'Kedepankan Prinsip Persaudaraan dan Jaga Kepentingan Bersama'
Merdeka.com - Esensi dari beragama adalah saling menghargai antar-sesama tanpa memandang rendah orang berbeda suku, agama dan golongan. Tidak ada satu pun ajaran membenarkan saling merendahkan apalagi sampai melakukan kekerasan mengatasnamakan agama.
"Harus mengedepankan prinsip persaudaraan, solidaritas, persatuan dan menjaga kepentingan bersama. Itu semuanya adalah esensi dari ajaran agama," kata Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia dalam keterangannya, Jumat (19/3).
Selain itu, menurutnya, pendidikan agama juga mendorong seseorang untuk mencintai dan menghormati bangsanya. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah harus berupaya bagaimana pendidikan keagamaan mengedepankan nilai-nilai kasih sayang dan toleransi lebih dominan di masyarakat.
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Siapa yang berpendapat bahwa toleransi itu bukan soal semua agama sama? Toleransi itu dasarnya bukan semua agama sama. Tapi, pemeluk setiap agama menghormati pemeluk agama lain yang meyakini kebenaran agamanya masing-masing.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
-
Mengapa orang melakukan diskriminasi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
"Karena itulah intisari dari pendidikan agama agar bisa menjadi manusia yang memanusiakan antar-sesama," tuturnya.
Dia juga mendorong ditanamkannya nilai-nilai penghormatan terhadap sesama, menghormati kelompok disabilitas, termasuk jangan mengambil yang bukan haknya. "Tidak boleh korupsi atau melakukan pungli. Semua itu adalah moralitas," imbuh Guru Besar Pemikiran Politik Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Lebih lanjut, Musdah menyebut, bahwa pendidikan keluarga itu juga penting. Sehingga orangtua harus belajar juga bagaimana menjadi bapak dan ibu yang baik. Karena namanya akhlak mulia harus dimulai dari pendidikan di keluarga.
"Pendidikan dengan memberikan contoh teladan harus dilakukan oleh orangtua demikian juga dengan guru. Karena kalau gurunya enggak memberikan teladan tentu akhlak kepada anak itu tidak bisa terbentuk," jelas Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) itu.
Musdah juga mengatakan dalam menumbuhkan akhlak mulia melalui pendidikan agama di lembaga pendidikan dirinya berkaca pada model pendidikan di beberapa negara maju. Contohnya, anak-anak lebih diajarkan tentang pentingnya disiplin.
Musdah juga mengatakan dalam menumbuhkan akhlak mulia melalui pendidikan agama di lembaga pendidikan dirinya berkaca pada model pendidikan di beberapa negara maju. Contohnya, anak-anak lebih diajarkan tentang pentingnya disiplin.
"Karena akhlak mulia itu berasal dari situ, bagaimana kita berhati-hati dan bisa menghargai orang lain. Jadi kita harus saling menghargai, karena akhlak mulia itu dimulai dengan penghargaannya terhadap orang lain," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca Selengkapnya