Kemendagri Simpan Data Golongan Darah 37,9 Juta Penduduk
Merdeka.com - Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri telah mencatat golongan darah 37.903.423 penduduk. Data itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Dirjen Dukcapil Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, dengan adanya bank data darah, Palang Merah Indonesia (PMI) lebih mudah untuk merencanakan wilayah prioritas donor darah tertentu. Sebab, informasi terkait data golongan darah itu cukup lengkap dan akurat.
"Sebab informasi golongan darah penduduk tersedia dengan akurat by name by address di database kependudukan Dukcapil. Juga penting bagi rumah sakit apabila memerlukan golongan darah bagi pasiennya," kata Zudan dikutip dalam keterangan pers, Rabu (21/4).
-
Apa saja jenis golongan darah yang ada? Sistem golongan darah yang paling umum digunakan adalah sistem ABO, yang membagi golongan darah menjadi empat jenis: A, B, AB, dan O.
-
Golongan darah apa saja yang ada? Ada empat jenis golongan darah utama, yaitu A, B, AB, dan O.
-
Manfaat apa yang didapat dari mengetahui golongan darah? Mengetahui golongan darah dapat memberikan berbagai manfaat, baik dalam situasi darurat maupun dalam pengelolaan kesehatan sehari-hari.
-
Bagaimana cara menentukan golongan darah seseorang? Klasifikasi ini didasarkan pada ada atau tidaknya antigen A dan B di permukaan sel darah merah.
-
Bagaimana cara mengetahui golongan darah? Cara yang paling umum adalah dengan mengunjungi fasilitas kesehatan atau laboratorium medis untuk melakukan tes darah.
-
Mengapa penting mengetahui golongan darah? Golongan darah ini penting untuk menentukan kecocokan transfusi darah, karena antibodi dalam darah bisa bereaksi dengan antigen yang tidak cocok.
Zudan merinci data yang telah dihimpun Ditjen Dukcapil. Dari 37.903.423 penduduk yang telah melaporkan golongan darahnya, tercatat sebanyak 7.926.326 jiwa memiliki golongan darah A; 8.036.227 bergolongan darah B; sebanyak 3.175.187 bergolongan darah AB. Selanjutnya sebanyak 16.878.049 penduduk memiliki golongan darah O; 640.844 jiwa bergolongan darah A+; 37.898 jiwa golongan darahnya A-; 358.837 golongan darah B+; 25.290 jiwa golongan darahnya B-; 113.962 jiwa golongan darahnya AB+; 44.090 jiwa bergolongan darah AB-; 328.149 jiwa bergolongan darah O+; dan 338.564 penduduk bergolongan darah O-.
Zudan juga menyebut, berdasarkan data statistik, penduduk terbanyak bergelar doktor atau S3 adalah penduduk bergolongan darah O.
"Bila gelar doktor disamakan dengan penduduk yang cerdas, maka yang bergolongan darah O di Indonesia itu cerdas-cerdas. Persentase penduduk bergelar doktor itu terbanyak bergolongan darah O. Pemilik golongan darah O jumlahnya ada lebih 16 juta penduduk," tutup Zudan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tito menjelaskan, salah satu tugas, tanggung jawab daripada pemerintah adalah untuk menyiapkan DP4 yang terdiri dari 2 kriteria.
Baca SelengkapnyaKemendagri terus melakukan pembenahan akan keamanan data untuk mengantisipasi maraknya kejahatan digital.
Baca SelengkapnyaData Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) merupakan dasar pemilih dalam Pilkada 2024 yang sudah terekam pada data dukcapil.
Baca Selengkapnyatertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas
Baca SelengkapnyaDitjen Pajak meningkatkan pelayanan dan akses bagi masyarakat yang hendak melakukan pemadanan NIK dengan NPWP.
Baca Selengkapnya29.315 petugas pantarlih yang telah resmi dilantik oleh KPU DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaWahyu mengatakan pengurangan jumlah pemilih tersebut, karena memang ketika dilakukan coklit ada warga yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal dan lain
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan dan Ditjen Dukcapil Kemendagri melanjutkan kerja sama.
Baca SelengkapnyaWarga DKI Jakarta diimbau untuk mengecek secara mandiri, apakah namanya sudah terdaftar atau belum.
Baca SelengkapnyaJumlah DPT tersebut diperoleh dari hasil pemutakhiran data diplenokan saat rapat pada Minggu (3/3) malam waktu setempat.
Baca SelengkapnyaAdapun proses verifikasi ini sebagai bagian dari langkah selektif Pemprov DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya