Kembang api pencabut nyawa dari Kosambi
Merdeka.com - 47 pekerja hangus terpanggang usai api melumat gudang kembang api Kompleks Pergudangan 99, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (27/10) pagi. Para korban tewas setelah tak bisa menyelamatkan diri usai terjebak di dalam saat api tengah melalap gudang.
Korban tewas diidentifikasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kondisi jenazah korban kebakaran lebih parah dibanding korban kapal motor Zahro Express di Muara Angke, awal Januari lalu.
"Ya ada beberapa yang memprihatinkan kondisinya, namun ada beberapa yang kita coba namun akan sangat sulit sekali kalau dibanding dengan KM Zahroh yang mau ke Pulau Tidung itu, ini lebih sulit. Kondisi semua hampir sama memprihatinkan," kata Kepala RS. Bhayangkara Polri Said Sukanto Brigjen Didi Agus Mintadi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/10) malam.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
47 kantung jenazah tengah diidentifikasi pihak forensik. Sementara dari kegiatan antemortemnya, telah menerima 11 keluarga serta 7 di antaranya sudah di ambil sampel DNA.
"Ini kami jelaskan juga bahwa proses identifikasi ini memerlukan waktu agak lebih lama daripada biasanya karena kondisi jenazah yang agak lebih memprihatinkan daripada yang sebelum sebelumnya. Untuk sidik jari kemudian gigi dan DNA, kegiatan sidik jarinya sulit sekali, gigi ada beberapa, tapi itu cukup berat sehingga kami mengandalkan pemeriksaan DNA," jelas Didi.
Sementara 46 lainnya mengalami luka bakar. Korban luka sempat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit seperti RSIA BUN. Sedangkan enam korban luka lainnya dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
Enam korban terpaksa menjalani perawatan intensif karena luka bakar cukup serius. Luka bakar dialami korban mulai dari 30 persen hingga 80 persen. Satu korban luka bakar lainnya dirujuk ke RSCM.
Hasil penyelidikan kepolisian diketahui jumlah pekerja di gudang kembang api itu sekira 103 orang. Pabrik itu dikontrak atas nama PT Panca Buana Cahaya Sukses. Pabrik ini bergerak di bidang pembuatan kembang api kawat dan sudah beroperasi sekira 2 bulan. Pemilik diketahui berinisil IL (40) yang beralamat di Kalideres, Jakarta Barat.
"Kami tanyakan jumlah pekerja setelah didata ada 103 orang yang bekerja," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta kepada wartawan di lokasi ledakan, Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10).
Pihak kepolisian masih menyelidiki jumlah korban luka dan tewas. Sebab, dari data diketahui pekerja saat itu berjumlah 103, sedangkan korban tewas 47 dan luka 46 jika ditotal mencapai 93 orang.
Dari hasil keterangan saksi api pertama kali muncul sekira pukul 08.30 WIB. Hal itu diketahui ketika dua saksi tengah mengerjakan pemasangan atap bangunan Mes di dekat lokasi.
Keduanya mendengar ledakan di bagian atap pabrik petasan kembang api tersebut. Usai mendengar ledakan itu, saksi kemudian melihat percikan api yang menyebabkan pabrik tersebut terbakar.
Sejauh ini pemilik dan manajer perusahaan terlah diperiksa kepolisian. Pemeriksaan meliputi penyebab kebakaran termasuk izin perusahaan.
Kepolisian menepis kabar saat kejadian pintu di gudang terkunci mengakibatkan para karyawan yang berada di dalam tak bisa keluar. Berdasarkan kesaksian korban selamat, saat kejadian itu ia berhasil keluar dari pintu utama gudang dan tidak terkunci.
"Kebetulan tadi saya ketemu korban selamat dia bilang begitu kejadian dia keluar dari pintu utama, jadi enggak dikunci, tapi pas yang lain mau keluar mereka enggak bisa karena ada api. Jadi enggak benar karena dikunci, tidak benar," kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Purwadi di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (26/10).
Menurutnya, pintu utama di gudang tersebut cukup besar. Dia menerangkan anggota Brimob yang dekat dari lokasi kejadian sempat menjebol tembok buat menyelamatkan karyawan yang ada di dalam gudang.
"Kebetulan 30 meter dari situ ada BKO Brimob buat mengamankan unjuk rasa. Untung saja ada anggota Brimob jadi bisa membantu," katanya.
Sementara Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, perusahaan itu memiliki izin resmi sejak tahun 2016. Dia memastikan, dengan keluarnya izin dari Dinas terkait, maka semua struktur yang ada di pabrik itu telah sesuai standar prosedur yang ada.
"Perizinan sudah selesai dari 2016, menurut informasi pabrik itu baru 2 bulan terakhir mulai packing kembang api," kata Zaki usai menjenguk korban luka di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10) malam.
Namun dia tak menutup celah adanya kesalahan, sehingga menimbulkan banyaknya korban jiwa. Ditegaskan dirinya, pada tahun 2015 pabrik kembang api itu mengajukan permohonan perizinan untuk manufacture.
"Mungkin pada pelaksanaannya masih, tapi nanti kita tunggu pemeriksaan dari kepolisian," ucap dia.
Hal sama juga diutarakan oleh Kepala Desa, Belimbing, Maskota, yang memastikan gudang PT Panca Buana Cahaya Sukses itu memiliki izin usaha resmi dari kantor desa. "Izin semua lengkap, jadi bukan usaha ilegal, semua izinnya ada," kata Maskota.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak lima orang tewas akibat kebakaran gudang perabotan di Bekasi.
Baca SelengkapnyaIbu Hamil Korban Tewas Kebakaran Gudang Perabotan di Bekasi Sempat Teriak Minta Tolong
Baca SelengkapnyaSatu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaMortir tersebut tersimpan dalam besi yang coba dipotong oleh pemilik bengkel rongsok.
Baca SelengkapnyaTerekam detik-detik masinis menyelamatkan dari kecelakaan mengerikan itu.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaWarga Kebon Jahe gambir harus ikhlas menerima nasib setelah harta bendanya hangus tak tersisa dilahap si jago merah, Rabu malam kemarin.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu diduga berawal dari salah satu kios yang dalam kondisi kosong.
Baca SelengkapnyaPolisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca Selengkapnya