Kejar pencuri, warga Padang Sidempuan tewas terkena serangan jantung
Merdeka.com - Aksi pencurian di salah satu rumah warga di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Wek V, Padang Sidempuan Selatan, Padang Sidempuan, Sumut, Rabu (4/10), berbuntut duka. Korban yang memergoki aksi kejahatan itu, meninggal saat mengejar pelaku.
Berdasarkan informasi, korban bernama Pandapotan Lubis (56). Dia diduga terkena serangan jantung dan terjatuh saat mengejar tiga pelaku yang menyatroni rumahnya.
Pencurian terjadi saat Pandapotan beserta istrinya tertidur di kamar. Tiga maling masuk ke rumah korban melalui jendela.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Korban dan istrinya terjaga begitu menyadari ada orang yang tengah membongkar lemari di kamarnya. Mereka meneriaki pelaku.
Kawanan pencuri melarikan diri sambil membawa barang berharga korban. Pandapotan tak tinggal diam. Dia mencoba mengejar.
Saat pengejaran, Pandapotan diketahui terjatuh. Dia diduga terkena serangan jantung. Keluarga kemudian membawa ke RSUD Padang Sidempuan. Namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan telah meninggal dunia.
Sementara dua di antara tiga pelaku pencurian ditangkap warga di sekitar lokasi kejadian. Setelah dihakimi, mereka diserahkan ke Polres Kota Padang Sidempuan.
"Mereka telah kita amankan. Kita lagi mengejar satu pelaku yang diduga sebagai otak pelaku," sebut Kasat Reskrim Polres Padang Sidimpuan, AKP Zul Efendi.
Zul Efendi belum mau merinci identitas para pelaku. Alasannya kasus itu baru akan diekspose besok.
Begitupun, dia mengakui pihaknya sudah mengamankan sejumlah barang bukti. "Dari tangan pelaku kita amankan uang tunai Rp 17,6 juta, dan sejumlah barang-barang milik korban," jelas Zul Efendi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang residivis atas kasus pencurian.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Kabupaten Tangerang, Banten berinisial FS (27) menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan kawanan pelaku curanmor
Baca SelengkapnyaSontak mereka berteriak yang memicu warga berkerumun dan mengejar para pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban penembakan kawanan pencuri kendaraan bermotor di depan mini market di Jayanti pada Kamis (5/9), meninggal dunia
Baca SelengkapnyaPelaku teriak maling saat memergoki empat orang yang hendak menggasak motor.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaSaksi lain melihat korban tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan terluka parah dan kritis.
Baca Selengkapnya