Kerja 1 tahun, makan 1 bulan bukti kemakmuran Aceh
Merdeka.com - Pada akhir Ramadan, seluruh umat muslim yang ada di belahan dunia disibukkan menyiapkan penyambutan hari kemenangan Idul Fitri 1436 H. Kesibukan ini juga berlaku di Aceh, bahkan Aceh tempo dulu memiliki tradisi unik dalam menyambut kemenangan itu.
Pada masa kerajaan dulu, terutama masa kerajaan Sultan Iskandar Muda memimpin Aceh yang terkenal dengan kemakmuran dan keadilan. Seluruh rakyat kala itu hidup berkecukupan. Karena semua saudagar kaya kala itu memiliki tradisi untuk berbagi selama bulan ramadan.
Tradisi berbagi itu dulu dikenal dengan Mita Sithon, Pajoh Sibulen (Bekerja satu tahun, makan satu bulan). Arti kata para saudagar kaya masa itu bekerja selama 11 bulan untuk menghadapi bulan Ramadan menghentikan segala aktivitas pekerjaan.
-
Kapan tradisi tukar takjil dimulai? Waktu penukarannya yang dimulai setiap jam 16.00 WIB sampai selesai.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Apa makna tradisi Tedhak Siten? Tradisi Tedhak Siten merupakan warisan budaya nenek moyang di mana bayi yang berumur 8 bulan diperkenalkan menginjakkan kaki ke tanah.Dalam pelaksanaannya terdapat ubo rampe yang harus dipersiapkan. Ubo rampe merupakan simbol yang digunakan sebagai tanda bahwa anak menginjakkan kaki pertamanya dengan penuh harap dapat menjalani kehidupan yang akan datang dengan baik, sukses tanpa ada rintangan.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi ini? Setelah itu, tuan rumah akan mengundang tetangga untuk mengikuti acara kepungan dengan menyantap tumpeng tawon.
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Tradisi ini diketahui sudah berkembang sejak tahun 1950-an, dan jadi salah satu hajat desa yang selalu ramai didatangi oleh warga.
-
Kapan tradisi Memitu dilakukan? Ini merupakan adat yang berasal dari Kabupaten Indramayu untuk memperingati kehamilan seorang ibu yang memasuki usia kandungan 7 bulan.
Saudagar-saudagar kaya itu selama bulan Ramadan fokus untuk beribadat dan bersedekah. Ibadat yang sangat dikenal dengan Kaluet (Sulok) di pesantren-pesantren atau dalam gua. Selama kaluet, mereka tidak beraktivitas apa pun, kecuali beribadat, berzikir hingga khatam Alquran.
"Nah kaluet ini tentu kalau tidak ada bekal disimpan untuk anak istri di rumah kan tidak mungkin, jadi saudagar kaya ini bekerja satu tahun untuk makan satu bulan," kata Tarmizi Abdul Hamid, seorang kolektor naskah kuno Aceh, Selasa (14/7) di Banda Aceh.
Kendati demikian, bukan berarti selama 11 bulan saudagar kaya ini tidak beribadat. Akan tetapi selama bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah saudagar ini menghentikan aktivitas bisnisnya dan memfokuskan untuk beribadat.
Selain itu, kata Tarmizi Abdul Hamid yang akrab disapa Cek Midi, menjelang akhir Ramadan, seluruh umat muslim di Aceh menghabiskan segalanya untuk menyambut hari kemenangan.
Seperti membeli baju baru untuk seluruh anggota keluarga, membersihkan pekarangan rumah hingga menggantikan cat rumah, menggantikan perabotan rumah. Termasuk memberikan zakat fitrah yang diwajibkan bagi umat muslim.
"Inilah yang disebut habis-habisan akhir Ramadan untuk menyambut hari kemenangan," ungkapnya.
Bukti kemakmuran itu, kata Cek Midi, hampir di setiap rumah kala itu memiliki tempat penyimpanan padi yang besar-besar. Jadi, selama 11 bulan bekerja lalu hasilnya disimpan untuk dihabiskan selama bulan Ramadan.
"Inilah simbul kemakmuran rakyat Aceh tempo dulu," ungkapnya.
Lanjutnya, termasuk selama bulan ramadan menyantuni anak yatim, khatam Alquran berkali-kali, berbagi pada fakir miskin, sehingga saat Idul Fitri tiba semua bisa menikmati hari kemenangan itu. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam adat ini, seseorang membagikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan bagi hasil berdasarkan perjanjian yang telah ditetapkan bersama.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Sijunjung di Sumatera Barat mengemas prinsip gotong royong menjadi sebuah tradisi yang disebut Batobo.
Baca SelengkapnyaAwal Mula Tradisi Bagi-Bagi THR ke Saudara, Ternyata Sudah Ada Sejak Tahun 1951
Baca SelengkapnyaBiasanya tradisi ini dilaksanakan ketika hari raya Idulfitri. Namun di Aceh, Meugang juga berlaku untuk merayakan hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaIntip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaSebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Baca SelengkapnyaMengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.
Baca SelengkapnyaSebelum arak-arakan gunungan, warga terlebih dahulu menggelar pengajian, pentas wayang kulit, hingga ziarah ke makam leluhur.
Baca SelengkapnyaPerkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaTradisi Islam yang satu ini masih terus dilestarikan sampai sekarang dan sudah menjadi bagian dari kebanggaan masyarakat Padang Pariaman.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah ada sejak zaman Bupati Pertama Probolinggo
Baca SelengkapnyaTidak hanya orang Jawa yang memiliki budaya Nyambat, melainkan warga Betawi juga melakukan hal ini sejak lama.
Baca Selengkapnya