Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kecewa dengan Kandidat Capres, Puluhan Orang Datangi KPU Nyatakan Golput

Kecewa dengan Kandidat Capres, Puluhan Orang Datangi KPU Nyatakan Golput Demo di KPU. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Gabungan masyarakat sipil yang tergabung dalam komisi politik alternatif menyatakan diri sebagai golongan putih atau golput saat pemilihan Presiden 17 April mendatang. Mereka beralasan, kontestasi Pilpres kali ini mempersempit masyarakat mendapat kandidat pemimpin negara untuk 5 tahun ke depan.

Herman Abdurrahman sebagai juru bicara komite politik alternatif menjelaskan sempitnya pilihan untuk calon Presiden banyak aturan untuk Pemilu kali ini ditengarai aturan ambang batas pencalonan Presiden oleh partai politik yang memiliki suara nasional sebesar 20 persen. Aturan itu tertuang dalam Pasal 222 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

"Demokrasi yang sempit yang hanya membatasi ruang demokrasi kepada rakyat. Orang-orang yang bisa bermain di ruang demokrasi ini adalah partai-partai borju asing, partai-partai orang kaya, rakyat semakin dipersempit membangun alat politiknya sendiri," ujar Herman saat menyampaikan pandangannya di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (8/3).

Dampak dari aturan itu terlihat jelas saat masyarakat hanya disuguhi dua kandidat pasangan calon saja. Sementara keduanya menurut Herman dan kawan-kawan tidak cukup punya bukti nyata untuk dipilih.

Seperti Joko Widodo yang dianggap Herman tidak memenuhi janji-janjinya selama menjabat presiden periode 2014-2019. Calon Presiden petahana itu disebut gagal menyejahterakan para buruh, disusul terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan buruh.

"Kita menilai Jokowi gagal menyejahterakan rakyat, jauh dari janji-janjinya selama berkuasa," kata Herman.

Sementara menurut Herman bayang-bayang pelanggaran kemanusiaan menjadi isu yang melekat terhadap Prabowo. Dia mengatakan, sebagai calon presiden sejatinya tidak boleh memiliki rekam jejak dugaan pelanggaran hak asasi kemanusiaan.

Kendati keduanya memiliki visi-misi dan cara berkampanye yang berbeda, Herman menegaskan Jokowi ataupun Prabowo mengusung program liberalisme dalam program mereka jika nantinya terpilih menjadi Presiden.

"Masalah kejahatan kemanusiaan dan sebagainya dan masalah masalah lainnya yang dia lakukan belum sepenuhnya dia selesaikan dan saya kira Prabowo dan Jokowi bukan pilihan yang berbeda mereka sama, mengusung program liberalisme," tandasnya.

Di akhir pernyataannya, ia juga meminta agar KPU tidak melakukan diskriminasi terhadap masyarakat golput sebagai sikap politiknya.

"Golput itu pilihan politik. Kita dilindungi undang-undang. Kita minta KPU jangan kriminalisasi masyarakat yang memilih golput," tuturnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Temui Buruh di Tangerang, Ganjar Pranowo Bicara Revisi Aturan Demi Kesejahteraan Pekerja
Temui Buruh di Tangerang, Ganjar Pranowo Bicara Revisi Aturan Demi Kesejahteraan Pekerja

Ganjar berdikusi dengan serikat buruh yang ada di Kabupaten Tangerang.

Baca Selengkapnya
Jelang Undian Nomor Urut Pilkada Jakarta 2024, KPU DKI Digeruduk Gerakan Coblos Tiga Palson
Jelang Undian Nomor Urut Pilkada Jakarta 2024, KPU DKI Digeruduk Gerakan Coblos Tiga Palson

Puluhan pendemo berbaju putih membawa spanduk “Coblos Tiga Paslon”.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan
FOTO: Aksi Kamisan Terakhir di Pemerintahan Jokowi, Aktivis Bacakan Surat Penuh Kekecewaan

Aktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?
TKN Prabowo Bela Jokowi Disebut Tak Bisa Kerja: Siapa Sih yang Mau Dengar Ahok Sekarang?

TKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.

Baca Selengkapnya
Dengarkan Keluhan Buruh di Bogor, Anies: Kita Bereskan Jika Dipercaya Memimpin Republik Ini
Dengarkan Keluhan Buruh di Bogor, Anies: Kita Bereskan Jika Dipercaya Memimpin Republik Ini

"Jadi kami tidak hanya berjanji. Insya Allah semua masalah (buruh) akan kita bereskan jika dipercaya memimpin Republik ini," kata Anies.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung

PDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Protes Kecurangan Pilpres 2024, Massa Demonstran Bakar Ban di Depan Gedung KPU
FOTO: Protes Kecurangan Pilpres 2024, Massa Demonstran Bakar Ban di Depan Gedung KPU

Mereka meminta KPU untuk membatalkan pemilihan umum presiden 2024 yang dianggap tidak jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Ini Capres Pilihan Presiden Partai Buruh Said Iqbal
Ini Capres Pilihan Presiden Partai Buruh Said Iqbal

Sikap ini diambil sebagaimana tujuan utama didirikannya partai berlambang padi tersebut pada tahun 2020 lalu.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Indikator Ungkap Ketidakpuasan Terhadap Jokowi Akibat Naiknya Harga Kebutuhan Pokok
Hasil Survei Indikator Ungkap Ketidakpuasan Terhadap Jokowi Akibat Naiknya Harga Kebutuhan Pokok

Menurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Nilai Jakarta Tidak Ada Perubahan Signifikan, Ini Hasil Survei Terhadap Kinerja Heru Budi
Masyarakat Nilai Jakarta Tidak Ada Perubahan Signifikan, Ini Hasil Survei Terhadap Kinerja Heru Budi

48,60 persen warga Jakarta yang menilai perkembangan Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi sama saja.

Baca Selengkapnya
Dharma-Kun Soroti PHK di Jakarta Tinggi: Hidup Penuh Kesulitan akan Kita Perjuangkan
Dharma-Kun Soroti PHK di Jakarta Tinggi: Hidup Penuh Kesulitan akan Kita Perjuangkan

Dharma Pongrekun-Kun Wardana menyinggung maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah perusahaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya