Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan Ibarat Fenomena Gunung Es

Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan Ibarat Fenomena Gunung Es ilustrasi pencabulan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Asep N Mulyana mengatakan, kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan ibarat fenomena gunung es. Hal ini dikatakan dalam diskusi virtual dengan tema Sanksi Pidana Kebiri Pada Kejahatan Seksual', Selasa (28/12).

"Bagaimana kita lihat misalnya saat ini setelah kasus yang ada di Bandung ini ternyata bermunculan perkara yang lain di Cilacap, Sulawesi Selatan dan juga ada di tempat-tempat lain yang saking banyak dan bahkan kami melihat itu yang muncul dan terungkap sebagian kecil saja, kita lihat yang di Bandung itu di persidangan hanya terungkap 13 atau 14 santri perempuan," kata Asep.

Tetapi ternyata juga masih banyak santri-santri lain atau anak-anak perempuan, yang disebutnya mungkin tidak melaporkan atau bahkan tidak mau kemudian juga diminta keterangan dalam proses-proses penyidikan maupun penuntutan, karena berbagai faktor.

Orang lain juga bertanya?

"Ini harus kita cermati bersama. Jadi suatu fenomena mungkin jadi kekhawatiran kita bersama ya," ujarnya.

Berdasarkan data yang dicatat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), terjadi peningkatan fenomena kasus tersebut setiap tahunnya.

"Dicatat Kemen PPPA dari tahun ke tahun menunjukkan fenomena yang meningkat, 2015 ada 11.057, kemudian 2020 dan 2021 pernah sampai 12.000 lebih hampir 13.000 ya," ujarnya.

Ia menyebut, dalam kasus ini berbagai macam jumlah korban di setiap wilayah seperti di Depok ada 5 santri, Lhokseumawe 15 santri anak-anak, Cilacap 15 siswi SD, Pinrang Sulsel santriwati, Ogan Ilir Sulsel sebanyak 26 santri laki-laki, Tasikmalaya 5 santri, Jombang belasan santriwati, Bandung 13 santriwati dan Mojokerto santriwati.

"Kalau kita lihat, ternyata kasus Heri di Kota Bandung ternyata memicu laporan-laporan baru, munculnya kasus-kasus baru yang saya katakan tadi. Sebagaimana yang selama ini tertutup, karena berbagai alasan ya, karena takut misalnya melaporkan, malu, stres dan lain sebagainya," sebutnya.

"Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama, berbagai kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak menjadi suatu fenomena yang perlu kita cermati bersama ya," tutupnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Kasus Dugaan Pelecehan Mantan Rektor UP Edhie Toet, Tujuh Korban Tak Berani Lapor Polisi
Fakta Baru Kasus Dugaan Pelecehan Mantan Rektor UP Edhie Toet, Tujuh Korban Tak Berani Lapor Polisi

Jumlah korban itu diungkapkan tim pengacara kedua korban lainnya; DF dan RZ, Yansen Ohoirat.

Baca Selengkapnya
Penampakan Dua Guru Ngaji di Bekasi Pelaku Pencabulan Tiga Santriwati
Penampakan Dua Guru Ngaji di Bekasi Pelaku Pencabulan Tiga Santriwati

Dua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.

Baca Selengkapnya
Bantah Alami Kekerasan Seksual, Ustazah AN & 3 Santri Polisikan Balik Istri Kiai di Jember
Bantah Alami Kekerasan Seksual, Ustazah AN & 3 Santri Polisikan Balik Istri Kiai di Jember

Pelapor kasus ini pertama kalinya adalah HA, istri Kiai Fahim.

Baca Selengkapnya
Kementerian PPPA soal Pengasuh Ponpes Nikahi Santri: Miris, Saat Anak Mau Tuntut Ilmu Malah Alami Kekerasan Seksual
Kementerian PPPA soal Pengasuh Ponpes Nikahi Santri: Miris, Saat Anak Mau Tuntut Ilmu Malah Alami Kekerasan Seksual

Kasus itu bermula ketika anak perempuan MR, warga Kecamatan Candipuro dikabarkan hamil oleh warga setempat.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Ingatkan Media Hati-Hati Beritakan Kasus Kekerasan Seksual
Dewan Pers Ingatkan Media Hati-Hati Beritakan Kasus Kekerasan Seksual

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mengatakan, angka kekerasan seksual di masyarakat cukup tinggi berdasarkan hasil penelitian.

Baca Selengkapnya
Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual
Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual

Ini mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.

Baca Selengkapnya
Kasus Siswi SMP di Jambi Dipukul dan Disundut Rokok: Terduga Pelaku 2, 1 Mangkir Saat Diperiksa Polisi
Kasus Siswi SMP di Jambi Dipukul dan Disundut Rokok: Terduga Pelaku 2, 1 Mangkir Saat Diperiksa Polisi

Polisi juga sudah memeriksa lima orang saksi dalam kasus tersebut. Meski belum sampai pada tahap penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya

KemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan

Baca Selengkapnya