Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga berharap jenazah Imam segera dipulangkan ke Magelang

Keluarga berharap jenazah Imam segera dipulangkan ke Magelang Keluarga korban kapal tenggelam di Serawak. ©2017 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Imam Widiyanto (27) warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi salah satu korban kecelakaan kapal tongkang di perairan Serawak, Malaysia. Sampai saat ini jenazah korban masih berada di negeri jiran.

Widi Khoirul Umam, adik kandung almarhum mengungkapkan keluarga bersedih saat menerima kabar bahwa Imam meninggal saat bertugas, Sabtu (1/4). Kabar duka disampaikan Ketua RT setempat. Imam bekerja sebagai ABK sejak tiga bulan lalu.

"Pak RT yang memberikan kabar kepada kami kalau kakak saya meninggal karena kapal tempat dia bekerja tabrakan dan meledak. Pak RT dapat informasi dari teman kakak saya dan dari agen penyalur tenaga kerja," ungkapnya kepada merdeka.com, Rabu (5/4).

Keluarga ingin jenazah Imam segera dibawa pulang untuk dimakamkan secara layak. Namun hal itu belum juga terwujud lantaran masih menunggu proses administrasi rampung.

Widi menjelaskan, kakaknya merupakan putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Waris Widodo (54) dan Wiji Sukartinah (51). Setelah lulus SMP Muhammadiyah Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang kemudian bekerja serabutan di Magelang.

Widi bercerita, awalnya Imam berangkat ke Malaysia bekerja di pabrik. Dua tahun kemudian pindah ke kapal pencari ikan. "Baru tiga bulan lalu kakak saya pindah bekerja di kapal tongkang di Perairan Sarawak," ceritanya.

Wiji Sukartinah (51) ibu kandung almarhum mengungkapkan, setelah adanya kabar itu keluarga mencoba menghubungi telepon selular Imam, namun membuahkan hasil.

Wiji mengaku terakhir berkomunikasi dengan anaknya tanggal 19 Maret 2017. Saat itu tidak ada firasat apapun. Perbincangan ibu dan anak itu juga wajar.

"Kami tidak ada firasat apa pun saat itu. Ngobrol biasa saja, saling menanyakan kabar, pekerjaan, dan sebagainya. Saya sempat minta dia pulang karena sudah tiga tahun belum pulang. Tapi dia tidak mau karena katanya sudah cocok dengan pekerjaannya saat ini," ungkap Wiji.

Wiji sangat berkeinginan jenazah anak tercintanya segera dipulangkan. Bahkan dia rela tidak lagi menerima asuransi seperti yang dijanjikan oleh agen tenaga kerja, jika jenazah Imam diotopsi. Sejak pertama menerima kabar, sampai kini setiap malam keluarganya menggelar doa bersama untuk almarhum Imam.

"Tidak dapat asuransi mboten nopo-nopo (tidak apa-apa). Yang penting anak e kulo jenazahe dikundurke (anak saya jenazahnya yang penting dipulangkan)," tuturnya.

Wiji menambahkan, selama bekerja anaknya menjadi salah satu tulang punggung keluarga. Setiap bulan kirim uang untuk membiayai sekolah adik-adiknya.

"Semasa hidup anak saya itu suka membantu keluarga, ikut membiayai sekolah adik-adiknya," pungkas Wiji. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sedih, Begini Prosesi Pemakaman Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Tengah Laut Zaman Dulu
Sedih, Begini Prosesi Pemakaman Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal di Tengah Laut Zaman Dulu

Suasana pemakaman tersebut sangat menyayat hati. Melihat jenazah yang meluncur ke laut.

Baca Selengkapnya
Pekerja Migran Asal Lombak Tewas Tertembak di Kebun Sawit Malaysia, Begini Kronologi Lengkapnya
Pekerja Migran Asal Lombak Tewas Tertembak di Kebun Sawit Malaysia, Begini Kronologi Lengkapnya

Jenazah pekerja migran bernama Gafur baru diautopsi aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8).

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Paspampres Culik Pemuda Aceh, Minta Tebusan Rp50 Juta atau Korban Dibuang ke Sungai
Detik-Detik Paspampres Culik Pemuda Aceh, Minta Tebusan Rp50 Juta atau Korban Dibuang ke Sungai

Keluarga mendapatkan kabar Imam dianiaya dan dimasukkan ke dalam mobil oleh pelaku diduga Paspampres.

Baca Selengkapnya
Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel
Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel

Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat
Kronologi Kapal Tenggelam di Selat Malaka, 3 Orang Hilang dan 11 Selamat

Saat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.

Baca Selengkapnya
Anaknya Meninggal Dunia Usai Tenggelam di Pantai Bali, Wox Drummer Matta Band: Ini Kehendak Allah. Saya Ikhlas
Anaknya Meninggal Dunia Usai Tenggelam di Pantai Bali, Wox Drummer Matta Band: Ini Kehendak Allah. Saya Ikhlas

Drummer Matta Band, Yadi Bachman yang dikenal dengan panggilan Wox, tengah berduka. Putranya, Kaisar Akira Ayman, telah meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Dokter Pendamping Haji di Tol Indralaya-Prabumulih
Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Dokter Pendamping Haji di Tol Indralaya-Prabumulih

Kecelakaan yang menewaskan dokter pendamping haji itu terjadi pada Senin, 15 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Empat Jemaah Haji Asal NTT Meninggal Dunia di Makkah
Empat Jemaah Haji Asal NTT Meninggal Dunia di Makkah

Empat Jemaah Haji Asal NTT Meninggal Dunia di Makkah

Baca Selengkapnya
Puluhan Jemaah Indonesia Masih Dirawat di RS Saudi
Puluhan Jemaah Indonesia Masih Dirawat di RS Saudi

Total 77 jemaah, 26 jemaah diketahui meninggal dunia, kemudian 8 jemaah diizinkan pulang ini ke Tanah Air .

Baca Selengkapnya