Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesaksian Para Pemburu Harta Karun Kerajaan Sriwijaya

Kesaksian Para Pemburu Harta Karun Kerajaan Sriwijaya Mencari Harta Karun Sriwijaya di Cengal. ©2019 Merdeka.com/Irwanto

Merdeka.com - Ratusan warga dari Kecamatan Cengal, Tulung Selapan dan Sungai Menang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, berduyun-duyun memburu harta karun yang diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Kegiatan ini mereka lakukan demi menyambung lantaran harga karet sebagai mata pencarian utama anjlok.

Ratusan warga tersebut berburu di lahan pinggir milik salah satu perusahaan sawit di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal. Desa itu sekitar dua jam dari ibukota kecamatan dengan kendaraan bermotor dan setengah jam dari Tulung Selapan melalui jalur sungai.

Untuk menuju lokasi perburuan, warga harus melewati jalanan tanah yang rusak dan berdebu. Terik matahari tak menyurutkan niat mereka mencari penghidupan di musim kemarau.

Lokasi perburuan adalah Sungai Pelimbangan yang digali perusahaan akibat erosi. Lebarnya hanya sekitar empat meter dengan kedalaman satu meter.

Warga membawa alat seadanya, seperti cangkul, baskom plastik besar, keranjang, dan bekas botol air mineral. Untuk istirahat, warga mendirikan tenda ala kadarnya di pinggir sungai.

Menurut Herni (36), dia sudah tiga pekan memburu harta karun di beberapa lokasi, yakni di Talang Petai, Desa Sungai Jeruju, Desa Serdang, dan terakhir di Desa Pelimbangan. Dia meninggalkan pekerjaannya sebagai petani dan rela berpanas-panasan mencari emas atau apapun barang berharga lain karena harga karet anjlok di kisaran harga Rp6.500 per kilogram.

"Biasanya mahat (nyadap karet), harganya murah, tak cukup buat makan sebulan. Dari emas yang saya dapatkan bisa nyambung hidup," ungkap Herni kepada merdeka.com beberapa hari lalu.

Selama tiga pekan memburu, dia mengaku sudah mendapatkan beberapa jenis emas dan manik-manik. Ada emas yang berbentuk perhiasan seperti cincin, liontin, dan serpihan kecil. Sementara manik-manik beragam warna, ada yang merah, kuning, putih, hijau, hitam, dan oranye.

Emas dijual ke pedagang emas di Desa Sungai Jeruju dengan harga Rp450.000 per gram. Terkadang satu perhiasan yang dia dapatkan seberat 7 gram. Sementara manik-manik paling mahal berwarna oranye dengan harga Rp4 juta per ons.

"Seminggu kadang dapat Rp2 juta, kadang lebih. Kalau manik-manik masih saya dikumpulkan di rumah sampai satu ons agar bisa dijual," kata dia.

Selama musim kemarau, Herni masih terus menekuni memburu harga karun. Setiap pukul 07.00 WIB, dia berangkat dari rumah menuju lokasi dengan membawa bekal makanan.

"Mahat libur dulu, mumpung sungai surut cari terus. Karena kalau hujan jalan ke Sungai Pelimbangan tak bisa dilewati, lagian tempatnya itu lebak, tergenang kalau musim hujan," kata dia.

Sementara Otong (40), warga Cengal mengaku sudah tiga tahun memburu emas Sriwijaya. Selama itu, dia berhasil mendapatkan 60 cincin dan belasan guci unik. Semua cincin itu telah dijualnya dan jika ditotal sebesar Rp150 juta.

"Tidak ada yang saya simpan karena niatnya untuk dijual buat tambahan keluarga," kata Otong.

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, Otong mengaku cukup sulit mendapatkan harta buruan di tahun ini. Hal itu karena semakin banyaknya pemburu sehingga areal pencarian menyempit.

"Kalau dulu tidak sebanyak sekarang, mungkin karena tahu dari mulut ke mulut jadi semuanya ikut mencari," ujarnya.

Dikatakannya, banyak warga yang awalnya hanya coba-coba mencari dan penasaran dengan fenomena itu. Setelah mendapatkan barang berharga, mereka akhirnya setiap hari memburu harta karun.

"Banyak cuma nonton-nonton saja, karena penasaran ikut cari juga. Tidak mungkin orang terus mencari kalau barangnya tidak ada atau tidak dapat, pasti mereka semangat mencari karena sudah membuktikannya," terang Otong.

Otong mengatakan, emas yang didapatkan terbilang memiliki kadar yang tinggi dibanding emas di masa kini. Hanya saja, motifnya belum beragam dan ukirannya terlihat kasar. "Mungkin orang zaman itu pakai alat seadanya, beda dengan motif-motif sekarang," tuturnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas
Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas

Cerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.

Baca Selengkapnya
Pemancing Temukan
Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun

Situs kuno ini ditemukan para pemancing yang sedang menyelam di malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya
Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya

Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Baca Selengkapnya
Sering Kehilangan Barang, Warga Deli Serdang Bikin Sayembara Tangkap Maling Berhadiah
Sering Kehilangan Barang, Warga Deli Serdang Bikin Sayembara Tangkap Maling Berhadiah

Hal tersebut dilakukan masyarakat lantaran merasa resah karena belakangan sering terjadi aksi maling belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang

Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.

Baca Selengkapnya
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda

Seorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Temukan Koleksi Harta Karun Berusia 2.700 Tahun, Ada 60 Arterfak Terbuat dari Perunggu dan Besi
Mahasiswa Temukan Koleksi Harta Karun Berusia 2.700 Tahun, Ada 60 Arterfak Terbuat dari Perunggu dan Besi

Harta karun ini ditemukan di sebuah desa kuno yang pernah hancur karena dikepung musuh.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Takjub, Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu
Arkeolog Takjub, Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu

Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu

Baca Selengkapnya
Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang
Jauh dari Gadget, Begini Keseruan Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur Isi Waktu Luang

Anak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.

Baca Selengkapnya
Harta Karun Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Situs Medan Tempur Pasukan Romawi, Ini Isinya
Harta Karun Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Situs Medan Tempur Pasukan Romawi, Ini Isinya

Tumpukan harta karun ini berasal dari tahun 1200 Sebelum Masehi (SM).

Baca Selengkapnya
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17

Pengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.

Baca Selengkapnya
Empat Penemuan Harta Karun di Indonesia yang Menggegerkan Dunia, Ada Harta Kerabat Nabi?
Empat Penemuan Harta Karun di Indonesia yang Menggegerkan Dunia, Ada Harta Kerabat Nabi?

Harta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.

Baca Selengkapnya