itu adalah Hendri, pemilik kafe Karambia/Angel’s Wing Pekanbaru. Karena kehadiran dia di tempat itu adalah sebagai tamu, atas undangan mediasi dari pihak manajemen Karambia/Angel’s Wing terkait peristiwa dugaan pengeroyokan di hari yang sama.
Dawood juga meminta pihak manajemen kafe untuk memuat utuh video yang sudah beredar di sosial media.
Sebelumnya diberitakan, penyidik Reskrim Polresta Pekanbaru memeriksa Muhammad Dawood alias MD. Dugaannya, MD dilaporkan atas kasus penganiayaan oleh seorang pelayan kafe Karambiah, Jevi Marten.
"Iya sudah diperiksa semuanya, korban (Jevi) dan terlapor (MD)," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Juper Lumban Toruan, Rabu (14/7).
MD dilaporkan karena diduga menganiaya Jevi lantaran tidak terima kafe akan tutup saat PSBB Mikro. Juper mengatakan, sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kejadian itu.
"Ada banyak saksi yang diperiksa," kata Juper.
Dalam laporan, penganiayaan itu terjadi pada 16 Juni lalu di Karambia Cafe di Jalan Sudirman. Dalam video berdurasi 59 detik yang viral terlihat pelayan kafe, Jevi dipukul MD.
Pengacara Jevi Marten, Taufik Tanjung mengatakan, penganiayaan ini berawal saat korban memberitahukan kepada MD bahwa kafe tersebut akan segera tutup. Sebab, saat itu Pemko Pekanbaru sedang menerapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Mikro. MD bersama teman-temannya berada di kafe untuk minum.
"Karena kafe mau tutup, kemudian Jevi (pelayan) memberitahu kepada D dan rekan-rekannya. Tetapi, D dan teman-temannya masih tetap duduk. Selanjutnya, Jevi pun mematikan lampu kafe. Namun, D tidak terima kemudian di sana terjadi pemukulan oleh D dan beberapa rekannya," ujar Taufik, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (14/7).
Awalnya insiden itu akan diselesaikan secara kekeluargaan dengan dimediasi pengelola kafe. Namun saat bermusyawarah, MD justru kembali melakukan pemukulan terhadap korban.
MD bangkit dari tempat duduknya dan mendatangi korban. Bukan meminta maaf pelaku justru menampar korban. Sehingga ketegangan kembali terjadi.
"Korban kembali dianiaya sehingga kejadian itu dilaporkan. Korban sudah divisum, dan polisi juga sudah olah tempat kejadian perkara," jelas Taufik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan kembali terjadi saat Pasi Intel Lanal Kendari itu mengetahui bahwa korban itu tidur di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sesaat sebelum kabur ke Sorong
Baca SelengkapnyaTersangka R memerintahkan korban agar meminta izin kepada orang tua bahwa pergi ke rumah nenek agar aksinya berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaUmar Kei diperiksa selama tiga jam dan diajukan belasan pertanyaan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini berawal dari bisnis jual-beli mobil.
Baca SelengkapnyaTerduga penganiaya berinisial GSH terhadap karyawan toko roti berinisial DAD berada di Sukabumi, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Timur masih melakukan serangkaian pendalaman untuk membuktikan dugaan penyekapan dan pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka cukup parah.
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video anak pengusaha toko roti di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur mengamuk ke karyawatinya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaDemikian dikatakan Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Kota Kendari telah mengamankan pria dalam video tersebut berinisial FHT (29).
Baca SelengkapnyaKedua pelaku penganiayaan dibekuk di Jalan Babussalam, Makassar.
Baca Selengkapnya