Keluarga Bongkar Makam dan Pindahkan Jenazah Anggota MIT
Merdeka.com - Jenazah anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang telah dimakamkan polisi, dibongkar dan diambil pihak keluarga. Mereka menolak pemakaman dilakukan di Palu dan tidak sesuai dengan permintaan keluarga.
Puluhan anggota keluarga dan kerabat dari almarhum Wahid alias Bojes, satu anggota MIT yang tewas ditembak aparat akhirnya membongkar kembali makam yang telah ditentukan Polda Sulteng pada Kamis (19/11).
Mereka menggali kuburan di TPU Kelurahan Poboya, Palu untuk mengambil kembali jenazah anggota keluarganya karena akan dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong.
-
Dimana jenazah PMI diterima? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
-
Kenapa orang-orang ditumbalkan di makam? Korban tumbal ini bertujuan untuk menemani tuannya di alam baka.
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Bagaimana para perampok menutup makam? “Penutupan galian yang dilakukan perampok itu menarik dan tidak biasa. Beberapa batu ditempatkan di sana, dengan sebuah tengkorak serigala di atasnya.
-
Kenapa Jenderal Soekanto menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan? Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
"Saya sudah sampaikan ke polisi kalau jenazah akan kami bawa ke kampung untuk dimakamkan tapi polisi tetap makamkan di sini. Keluarga yang lain sudah menunggu di kampung," kata Yuni, ibu almarhum Wahid di TPU Poboya, Kamis (19/11). Dikutip dari Liputan6.com.
Setelah diambil dari kuburannya, jenazah lalu dimasukkan dalam peti yang langsung dibawa dengan ambulans ke Kabupaten Parigi Moutong.
Sementara itu, Tim Pengacara Muslim (TPM) yang mendampingi pihak keluarga menilai penolakan Polda Sulteng terhadap permintaan keluarga melanggar KUHP dan hak-hak keluarga.
"Upaya permohonan ke Polda Sulteng sudah kami buat tapi ditolak. Padahal dalam Pasal 77 KUHP jelas menyebut; ketika orang sudah meninggal maka tuntutan pidana atau perdata juga otomatis hilang. Kami menyayangkan sikap Polda Sulteng," Anggota TPM Andi Akbar.
Sebelumnya pihak Polda Sulteng memakamkan dua jenazah anggota MIT yakni Wahid alias Bojes dan Aan alias Aziz di TPU Kelurahan Poboya, Kota Palu. Pemakaman itu dilakukan Kamis sekitar pukul 03.00 WITA usai dilakukan autopsi dan identifikasi terhadap jenazah. Hingga Kamis (19/11) pukul 21.30 WITA belum ada pernyataan resmi dari pihak Polda Sulteng terkait hal tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaPolda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaPaiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaLantaran konflik warisan, dia mengaku telah dicoret dari Kartu Keluarga (KK). Bahkan, dia telah memiliki akta kematian kendati masih hidup.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca Selengkapnya