Kekeringan, petani di Karawang gunakan air limbah
Merdeka.com - Memasuki musim kemarau, cadangan air irigasi di wilayah Jatisari,Karawang, mulai menipis. Agar tanaman padi dan palawija tetap hidup, petani harus memanfaatkan air terkontaminasi limbah industri.
Kesulitan untuk mendapatkan air irigasi terjadi sejak musim kemarau. Beberapa tanaman padi dan cabai petani tidak sedikit yang mati akibat kurangnya mendapatkan air.
"Para petani memanfaatkan air limbah buangan untuk mengairi tanaman mereka agar tetap hidup. Air dari saluran buangan ini disedot dan disalurkan ke areal tanaman cabai," kata salah seorang petani cabai di Desa Jatisari, Warta, Minggu (22/7).
-
Dimana saja kekeringan terjadi di Jateng? Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana. Pernyataan Suharyanto itu ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Kekeringan Jawa Tengah yang digelar di Gedung Gradika Bhakti Praja Semarang.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Di mana kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Memasuki akhir bulan September, sejumlah daerah di Jateng mulai diguyur hujan. Walau begitu curahnya masih kecil dan belum bisa untuk mencukupi kebutuhan air warga yang daerahnya telah dilanda kekeringan sejak lama.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Apa dampak kekeringan di Jateng? Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD
Meski air buangan tersebut kotor dan berbau, mereka tetap menggunakannya untuk mendapatkan pasokan air irigasi. Hal ini karena di daerah tersebut semua sumber air bersumber dari bendungan Barugbug.
"Air limbah di sini dari limbah industri wilayah hulu sungai Cilamaya, yang mengairi ribuan hektar areal sawah," jelasnya.
Petani Karawang Gunakan Air Limbah Untuk Mengairi Sawah ©2018 Merdeka.com/Bram Salam
Selama ini areal sawah di wilayah Jatisari selalu mengalami kekurangan air irigasi saat musim kemarau. Selain curah hujan sedikit, wilayah ini jauh dari sumber air, sehingga air yang terkontaminasi limbah industri dari bendungan Barugbug dimanfaatkan petani.
Warta mengatakan untuk mengairi sawah yang kering, petani harus mengeluarkan biaya tambahan yaitu membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin pompa.
"Jumlah BBM yang diperlukan juga bervariatif, tergantung luasan lahan dan jenis pompa. Untuk pompa kecil, dalam semalam menyedot air, bisa menghabiskan habis bensinnya 3–4 liter," imbuhnya.
Air dari saluran buangan ini disedot dan disalurkan ke sawah petani. Gelontoran air limbah ini sampai menimbulkan gumpalan buih yang cukup besar.
Petani lain menuturkan Meski air buangan tersebut kotor dan berbau, mereka tetap menggunakannya. Hal ini karena di daerah tersebut semua sumber air telah mengering.
"Air limbah di sini dari limbah industri sama limbah rumah tangga," kata Udin seorang petani warga Cirejag, Jatisari.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca SelengkapnyaDaerah yang hijau itu salah satunya berada di Kampung Cibogo, Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaBMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaWarga terpaksa mengais kubangan air di sungai demi mencukupi kebutuhan sehari-hari
Baca SelengkapnyaSumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan, ratusan warga Desa Sukagalih, Jonggol, Bogor terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan mengandalkan aliran Sungai Cihoe.
Baca Selengkapnya