Keluarga korban crane asal Maros tagih janji santunan Raja Salman
Merdeka.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud baru saja menginjakkan kakinya di Indonesia, disambut langsung Presiden RI Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusuma. Banyak harapan yang mengalir dari kedatangan raja berikut 1.500 anggota rombongannya ini, salah satunya kerjasama bilateral.
Di Kabupaten Maros, Sulsel, juga ada yang memupuk harapan dari kedatangan Raja Salman itu. Dia adalah Hasrah (47), warga Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, istri dari Subandi, (52), salah satu jemaah haji korban jatuhnya crane asal Sulsel yang terjadi Jumat, 11 September 2015. Kala itu Subandi menunaikan ibadah haji bersama Hasrah.
Kata Hasrah, guru salah satu SD di Kabupaten Maros bahwa saat ini dirinya yang menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya, Aiptu Subandi meski masih bertugas di Polres Maros namun sudah tidak bisa seproduktif dulu. Tangan kirinya sudah tidak berfungsi, masih sering muncul rasa nyeri, untuk mengancing baju saja sudah tidak bisa. Bibirnya pun demikian. Saat makan, bibirnya lengket atau mengatup.
-
Apa yang terjadi pada Supadi saat di Arab Saudi? Tersiar kabar bahwa Supadi sedang ditahan oleh otoritas Arab Saudi. Hal itu berdasarkan edaran foto salinan berbahasa Arab yang menyebutkan bahwa Supadi ditahan karena menjadi jemaah haji tak resmi.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Hasrah yang dikonfirmasi mengatakan, jika di video kejadian jatuhnya crane dua tahun lalu itu, ada seorang perempuan yang berteriak-teriak minta tolong, itulah dirinya. Dia yang berteriak agar suaminya segera dapat pertolongan. Hasrah mengaku, dia benar-benar saksi saat kejadian itu karena posisinya kala itu tepat di depan Kakbah.
Mengenai santunan buat korban jatuhnya crane yang dijanjikan oleh Raja Salman, kata Hasrah, hingga detik ini belum ada kabar baik. Setahun sebelumnya dia sudah berusaha mendatangi kantor Kemenag Kabupaten Maros untuk mempertanyakan, namun petugas yang ditemui mengaku tidak tahu sama sekali, tidak ada informasi mengenai janji santunan Raja Arab Saudi itu.
Yang Hasrah tahu, pihak Kerajaan Saudi saat itu menjanjikan santunan satu juta real kepada korban yang meninggal dunia dan yang cacat seumur hidup ditambah kesempatan berhaji lagi untuk dua keluarga korban.
"Semoga janji santunan itu ditepati. Kita tahu janji itu adalah utang dan janji itu sudah ter-publish meluas. Namanya janji, yah harus dibayar bagaimana pun itu bentuknya," ujarnya, Rabu (1/3).
Dia berharap santunan yang pernah dijanjikan ke para korban jatuhnya crane itu juga menjadi hal yang dibicarakan antara pemerintah dan Raja Salman. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fatih menyampaikan kondisinya saat ini masih terus menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati.
Baca SelengkapnyaLansia pria itu sempat mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong
Baca SelengkapnyaSultan Rifat hampir satu pekan menjalani perawatan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi menerima santunan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) dan Asuransi Syariah Amanah Ghita.
Baca SelengkapnyaTerpisah, Pengacara Bali Tower, Maqdir Ismail membenarkan telah ada sebuah kesepahaman bersama pihak keluarga Sultan.
Baca SelengkapnyaBerat badan Sultan Arifat sempat turun 22 kilogram akibat luka di leher usai terjerat kabel optik.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaSaat itu dirinya sedang membantu warga Karawang untuk menangkap king kobra. Kejadian tersebut terjadi sebelum Idulfitri.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaSultan merupakan korban kecelakaan motor di Jalan Antasari, Jaksel, pada 5 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaKondisi pemuda korban terjerat kabel fiber optil, Sultan Rif'at Alfatih kian membaik.
Baca SelengkapnyaSembari duduk di depan pintu rumah bersama dua buah hatinya, dia terus menunggu kabar terbaru dari sang suami.
Baca Selengkapnya