Keluarga Beberkan Fakta Terkait ABK Asal OKI yang Jenazahnya Dilarung ke Laut
Merdeka.com - Video viral terkait jenazah anak buah kapal (ABK) yang dilarung ke laut menyesakkan bagi keluarga Sepri (26) dan Ari (25). Video itu membuat keluarga kembali bersedih sekaligus menunjukkan fakta sebenarnya.
Kakak kandung Sepri, Rika Andri Pratama (31) menuturkan, adiknya dan Ari merantau ke Jawa pada 13 Februari 2019. Tak lama, mereka diterima perusahaan di Pemalang, Jawa Tengah, dan dipekerjakan di kapal asing.
"Selama bekerja, sampai sekarang sakingnya, tidak pernah hubungi kami, tidak pernah nelepon," ungkap Rika, Jumat (8/5).
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa video anak berkunjung ke makam ibu viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Siapa yang dimakamkan di video viral tersebut? Aun bin Abdullah adalah keponakan Husein, yang dipercayai oleh orang-orang Muslim Syiah sebagai penerus sah Nabi Muhammad.
-
Siapa yang dimakamkan di video viral? Sebuah video dua anak kecil berkunjung ke makam sang ibu viral di TikTok.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
Pada 29 Desember 2019, keluarga dihubungi perusahaan tempat Sepri bekerja, untuk datang ke kantor di Pemalang, Jawa Tengah. Hanya saja, perusahaan tidak menyebut keperluannya sehingga keluarga masih ragu berangkat ke Jawa.
"PT itu bilang kalau kakak mau ke Jawa, mau dibayari semua hotel dan transportasi. Kita sempat bertanya ada keperluan apa disuruh ke sana, tapi tidak disebut," kata dia.
Pada 5 Januari 2020, keluarga akhirnya mengabulkan permintaan perusahaan. Namun, keluarga belum juga mengetahui maksud pemanggilan tersebut.
"Pas tiba di Jawa, dikasih tahu adik saya telah meninggal pada 21 Desember 2019, kita disuruh ke Jawa tanggal 29 Desember 2019 dan tanggal 6 Januari 2020 baru diinfokan kabar itu," ujarnya.
Di dalam surat keterangan kematian, kata dia, Sepri dimakamkan secara Islam. Namun, Rika bingung tidak disebutkan lokasi waktu pemakaman.
"Tidak ada disebut dikuburkan di mana," terangnya.
Kemudian beberapa waktu lalu, keluarga Ari yang tinggal bertetangga dengan Sepri dikabarkan meninggal dunia pada 30 Maret 2020. Lagi-lagi keluarga tidak mengetahui persis kronologis kematian dan lokasi pemakaman.
"Sepri dan Ari ini sahabat lama, teman kecil karena tinggal berdekatan rumah. Semuanya meninggal," kata dia.
Keluarga kini dibuat kembali berduka setelah mengetahui fakta dibalik kematian Sepri dan Ari setelah beredar video jenazah dilarung ke laut oleh kapal China. Ternyata perusahaan menutupi penyebab kematian kedua ABK dan proses pemakaman.
"Kami minta keadilan, secercah harapan dan seadil-adilnya. Kalau video tidak viral kami tidak akan tahu akan bagaimana," tuturnya.
Keluarga semakin kaget mendengar pengakuan rekan korban selama bekerja di kapal itu. Mulai dari gaji tidak sesuai dengan kontrak, waktu kerja lebih dari 18 jam sehari, dan asupan gizi tak tercukupi.
"Kalau diperlakukan seperti itu wajar adik saya mati," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaMomen adik laki-laki tahan tangis saat kakak perempuannya lamaran, bikin haru.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca Selengkapnya