Kericuhan di Rutan Solo Dipicu Kelebihan Kapasitas dan Cekcok Pembesuk dengan Tahanan
Merdeka.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jawa Tengah menyatakan keributan di Rutan Klas I Solo dipicu daya tampung melebihi kapasitas ditentukan. Sementara jumlah sipir yang menjaga tahanan tak sebanding.
"Jadi harusnya dihuni 300 tahanan justru diisi 670 orang tahanan lebih. Itu jumlah data tahanan setelah kerusuhan di Rutan Klas I Solo," kata Kepala Kemenkum HAM Dewa Putu Gede di kantornya, Selasa (15/1).
Dia menyebut dengan kondisi kapasitas tahanan lebih itu berdampak pada para sipir yang melaksanakan tugas pengamanan kerja keras. Sebab, dengan jumlah petugas sipir 48 orang harus menjaga 670 orang tahanan menjadi kewalahan.
-
Di mana penjara over kapasitas di Jawa Tengah? Berbagai cara untuk menanggulanginya mulai pendistribusian narapidana ke tempat-tempat yang masih longgar hingga program asimilasi.
-
Apa masalah utama yang dihadapi penjara di Jawa Tengah? Hampir semua lapas dan rutan yang kami kelola sudah over kapasitas. Rata-rata setiap lokasi rutan dan lapas penghuninya sudah over sampai 60 persen, ada juga yang over 50 persen.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Bagaimana cara Kanwil Kemenkumham mengatasi over kapasitas? Jadi narapidana yang menghuni lapas yang overload, kemudian didistribusikan atau dipindahkan ke rutan terdekat yang masih longgar. Terus yang di Rutan Solo juga begitu. Jadi, kebanyakan warga binaan yang dioper itu ke rutan-rutan yang masih punya sisa kamar hunian.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Dengan fasilitas dan kondisi sangat terbatas, kita harus menangani tahanan sebanyak itu. Maka dari itu tindakan selanjutnya koordinasi dengan Kadivpas untuk memindahkan tahanan yang over kapasitas ke lapas yang kosong," kata dia.
Terkait penyebab kerusuhan di rutan Klas I Solo antara lain dipicu provokasi sejumlah pembesuk yang menyerbu sejumlah tahanan. Seharusnya satu tahanan hanya boleh dibesuk lima orang. Justru kondisi tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.
"Kondisi berbeda 25 pembesuk masuk bersamaan hingga menyebabkan keributan dengan tahanan lainnya. Situasi tidak bisa dibendung menyebabkan bentrok dilokasi. Padahal tahanan kriminal umum dan tahanan teroris sudah dipisah," ungkapnya.
Hingga saat ini kondisi sudah berangsur kondisif sedangkan penjagaan keamanan sudah dilakukan Polresta Solo dibantu Polda Jateng. Terkait tahanan yang membuat kerusuhan sudah dipindahkan ke Polda Jateng.
"Ada 10 tahanan dipindah di Polda Jateng semuanya pemicu kerusuhan. Nantinya tahanan yang dititipkan di Polda menunggu putusan oleh pengadilan, setelah itu dipindahkan lapas lainnya," ujar dia.
Proses pengamanan Rutan Solo saat ini sudah dilaporkan kepada pemerintah pusat. Ke depan, ia mendorong pemerintah untuk menyiapkan lapas maupun rutan yang bisa ditempati khusus narapidana terorisme dan tipikor.
"Di Indonesia sendiri harusnya perlu penjara khusus teroris dan tipikor," kata Dewa Putu Gede.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya membongkar kondisi Rutan Kelas I Salemba usai inspeksi mendadak (sidak).
Baca SelengkapnyaBaik sipir maupun tahanan saling lapor ke pihak Kepolisian
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan (lapas)
Baca SelengkapnyaMasalah daya tampung lapas dan rutan tidak mudah diatasi.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Rutan Kelas I Pekanbaru yang telah menjaga keamanan dan ketertiban di Rutan.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaDistribusi narapidana merupakan program yang cukup efektif guna mengurangi angka overload di dalam lapas.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang membayar bakal mendapat service, namun bagi yang tidak menyetor pungli dibuat tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang dalam rapat dengar pendapat dengan KPU, Bawaslu, DKPP dan Mendagri di kompleks parlemen.
Baca SelengkapnyaPengecekan ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan bahwa semua aspek pelaksanaan pemungutan suara di rutan berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami sebab awal kericuhan terjadi
Baca Selengkapnya