Kematian Johannes Marliem & misteri komplotan perampok duit negara
Merdeka.com - Saksi kunci kasus korupsi proyek e-KTP, Johannes Marliem tewas pada 10 Agustus lalu di rumahnya kawasan Los Angeles, Amerika Serikat. Marliem merupakan penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merek L-1 untuk proyek e-KTP.
Kematiannya mengejutkan. Simpang siur. Benar bunuh diri atau dibunuh. Di dalam negeri, KPK mengaku hanya dapat info secuil. Polri merasa tak bisa ikut campur. Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi masih terus berkoordinasi dengan Duta Besar (Dubes) di sana.
Washington Post membuat laporan mengejutkan. Disebutkan jika Marliem tewas setelah terjadi perselisihan dengan polisi. Ada luka tembak di kepala. Tidak dijelaskan perselisihan yang dimaksud.
-
Bagaimana JM ditangkap? Bosan hidup di tengah hutan, pelaku memutuskan kembali ke kampungnya. Ternyata keberadaannya diketahui polisi sehingga ditangkap tanpa perlawanan.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Bagaimana modus korupsi menteri Jokowi? Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham terjerat kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1.
-
Kenapa menteri Jokowi korupsi? Di mana para menteri yang terjerat korupsi adalah kader partai pendukung pemerintah.
"Johannes Marliem meninggal karena luka tembakan yang ditimbulkan dirinya sendiri di kepala," kata juru bicara departemen kesehatan Los Angeles, Rayna Hernandez, Senin (14/8).
Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba-tiba saja membuat pernyataan mengejutkan. JK mengatakan, Johannes ternyata memiliki kelompok buat merampok keuangan negara. Menurutnya, Johannes menggunakan ilmunya untuk melakukan kejahatan.
"Diaspora tidak selalu baik, namun ada juga diaspora yang tidak seharusnya. Baru saja kita dengar kematian Johannes Marliem. Dia ternyata mempunyai kelompok merampok bangsa ini, merampok keuangan negara. Itu jangan diikuti, berkelompok untuk merampok kekayaan negara dengan ilmunya," katanya.
JK menyampaikan ini saat memberi sambutan di acara Diaspora Global Summit, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (21/8). Namun JK tak menjelaskan detail siapa saja orang ada dalam kelompok itu, dan kejahatan apa saja yang sudah dilakukan.
JK menegaskan apa yang dilakukan Johannes sangat membahayakan bangsa ini. Dia berharap ilmu yang dimiliki anggota Diaspora Indonesia digunakan untuk membangun negara.
"Ini bahaya. Saya ingin dengan ilmu yang Anda punya, Anda membangun bangsa ini sebaik-baiknya. Saya harapkan kita semua maju dan bersatu," katanya.
Novel menegaskan KPK memiliki banyak saksi kunci untuk mengungkap kasus e-KTP. Namun dia enggan berspekulasi jika kematian Johannes berkaitan dengan kasus kakap tersebut.
"Tentunya kalau saya mau bicara saksi kunci, saksi kuncinya juga banyak, tidak cuma satu. Ini yang harus jadi perhatian kita semua, dan kalau salah satu saksi e-KTP meninggal tentu tidak terlalu berpengaruh terhadap pembuktian perkara tersebut," kata Novel, seperti diberitakan Antara di Singapura, Selasa (15/8).
Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto berharap agar kepolisan dan juga KPK bisa bekerjasama dengan aparat penegak hukum di Amerika. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi adanya dugaan penghilangan barang bukti.
"Kita harapkan kepolisian dan KPK untuk dapat bekerja sama dengan pihak penegak hukum di Amerika serikat, untuk mengetahui kebenaran bahwa yang bersangkutan apakah betul-betul ada upaya lain, pihak lain untuk menghilangkan barang bukti atau itu sebagai persoalan pribadi atau keluarga," kata Hasto, di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (13/8).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecurigaan itu, kata Ramzy, dari sejumlah nama Habib yang kurang familiar tercantum dalam website JMW maktabdaimi.blogspot.com/
Baca SelengkapnyaArdian menjelaskan JMW menjalankan bisnis ilegal itu atas desakan kebutuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDalam film G30S/PKI, sosoknya digambarkan misterius. Asap rokok tak berhenti mengepul saat rapat. Kehadirannya dalam persiapan penculikan tampak sangat dominan.
Baca SelengkapnyaDino mengatakan pemuda itu mengaku sebagai seorang pengusaha asal Lampung yang sedang menjalankan bisnis keluarga.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca SelengkapnyaMenteri Jokowi yang baru terjerat kasus korupsi adalah Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaTitus belum membeberkan lebih detail soal keterkaitan antara dua kelompok John Kei dan Nus Kei. Dengan insiden penembakan EO yang berujung tewasnya GR.
Baca SelengkapnyaRumah Dino Patti diduga dipakai penyewa untuk dijadikan markas pelaku penipuan online
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim khusus bentukan Polresta Kendari melakukan penangkapan terhadap penipu agen BRI Link bernama Panjul. Saat ditangkap ia bersembunyi di dalam lemari pakaian.
Baca SelengkapnyaKamaruddin menuding Dirut Taspen soal pengelolaan dana calon presiden Rp300 triliun, hingga soal menelantarkan anak.
Baca SelengkapnyaKamaruddin Simanjuntak ditetapkan jadi tersangka kasus penyebaran berita bohong. Berikut profil lengkapnya.
Baca Selengkapnya