Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ke Papua, Luhut ingin selesaikan pelanggaran HAM dengan transparan

Ke Papua, Luhut ingin selesaikan pelanggaran HAM dengan transparan Menko Polhukam Luhut Panjaitan memimpin rapat di kantornya.. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Pandjaitan hari ini melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Papua. Menurutnya, kunjungan ini dalam rangka menyelesaikan masalah HAM di provinsi tersebut secara menyeluruh.

"Saya akan menemui semua lapisan masyarakat, baik dari kalangan pemuka agama, mahasiswa, aparat militer dan kepolisian, bahkan LSM," kata Menteri Luhut dalam keterangan di Bandara Sentani, Papua, Kamis (16/6).

"Pemerintah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kita serius dan transparan melakukan ini. Tidak ada rekayasa," ujarnya lagi.

Orang lain juga bertanya?

Luhut menambahkan, tim terpadu penanganan dugaan pelanggaran HAM di Provinsi Papua dan Papua Barat dibentuk pada bulan Mei 2016, yang bertugas menghimpun data, informasi, dan analisa. Laporannya akan diserahkan kepada Presiden.

Sementara tim yang dibentuk oleh Komnas HAM untuk menyelidiki pelanggaran HAM di Papua sudah berjalan pada tahun 2011 lalu. Tim terpadu yang dibentuk oleh Kemenko Polhukam ditujukan untuk membantu mempercepat penuntasannya.

"Tim terpadu ini membuat kriteria apa itu yang disebut pelanggaran HAM. Kriteria tersebut dibuat secara tidak berpihak, transparan, dan terukur. Dengan menggunakan kriteria tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 22 kasus yang masuk, ada tiga kasus yang benar-benar bisa digolongkan sebagai pelanggaran HAM, yaitu kasus Wasior, Wamena dan Paniai," kata dia.

Dia menegaskan siapa pun nanti yang dinyatakan bersalah oleh tim ini akan menjalani proses hukum. "Siapa pun dia, masyarakat atau aparat. Pokoknya kalau dia salah, harus diproses," kata dia.

Ketika ditanya soal adanya penolakan dari komisioner Komnas HAM terhadap tim ini, Luhut mengatakan pihaknya sudah mendapat kepastian dari Komisioner Komnas HAM Nur Kholis, bahwa pernyataan itu adalah pendapat pribadi, bukan pandangan Komnas HAM sebagai institusi.

"Ketika dihubungi seorang staf saya, Pak Nur Kholis mengatakan bahwa keputusan paripurna Komnas HAM adalah membentuk gugus kerja yang akan membantu Pak Nur Kholis dan Ibu Zandra Mambrasar bekerja untuk Papua bersama tim Pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, berkaitan dengan pemberitaan adanya lebih dari 1.000 orang yang ditangkap saat melakukan aksi protes menentang tim terpadu, Kapolda Papua Paulus Waterpauw menyangkal kabar tersebut. “Tidak pernah ada penangkapan. Kami hanya meminta mereka untuk membubarkan diri,” kata Kapolda Paulus.

Untuk mendukung terjadinya proses yang transparan ini, Luhut mengundang Dubes New Zealand untuk Indonesia, Trevor Matheson, Dubes Solomon untuk Indonesia Salana Kalu, Dubes Fiji S.T Cavuilati dan Dubes Papua New Guinea, Peter Ilau.

"Tujuan dari kehadiran mereka di sini adalah agar masyarakat internasional melihat apa saja yang kami kerjakan. Mereka bukan tim pencari fakta," tandasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penegakan Hukum di Papua Tak Cederai HAM
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penegakan Hukum di Papua Tak Cederai HAM

Ma'ruf Amin mengingatkan, harus ada kejelasan penegakan hukum di tanah Papua.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Haris Azhar Dicecar Jaksa, Tegaskan Tak Rugikan Luhut Pandjaitan
VIDEO: Jawaban Haris Azhar Dicecar Jaksa, Tegaskan Tak Rugikan Luhut Pandjaitan

Terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.

Baca Selengkapnya
Fatia dan Haris Divonis Bebas, Kontras: Ini Pesan agar Kita Harus Terus Mengkritik
Fatia dan Haris Divonis Bebas, Kontras: Ini Pesan agar Kita Harus Terus Mengkritik

KontraS angkat bicara terkait putusan bebas terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dalam perkara dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya
Mencari Solusi Cepat Selesaikan Pelanggaran HAM di Papua
Mencari Solusi Cepat Selesaikan Pelanggaran HAM di Papua

Ketua Bamus Papua, Willem Frans Ansanay melihat dengan adanya DOB di Papua akan memudahkan penanganan kasus HAM.

Baca Selengkapnya
Mahfud Jawab Singgungan Prabowo Soal Penuntasan Kasus HAM: Baru Saya yang Kerjakan
Mahfud Jawab Singgungan Prabowo Soal Penuntasan Kasus HAM: Baru Saya yang Kerjakan

Mahfud sesumbar bahwa penuntasan kasus HAM di bawah kepemimpinan mendapat pujian dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya
Kata Panelis soal Capres Paling Unggul Saat Debat Perdana Pilpres 2024
Kata Panelis soal Capres Paling Unggul Saat Debat Perdana Pilpres 2024

Tiga calon presiden 2024 telah menyampaikan visi-misi pada debat pertama capres 2024 pada Selasa (12/12) malam.

Baca Selengkapnya
Paparkan Transformasi Hukum dan HAM di Indonesia, Prabowo Singgung Gaji Hakim
Paparkan Transformasi Hukum dan HAM di Indonesia, Prabowo Singgung Gaji Hakim

Prabowo menyebut berbagai persoalan hukum harus dilihat dari hulu dan penyebab masalah. Penentu dari persoalan hukum menurutnya adalah hakim.

Baca Selengkapnya
Panelis Debat Capres: Prabowo Tak Tegas Jawab Pengadilan HAM dari Ganjar
Panelis Debat Capres: Prabowo Tak Tegas Jawab Pengadilan HAM dari Ganjar

Taufan menilai belum ada jawaban atau penjelasan yang tegas dari capres Prabowo Subianto. Terutama untuk mendorong peradilan HAM atas kejadian masa lalu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Cecar Menteri Pigai Pelanggaran HAM Masa Lalu di Aceh-Papua, Singgung Korban Sipil-TNI
VIDEO: DPR Cecar Menteri Pigai Pelanggaran HAM Masa Lalu di Aceh-Papua, Singgung Korban Sipil-TNI

Pigai pun ditanya komitmennya untuk menuntaskan permasalahan pelanggaran HAM masa lalu di Aceh dan Papua.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi, Jaksa Agung Ancam Pegawai Langgar Aturan
VIDEO: Nada Tinggi, Jaksa Agung Ancam Pegawai Langgar Aturan "Kalian yang Saya Tindak!"

Burhanuddin menegaskan, bagi pegawai Kejati dan Kejari yang melanggar hukum, langsung ditindak tegas.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Sodorkan 8 Agenda HAM untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Daftarnya
Komnas HAM Sodorkan 8 Agenda HAM untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Daftarnya

Komnas HAM menyampaikan delapan rekomendasi agenda HAM yang perlu mendapatkan perhatian khusus pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya