Kemenkes: PCR Syarat Naik Pesawat Karena Penumpang Lebih Berisiko Kena Covid-19
Merdeka.com - Pemberlakuan tes cepat reaksi berantai polimerase (real time polymerase chain reaction/RT-PCR) pada penumpang pesawat dikarenakan mereka lebih berisiko tertular COVID-19 saat di dalam kabin kata pejabat Kementerian Kesehatan RI.
"Dasar pemerintah menggunakan RT-PCR sebagai syarat perjalanan udara itu bahwa kenyataan penumpang pesawat banyak. Hampir semua maskapai mengoperasionalkan pesawat dengan kapasitas lebih dari 90 persen," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof Abdul Kadir dalam konferensi pers yang diikuti dari kanal YouTube Kemenkes RI dilansir Antara, Rabu (27/10) sore.
Abdul mengatakan upaya menjaga jarak di dalam kabin pesawat lebih sulit diterapkan daripada moda transportasi darat dan laut. Sehingga untuk menjamin pelaku perjalanan pesawat bersih dari potensi penularan COVID-19, maka diberlakukan tes RT-PCR.
-
Mengapa pencarian pesawat jet sulit? Proses pencarian mengalami kendala karena danau itu kemudian membeku.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
-
Apa itu turbulensi pesawat? Turbulensi pada pesawat adalah gangguan udara yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, terutama pola cuaca yang tidak stabil.
-
Bagaimana double cabin mengatasi medan sulit? Kendaraan ini didesain dengan sistem penggerak 4 roda atau 4WD agar mampu melewati jalanan berbatu.
-
Kenapa akses menuju Stasiun Air Asam sulit? Dari pantauan kanal Youtube Yusril Rizki Pratama itu terlihat akses menuju lokasi stasiun begitu sulit dan juga jauh dari jalan utama.
-
Kenapa alien sulit bepergian ke luar angkasa? Sebagian besar planet super-bumi yang dianggap sebagai kandidat potensial untuk mendukung kehidupan alien memiliki massa dan gravitasi yang jauh lebih besar daripada bumi. Diketahui bahwa bumi memiliki kecepatan lepas sebesar 40.000 kilometer per jam yang berarti roket harus mencapai kecepatan tersebut agar bisa melepaskan diri dari tarikan gravitasi bumi.
"Itu tanggung jawab pemerintah dan swasta untuk menekan penularan. Tanpa PCR penumpang pesawat berisiko tertular makanya mereka harus dikarantina," katanya.
Abdul menambahkan Kemenkes RI terus berupaya menambah ketersediaan fasilitas laboratorium di berbagai daerah untuk mendukung pelacakan kasus COVID-19 melalui RT-PCR.
"Usaha pemerintah penuhi kebutuhan laboratorium di daerah sudah disiapkan 1.000 unit laboratorium PCR yang tersedia," katanya.
Namun Kemenkes terus mengidentifikasi daerah mana lagi yang sampai sekarang belum memiliki mesin RT-PCR. "Kita akan dorong mesin RT-PCR di daerah tersebut," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaPesawat diklaim sebagai transportasi paling aman dibandingkan transportasi lainnya.
Baca SelengkapnyaBeberapa maskapai memiliki kebijakan ketat mengenai bulu di wajah.
Baca SelengkapnyaBepergian dengan cara terbang bisa membuat seseorang mengalami sejumlah masalah kesehatan berikut ini:
Baca SelengkapnyaTurbulensi pada pesawat adalah fenomena yang sering terjadi dan bisa dirasakan sebagai guncangan atau getaran yang tidak teratur saat penerbangan.
Baca SelengkapnyaIni penyebab umumnya pesawat terkena turbulensi saat di udara.
Baca Selengkapnya