Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenristek pangkas waktu tempuh capai gelar doktor jadi empat tahun

Kemenristek pangkas waktu tempuh capai gelar doktor jadi empat tahun Ilustrasi wanita berpendidikan tinggi. Shutterstock/wong yu liang

Merdeka.com - Pendidikan tinggi Indonesia saat ini kalah bersaing dari negara maju lainnya di dunia. Salah satu indikator adalah sedikitnya tenaga dosen dengan status doktor di tanah air.

Untuk mengejar itu, Kemenristek Dikti saat ini tengah menggenjot Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Nantinya pemerintah memangkas waktu tempuh pendidikan doktoral menjadi empat tahun. Itu dilakukan dari sebelumnya selama enam tahun, dua tahun menempuh magister dan empat tahun untuk doktor.

"PMDSU adalah program percepatan pendidikan bagi sarjana unggul yang meringkat waktu pendidikan doktoral dari enam tahun (magister 2 tahun, doktor 4 tahun) menjadi empat tahun untuk keseluruhannya," kata Menristek Dikti Muhamad Nasir di kampus ITB Jalan Ganeca, Bandung, Kamis (8/10).

Orang lain juga bertanya?

Data Kemenristek-Dikti pada 2013 tenaga Doktor masih jauh dari proporsional yakni 20 persen. Tercatat dari 154.968 dosen dengan komposisi kualifikasi akademis ; sebanyak 54 persen berasal dari magister (S2), sarjana 36 persen dan doktor 11 persen.

Menurut Natsir, jika mengandalkan program reguler, Indonesia membutuhkan 14 tahun untuk mencapai angka proporsional yakni 20 persen. Sejauh ini per tahunnya Indonesia hanya menghasilkan 1.000 doktor.

"Sehingga dalam konteks ini PMDSU dikembangkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dengan kualifikasi doktor juga menjadi salah satu program untuk menghasilkan berbagai temuan," jelasnya. Langkah itu juga untuk memperkuat inovasi nasional dan daya saing bangsa.

Dia menegaskan, Meski durasi yang relatif pendek namun karakteristik pendidikan tidak boleh ditawar. Paling tidak dua karakteristik harus bisa dikuasai yakni advance dan scholarly.

Sehingga nantinya menyandang gelar doktor harus bisa menemukan teori. "Jadi doktor harus bisa sebagai penemu dan kontributor bagi pengembangan ilmu pengetahuan," tandasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum
Wamenkes: Indonesia Masih Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

Indonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Baca Selengkapnya
MenPAN Anas Bocorkan Formasi Lowongan PPPK yang Sepi Peminat, Masih Ada yang Kosong
MenPAN Anas Bocorkan Formasi Lowongan PPPK yang Sepi Peminat, Masih Ada yang Kosong

Hal itu bisa terjadi karena pada formasi tahun 2023, lowongan dokter lebih banyak PPPK, sehingga para dokter tidak terlalu tertarik.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Kemendikbudristek Siap Buka 40.541 Formasi untuk Seleksi CASN 2024
Kemendikbudristek Siap Buka 40.541 Formasi untuk Seleksi CASN 2024

Jumlah formasi ini mempertimbangkan kebutuhan tenaga ajar di institusi pendidikan.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Klaim Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis dalam 1 Dekade Pemerintahan Jokowi
Menko PMK Klaim Kemiskinan Ekstrem Turun Drastis dalam 1 Dekade Pemerintahan Jokowi

Menko PMK Muhadjir Effendy mengklaim angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari 4 persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Jumlah Penerima Beasiswa LPDP Ditingkatkan Sampai 5 Kali Lipat
Jokowi Minta Jumlah Penerima Beasiswa LPDP Ditingkatkan Sampai 5 Kali Lipat

Jokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Krisis Tenaga Pendidik, Anggota DPR Desak Menteri Nadiem Percepat Sertifikasi Guru
Antisipasi Krisis Tenaga Pendidik, Anggota DPR Desak Menteri Nadiem Percepat Sertifikasi Guru

Di akhir masa jabatan yang kurang dari empat bulan, Nadiem wajib melaksanakan Permendikbudristek No. 19/2024 secara maksimal.

Baca Selengkapnya