Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kericuhan di Rutan Solo Dipicu Kelebihan Kapasitas dan Cekcok Pembesuk dengan Tahanan

Kericuhan di Rutan Solo Dipicu Kelebihan Kapasitas dan Cekcok Pembesuk dengan Tahanan Rutan Solo Ricuh. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Jawa Tengah menyatakan keributan di Rutan Klas I Solo dipicu daya tampung melebihi kapasitas ditentukan. Sementara jumlah sipir yang menjaga tahanan tak sebanding.

"Jadi harusnya dihuni 300 tahanan justru diisi 670 orang tahanan lebih. Itu jumlah data tahanan setelah kerusuhan di Rutan Klas I Solo," kata Kepala Kemenkum HAM Dewa Putu Gede di kantornya, Selasa (15/1).

Dia menyebut dengan kondisi kapasitas tahanan lebih itu berdampak pada para sipir yang melaksanakan tugas pengamanan kerja keras. Sebab, dengan jumlah petugas sipir 48 orang harus menjaga 670 orang tahanan menjadi kewalahan.

Orang lain juga bertanya?

"Dengan fasilitas dan kondisi sangat terbatas, kita harus menangani tahanan sebanyak itu. Maka dari itu tindakan selanjutnya koordinasi dengan Kadivpas untuk memindahkan tahanan yang over kapasitas ke lapas yang kosong," kata dia.

Terkait penyebab kerusuhan di rutan Klas I Solo antara lain dipicu provokasi sejumlah pembesuk yang menyerbu sejumlah tahanan. Seharusnya satu tahanan hanya boleh dibesuk lima orang. Justru kondisi tersebut tidak sesuai fakta di lapangan.

"Kondisi berbeda 25 pembesuk masuk bersamaan hingga menyebabkan keributan dengan tahanan lainnya. Situasi tidak bisa dibendung menyebabkan bentrok dilokasi. Padahal tahanan kriminal umum dan tahanan teroris sudah dipisah," ungkapnya.

Hingga saat ini kondisi sudah berangsur kondisif sedangkan penjagaan keamanan sudah dilakukan Polresta Solo dibantu Polda Jateng. Terkait tahanan yang membuat kerusuhan sudah dipindahkan ke Polda Jateng.

"Ada 10 tahanan dipindah di Polda Jateng semuanya pemicu kerusuhan. Nantinya tahanan yang dititipkan di Polda menunggu putusan oleh pengadilan, setelah itu dipindahkan lapas lainnya," ujar dia.

Proses pengamanan Rutan Solo saat ini sudah dilaporkan kepada pemerintah pusat. Ke depan, ia mendorong pemerintah untuk menyiapkan lapas maupun rutan yang bisa ditempati khusus narapidana terorisme dan tipikor.

"Di Indonesia sendiri harusnya perlu penjara khusus teroris dan tipikor," kata Dewa Putu Gede.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Ungkap Kondisi Lapas Salemba usai 7 Tahanan Kabur: Penuh Sesak dan Tidak Layak
DPR Ungkap Kondisi Lapas Salemba usai 7 Tahanan Kabur: Penuh Sesak dan Tidak Layak

Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya membongkar kondisi Rutan Kelas I Salemba usai inspeksi mendadak (sidak).

Baca Selengkapnya
Kakanwil NTT Buka Suara soal Kabar Sipir Pukuli Tahanan Berulang Kali, Petugas Sudah Disanksi
Kakanwil NTT Buka Suara soal Kabar Sipir Pukuli Tahanan Berulang Kali, Petugas Sudah Disanksi

Baik sipir maupun tahanan saling lapor ke pihak Kepolisian

Baca Selengkapnya
Yusril Cari Solusi Atasi Kepadatan Lapas, Singgung Pengguna Narkoba Direhabilitasi Bukan Dipenjara
Yusril Cari Solusi Atasi Kepadatan Lapas, Singgung Pengguna Narkoba Direhabilitasi Bukan Dipenjara

Yusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan (lapas)

Baca Selengkapnya
Jumlah Tahanan Dua Kali Lipat Daya Tampung, LSM Tawarkan Solusi Bagi Masalah Klasik Kepadatan Lapas dan Rutan
Jumlah Tahanan Dua Kali Lipat Daya Tampung, LSM Tawarkan Solusi Bagi Masalah Klasik Kepadatan Lapas dan Rutan

Masalah daya tampung lapas dan rutan tidak mudah diatasi.

Baca Selengkapnya
Cegah Kerawanan, Kapolresta Pekanbaru Pantau TPS di Rutan
Cegah Kerawanan, Kapolresta Pekanbaru Pantau TPS di Rutan

Kombes Jeki juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Rutan Kelas I Pekanbaru yang telah menjaga keamanan dan ketertiban di Rutan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan KemenkumHAM Ada 3 Tahanan Tewas Tak Wajar di Palembang dalam Satu Bulan, Ternyata Ini Motifnya
Penjelasan KemenkumHAM Ada 3 Tahanan Tewas Tak Wajar di Palembang dalam Satu Bulan, Ternyata Ini Motifnya

Mayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.

Baca Selengkapnya
Memprihatinkan, 46 Lapas di Jateng Overload, Ada yang Kelebihan Sampai 150 Persen
Memprihatinkan, 46 Lapas di Jateng Overload, Ada yang Kelebihan Sampai 150 Persen

Distribusi narapidana merupakan program yang cukup efektif guna mengurangi angka overload di dalam lapas.

Baca Selengkapnya
Skandal Pungli di Rutan KPK, Tahanan Tidak Setor Dilarang Olahraga dan Dihukum Bersih-Bersih
Skandal Pungli di Rutan KPK, Tahanan Tidak Setor Dilarang Olahraga dan Dihukum Bersih-Bersih

Para tahanan yang membayar bakal mendapat service, namun bagi yang tidak menyetor pungli dibuat tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Temukan Rutan dan Lapas Dikuasai Segelintir Caleg, Junimart PDIP Minta Bawaslu Kawal Ketat saat Pencoblosan
Temukan Rutan dan Lapas Dikuasai Segelintir Caleg, Junimart PDIP Minta Bawaslu Kawal Ketat saat Pencoblosan

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang dalam rapat dengar pendapat dengan KPU, Bawaslu, DKPP dan Mendagri di kompleks parlemen.

Baca Selengkapnya
Polisi Cek TPS Khusus di Rutan Siak, Sarana dan Prasarana Jadi Sorotan
Polisi Cek TPS Khusus di Rutan Siak, Sarana dan Prasarana Jadi Sorotan

Pengecekan ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan bahwa semua aspek pelaksanaan pemungutan suara di rutan berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kasus Polisi Pukul Wanita Petugas KPU Saat Debat Pilkada di Sulut Berakhir Damai
Kasus Polisi Pukul Wanita Petugas KPU Saat Debat Pilkada di Sulut Berakhir Damai

Kedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.

Baca Selengkapnya
PKL dan Petugas Keamanan Teras Malioboro 2 Saling Pukul, Ini Penyebabnya
PKL dan Petugas Keamanan Teras Malioboro 2 Saling Pukul, Ini Penyebabnya

Polisi masih mendalami sebab awal kericuhan terjadi

Baca Selengkapnya