Kaya varietas, namun sulit mencari data kopi di Indonesia

Merdeka.com - Evani Jeslyyn, barista muda yang mewakili Asia di ajang Barista internasional ini mengaku kesulitan memperoleh data dan pengetahuan di bidang kopi yang ada di Nusantara.

Hal ini dia buktikan saat mendalami dan mengembangkan dunia perkopian di Indonesia ternyata sangat sulit memperoleh data otentik dan update, terkait keberadaan, jenis, varietas dan kopi-kopi unggulan di Jawa Tengah maupun di Indonesia secara mendalam.

Evani berupaya keras untuk mendapatkan data dan seluk beluk perkopian di seluruh pelosok di Indonesia. Namun, sampai saat ini dirinya belum pernah mendapatkan data sedikitpun tentang seluk beluk, jenis dan kopi-kopi varietas unggulan di Indonesia.

"Saya pernah berupaya keras untuk mendapatkan jenis dan varietas serta data menyangkut kopi-kopi di Indonesia sangat sulit. Mulai dari tingkat Kota Semarang, Jawa Tengah maupun Indonesia kepada pemerintah terkait. Tapi saya tidak bisa mendapatkan data tersebut," ungkap Evani.

Bahkan, dirinya sempat meminta tolong kepada Dinas Pariwisata di Bali yang merupakan pusat dan tempat berkumpulnya para penggemar kopi di seantero dunia. Namun dirinya tidak dapat memperoleh data tersebut.

"Saya sampai ngemis (meminta-minta) data tentang kopi ke pemerintah sampai sekarang namun tidak ada. Akhirnya, saya fokus ke bisnis saya. Saya juga pernah ke Asosiasi Kopi di Indonesia tapi tanggapannya kurang," paparnya.

Namun, secercah harapan datang dari akademisi di Universitas Katholik Soegijopranoto (Unika) Semarang yang memberikannya data. Meski hanya sebagian, data dari Unika tersebut akhirnya dipergunakannya untuk mempelajari dan memperdalam dunia perkopian di Indonesia.

"Malah saya dapatnya dari Unika. Dari Pak Donny yang betul-betul menolong saya saat itu. Kini, saya masih terus berupaya untuk memperdalam ilmu tentang kopi-kopi yang tersebar di seluruh tanah air di Indonesia," terangnya.

Evani berharap, selain adanya data otentik dan lengkap mulai dari sejarah kopi, tempat-tempat atau wilayah-wilayah di Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan kopi sebagai varietas unggul di Indonesia.

"Eman-eman khan jika negara sesubur Indonesia yang dikenal sebagai wilayah dengan 'Gemah Ripah Loh Jinawinya' potensi wisata, budaya serta komoditas kopi tidak tergarap oleh pemerintah baik pemerintah Kota Semarang, pemerintah Jawa Tengah maupun Pemerintah Indonesia sendiri. Jangan sampai ngisin-ngisinke (memalukan) di mata negara-negara penghasil kopi ternama seperti Brasil dan lainnya," ujarnya.