Kerabat tolak jenazah Santoso dimakamkan di Magelang
Merdeka.com - Operasi Tinombala yang berada di Pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah telah menewaskan dua DPO teroris, salah satunya Santoso. Meskipun mengaku ikhlas namun pihak kerabat Santoso yang berada di Lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menolak jenazah Santoso tersebut dimakamkan di Magelang, kampung halaman orangtua Santoso.
Kerabat Santoso di Dusun Prampelan, Desa Adipuro, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tetap melakukan aktivitasnya sehari-hari. Mereka seolah tidak kaget mendengar kabar kematian Santoso.
Kerabat dekat yang merupakan adik sepupu dan bibi Santoso yang kini tinggal di Magelang ini pun mengaku ikhlas dengan tewasnya Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur tersebut. Namun dengan tegas mereka menolak jika jenazah Santoso dimakamkan di Kampung mereka.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Kenapa keluarga tidak langsung dihubungi? Karena ini masalah besar, janganlah menyampaikan ke pihak keluarga melalui telepon ataupun WA, dikarenakan kami tidak tahu masuk ke jalur rumah duka, akhirnya kami menelepon salah satu wali santri yang rumahnya dekat dengan rumah Airul.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Mengapa polisi memeriksa DNA tali? Polres Metro Jakarta Utara fokus menunggu hasil pemeriksaan DNA dari satu keluarga yang tewas bunuh diri di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan DNA yang dicek oleh petugas adalah tali yang dipakai mengikat tangan satu keluarga ini saat melompat. 'DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu,' ucapnya, Senin (18/3).
Keluarga Santoso di Magelang ©2016 merdeka.com/parwito
"Ya tanggapan keluarga, kalau Santoso itu mati lewat tembak menembak itu karena itu memang sudah jatah Allah. Pihak keluarga sudah merasakan ikhlas. Kalau itu (jenazah Santoso) pihak keluarga tidak menerima, karena masyarakat tidak mendukung. Menolak!" tegas Ahmad Basari, adik sepupu Santoso di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/7).
Ahmad Basari mengaku jika Santoso terakhir berkunjung ke Kaliangkrik, Magelang pada tahun 1998 lalu dalam rangka silaturahmi.
"Itu kalau seingat saya itu sekitar 98. Dalam rangka silaturahmi. Itu yang asli dari rumah sini itu bapaknya, ibunya dari Gendol, Sukomakmur. Gak pernah (ke sini lagi). Iya 98 itu (terakhir berkunjung), jadi saya ga pernah urusan tidak pernah hubungan dari 98 itu. Hubungannya kakak sepupu, saya memanggilnya mas. Kepribadian Santoso, ya dulu itu ya memang ke sini pertama itu istilahnya masih remaja, tapi kurang tahu ya mas, soalnya di sini cuma sebentar. Jarang komunikasi," terangnya.
Keluarga Santoso di Magelang ©2016 merdeka.com/parwito
Pihak keluarga siap melakukan tes DNA jika pihak kepolisian membutuhkan.
"Saya ga siap, karena di sana masih ada saudaranya itu. Ya memang kalau terpaksa, saya siap (tes DNA), asal ada jaminan syariat dari kepolisian," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak telah sepakat membuat rumah bersama di Polres Bogor untuk proses adaptasi anak.
Baca SelengkapnyaPolisi akhirnya menemukan adanya kecocokan dari ciri-ciri salah satu jenazah Mr. X.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPemakaman dilakukan setelah proses autopsi rampung.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaDi rumah tersebut ditemukan secarik kertas bertuliskan dua nama dan nomor telepon.
Baca SelengkapnyaAnak Tamara Tyasmara meninggal karena tenggelam saat berenang
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca Selengkapnya